Sinyal Menyerah Quartararo di Garasi Sepang

0
44
Fabio Quartararo sebelum memulai balapan GP San Marino, Minggu (4/9). (motogp.com)
Fabio Quartararo sebelum memulai balapan GP San Marino, Minggu (4/9). (motogp.com)

batampos – Juara MotoGP tak selalu ditentukan pada race pemungkas. Sebelum tahun ini, kali terakhir terjadi pada 2017.

Saat itu Marc Marquez jadi yang tercepat, mengalahkan Andrea Dovizioso. Seharusnya ketegangan bakal terasa bagi dua kuda pacu juara tahun ini.

Yakni pembalap Ducati Francesco Bagnaia dan jagoan Monster Energy Yamaha Fabio Quartararo menjelang GP Spanyol di Sirkuit Ricardo Tormo, Valencia, Minggu (6/11).

Baca Juga: Ujian Terakhir Kedigdayaan Ducati di GP Valencia

Tetapi, tensi sedikit mereda mulai kemarin. Pemicunya, seperti dilansir Crash, ada obrolan yang melibatkan Pecco –sapaan Bagnaia– dan Quartararo di garasi sesaat setelah GP Malaysia (23/10) yang dimenangi Bagnaia.

Ya, perburuan juara saat itu bisa saja berakhir pada balapan yang digelar di Sirkuit Sepang, Kuala Lumpur, tersebut. Itu jika Quartararo gagal finis ketiga. Sebab, saat ini, dengan unggul 23 poin dari Quartararo (258 poin berbanding 235 poin), Bagnaia hanya butuh finis setidaknya peringkat ke-14 di GP Spanyol nanti untuk mengunci gelar.

Lalu, apa yang mereka obrolkan?

”Race-mu menakutkan,” ujar Quartararo kepada Bagnaia. ”Awal (balapan, Red) terbaik dalam karierku,” balas Bagnaia.

”Aku sakit seperti anjing. Aku benar-benar sakit,” sambung Race Team Manager Ducati Davide Tardozzi ke Bagnaia. ”Karena panas (cuaca, Red)?” timpal Bagnaia. ”Tidak. Ketegangan (balapan, Red)” balas Tardozzi. ”Kau tidak melihat balapanmu sendiri,” ucap salah satu mekanik Ducati kepada Bagnaia.

Baca Juga: Ganda Campuran Indonesia Bekuk Unggulan Ketiga di Kandang Lawan

Di sela obrolan, tiba-tiba Quartararo menyela. Kepada Crew Chief Yamaha Diego Gubellini, Quartararo seolah lempar handuk alias menyerah dalam perburuan gelar juara. Tapi, Gubellini tetap memberikan motivasi.

”Kau sudah mencoba yang terbaik. Yang penting adalah kau menyadari bahwa bahkan ketika dalam masalah, semua orang selalu memberikan yang terbaik,” balas Gubellini.

Meski demikian Quartararo mengaku akan tetap mempersiapkan diri sebaik-baiknya untuk menghadapi Valencia.

”Aku akan mempersiapkan diri seperti orang gila dan bertarung maksimal di seri terakhir,” ujarnya. (*)

 

 

 

Reporter: JPGroup

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini