Striker Naturalisasi Korban Penjambretan di Bali

0
52
Striker Madura United Alberto Beto Goncalves menjadi korban penjambretan di Bali. (Dok Madura United)
Striker Madura United Alberto Beto Goncalves menjadi korban penjambretan di Bali. (Dok Madura United)

batampos – Kabar kurang mengenakkan datang menjelang Madura United menghadapi PSS Sleman sore ini di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar.

Striker gaek Madura United yang juga pemain naturalisasi Alberto Goncalves Minggu (16/1) malam menjadi korban kriminalitas di Bali. Dia dijambret ketika berkendara motor dengan sang anak saat melintas di Jalan Basangkasa, Bali.

Hal tersebut seperti yang ditulis oleh istri Beto, Dewi Costa, di Instagram story-nya. ”Guys hati-hati yang naik motor malam-malam, 30 menit yang lalu suami saya kena curi kalung emasnya di kawasan jalan raya Basangkasa,” tulisnya.

Ketika ditanya Jawa Pos kemarin, Beto membenarkan bahwa kalung miliknya yang berbentuk burung cendrawasih dirampas orang ketika berkendara. ”Dua pencuri itu naik motor, dorong saya dan anak di atas motor. Hampir jatuh kami,” ungkapnya.

Penyerang yang baru saja membawa Persis Solo juara Liga 2 itu bersyukur tidak terjadi apa-apa pada dirinya dan sang anak. Hanya baju yang dipakainya robek. ’’Baik-baik saja (tidak ada yang luka, Red),” katanya.

Peristiwa dijambretnya Beto jadi sebuah peringatan keras kepada klub-klub Liga 1. Sebab, selama seri keempat di Bali, banyak pemain dan ofisial tim yang keluar dari penginapan. Banyak yang terlihat berjalan-jalan di beberapa lokasi wisata di Pulau Dewata.

Direktur Utama PT LIB Akhmad Hadian Lukita turut sedih dengan yang menimpa Beto. Dia berharap yang dialami pesepak bola 41 tahun itu tidak terjadi lagi kepada pemain lainnya. ”Ini juga jadi peringatan agar klub harus lebih ketat untuk memantau pemain,” ujarnya.

LIB memang tidak bisa memproses bebasnya pemain di tempat-tempat wisata di Bali. Sesuai aturan, LIB hanya bisa memproses pelanggaran yang terjadi di H-1 sebelum pertandingan. ”Pemain juga harus sadar, situasi Covid-19 belum mereda. Kalau nanti positif, yang dirugikan klubnya sendiri,” bebernya.

Tapi, Lukita menambahkan segera berkomunikasi lagi dengan klub peserta. Akan kembali memberi peringatan agar bisa menjaga pemain tidak bebas keluar dari hotel tempat menginap. ”Demi kebaikan bersama,” tuturnya. (*)

Reporter: JPGroup

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini