Berlaga di Vietnam, Timnas Indonesia Bisa ke Final Piala AFF Jika Menang atau Bermain Imbang

0
20
Duel antara Indonesia melawan Vietnam pada leg pertama Piala AFF 2022 di Gelora Bung Karno (6/1). (Haritsah Almudatsir/Jawa Pos)
Duel antara Indonesia melawan Vietnam pada leg pertama Piala AFF 2022 di Gelora Bung Karno (6/1). (Haritsah Almudatsir/Jawa Pos)

batampos – Saat duel melawan timnas Vietnam memasuki injury time menit ketiga dari total lima menit, pelatih tim nasional (timnas) Indonesia asal Korea Selatan Shin Tae-yong (STY) memasukkan tiga pemain sekaligus.

Tapi, masuknya Saddil Ramdani, Witan Sulaeman, dan Ilija Spasojevic menggantikan Marselino Ferdinan, Yakob Sayuri, dan Dendy Sulistyawan itu praktis sia-sia.

Saddil dan Spasojevic bahkan belum sempat menyentuh bola saat wasit meniup peluit akhir.

Baca Juga: Pep Guardiola Menyebut Dirinya sebagai Pelatih Genius

Laga pertama semifinal Piala AFF antara Indonesia versus Vietnam itu pun berakhir 0-0. Kedua tim bakal kembali berduel di Stadion My Dinh, Hanoi, pada Senin (9/1) lusa.

Garuda bakal lolos ke final jika bisa menang dengan skor berapa saja atau bermain imbang dengan skor 1-1, 2-2, dan seterusnya berdasar aturan gol tandang. Jika laga di 90 menit kembali 0-0, bakal berlanjut ke perpanjangan waktu.

”Dalam sebuah pertandingan, memang banyak sekali situasi yang terjadi. Tapi, pemain-pemain yang diganti sudah bekerja keras dan bermain bagus. Jadi, saya tidak melakukan pergantian sebelum itu,” kata STY dalam jumpa pers setelah pertandingan di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, itu Jumat (6/1).

Baca Juga: Honda Geser Yamaha Sebagai Pesaing Ducati di MotoGP

Rhysh Roshan Rai, pandit di @afcdotcom, memuji skema lima bek yang diterapkan STY. Menurut dia, skuad Garuda bermain dengan rencana yang jelas dan tereksekusi dengan baik pula.

”Sekalipun (sering) kehilangan bola, (Indonesia) tetap bisa menghadirkan bahaya ke pihak lawan yang membuat pertandingan jadi menarik. Yang kurang hanya dalam penyelesaian akhir,” tulis mantan penggawa timnas Singapura itu di akun Twitter pribadi.

Roshan Rai juga secara khusus memuji Asnawi, Marselino, dan Yakob. Asnawi dinilai berhasil mengontrol Doan Van Hau, bek kiri Vietnam yang paling sering berulah.

Buruknya penyelesaian akhir Garuda selama fase grup mendorong STY memilih taktik ”safety first”. Bertahan agak dalam dan mengandalkan serangan balik.

Tiga bek tengah Fachruddin Aryanto-Jordi Amat-Rizky Ridho yang didukung Asnawi Mangkualam dan Pratama Arhan sebagai wingback tampil solid.

Baca Juga: Dispora Rencanakan Bangun Sport Centre di Batam, Lokasinya di Sini

Vietnam hanya mencatat empat tembakan dan cuma satu yang on target dan itu pun tak membahayakan gawang Nadeo Argawinata. Indonesia mencatat jumlah tembakan dua kali lipat dengan dua di antaranya tepat sasaran. Sayang, dalam kondisi seperti itu, STY kurang berani mengambil risiko dengan melakukan pergantian para pemain di sektor penyerangan lebih awal.

Dendy dan Yakob sempat mendapat peluang lewat bola terobosan di sisi kanan gawang Vietnam. Sayang, keduanya memilih mengumpan ketimbang menembak langsung.

”Saya berterima kasih kepada seluruh pemain. Secara keseluruhan, permainan tim baik. Tapi, beberapa peluang tidak bisa dimanfaatkan dengan baik,” ujar STY.

Meski gagal mengalahkan Vietnam, STY meminta masyarakat Indonesia tidak perlu khawatir. Dia akan mempersiapkan tim sebaik-baiknya untuk mengalahkan The Golden Dragons, julukan Vietnam, di leg kedua.

”Hasil pertandingan akan membuktikan siapa yang lebih kuat antara Vietnam dan Indonesia. Kita lihat di stadion nanti hasilnya seperti apa,” katanya.

Baca Juga: Dejan/Gloria Menapak Karir di Turnamen Malaysia Open Super 1000

Pada semifinal Piala AFF 2016 yang juga berlangsung dua leg, Indonesia menundukkan Vietnam 2-1 dalam first leg di kandang dan menahan Vietnam 2-2 pada second leg di My Dinh. Tapi, hasil imbang itu juga diraih lewat perpanjangan waktu.

Sementara itu, Park Hang-seo (PHS), pelatih timnas Vietnam, sangat puas atas hasil imbang kemarin. Menurut pelatih yang juga berasal dari Korea Selatan itu, hasil tersebut membuat pekerjaannya di leg kedua lebih mudah.

Apalagi, pertandingan leg kedua dimainkan malam pukul 19.30 WIB. Menurut PHS, bermain malam lebih menyenangkan daripada sore. ”Di sini pun rencana kami awalnya memang main malam. Tapi, karena ada kebijakan yang harus dipatuhi, pertandingan berubah menjadi sore. Besok (hari ini) kami akan pulang dan langsung bersiap menatap semifinal leg kedua,” ujar pelatih 65 tahun itu.(*)

 

 

 

Reporter: JPGroup

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini