Timnas Buang Banyak Peluang Lawan Thailand, Pelatih Geregetan Mau Main di Lapangan

0
17
Ekspresi kekecewaan Witan Sulaiman ketika gagal memaksimalkan salah satu peluangnya ke gawang Thailand. (Haritsah Almudatsir/Jawa Pos)
Ekspresi kekecewaan Witan Sulaiman ketika gagal memaksimalkan salah satu peluangnya ke gawang Thailand. (Haritsah Almudatsir/Jawa Pos)

batampos – Penyelesaian akhir masih menjadi pekerjaan rumah yang belum terselesaikan. Buktinya, masih ada peluang emas terbuang percuma saat Indonesia berhadapan dengan Thailand kemarin di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta.

Salah satunya, peluang yang didapat Witan Sulaeman pada menit ke-39. Dia gagal memasukkan bola saat gawang Thailand sudah kosong melompong.

Andai sepakan pemain 21 tahun itu masuk ke gawang, Indonesia mungkin saja bisa mengalahkan Thailand. Namun, kemenangan tersebut harus ditunda untuk kali kesekian. Indonesia harus puas berbagi poin setelah laga berakhir imbang 1-1.

Baca Juga: Timnas Gagal Kalahkan Thailand, Ini Kata Marc Klok

Gol tunggal Indonesia dicetak gelandang Persib Bandung Marc Anthony Klok lewat titik putih pada menit ke-50. Sementara itu, The War Elephants –julukan timnas Thailand– menyamakan kedudukan pada menit ke-79 lewat sepakan Sarach Yooyen.

”Masalah Witan, menurut saya dia adalah salah seorang pemain yang punya finishing terbaik di lini depan. Harusnya dia cetak gol. Tapi (kemarin, Red) kami tidak beruntung saja,” ujar pelatih timnas Indonesia Shin Tae-yong (STY) setelah pertandingan.

”Tapi, tidak ada alasan. Persoalan itu akan kami evaluasi,” imbuh pelatih asal Korea Selatan itu.

Baca Juga: Legenda Sepak Bola Pele Meninggal di Dunia

STY mengaku gatal dengan lini depan skuad Garuda. Berdasar statistik, Indonesia lebih agresif dalam melepaskan tembakan. Tim Merah Putih memiliki 10 percobaan tembakan dengan 3 shoot on target.

Sementara itu, The War Elephants 7 kali melepaskan tembakan. Dan, hanya 1 yang mengarah tepat ke gawang.

”Sangat disayangkan. Kami punya begitu banyak peluang saat melawan Thailand. Seharusnya bisa menang. Tapi, kami tidak bisa menang,” sesal STY.

”Hati saya maunya langsung main sendiri di lapangan. Tapi, pertandingan berakhir seri. Para pemain sudah bekerja maksimal. Kami belum beruntung,” tegas mantan pelatih timnas Korea Selatan di Piala Dunia 2018 itu.

Baca Juga: Kamar Messi di Qatar Disulap Jadi Museum Mini

Meski bermain imbang melawan Thailand, peluang Indonesia untuk lolos ke semifinal masih terbuka. Masih ada satu pertandingan lagi di fase grup. Yakni, melawan Filipina. Pertandingan itu akan dimainkan pada 2 Januari di Rizal Memorial Stadium, Manila.

Di atas kertas, Fachruddin Aryanto dkk hanya perlu hasil imbang saat melawan Filipina. Jika hasil itu didapat, Indonesia tidak akan terpengaruh dengan apa pun hasil pertandingan antara Thailand kontra Kamboja. Tapi, jika kalah oleh Filipina, Indonesia harus berharap Thailand menang atas Kamboja.

Baca Juga: Manchester City Juara Liga Inggris dengan Cara Sangat Dramatis

Tapi, STY tidak mau mengincar hasil imbang saat bertandang ke Rizal Memorial Stadium. Targetnya adalah mengalahkan Filipina. Dan, STY tidak mau ambil pusing dengan hasil pertandingan Thailand kontra Kamboja.

”Tidak usah khawatir. Kami wajib menang atas Filipina,” tegas pelatih 52 tahun itu.

Sementara itu, Alexandre Polking, pelatih timnas Thailand, bangga terhadap perjuangan para pemainnya. Menurut Poling, situasi dalam pertandingan kemarin sangat sulit. Tertinggal satu gol, bermain dengan sepuluh pemain, dan berada dalam pressure hebat suporter lawan.

Baca Juga: Benzema Meraih Ballon d’Or Pertamanya

”Tapi, kami bisa mengejar dan membuat satu gol penyeimbang. Saya mengapresiasi kerja keras para pemain. Semangat juang seperti itu akan banyak membantu tim kami ke depan,” ungkap Polking.

Mantan pelatih Bangkok City itu menilai kartu merah yang diterima Sanrawat Dechmitr tidak perlu terjadi. Sebab, dia baru masuk pada babak kedua menggantikan Channarong Promsrikaew.

”Setelah Indonesia mencetak gol cepat pada babak kedua, pemain kami gugup. Jalannya pertandingan pun jadi berbeda. Itu membuat kami akhirnya mendapatkan kartu merah,” terang Polking. (*)

 

 

 

Reporter: JPGroup

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini