
batampos – Dua bintang balap dunia Max Verstappen (Formula 1/F1) dan Marc Marquez (MotoGP) punya satu kesamaan menjelang balapan akhir pekan ini di GP Singapura dan MotoGP Indonesia (5/10). Yaitu sama-sama mengejar kemenangan pertamanya.
Selama hampir satu dekade terakhir, Max belum pernah sekalipun menang di sirkuit jalanan Marina Bay. Marc malah lebih apes. Pembalap yang baru mengunci gelar juara dunia MotoGP 2025 di Sirkuit Motegi, Jepang, pekan lalu (28/9) itu tidak pernah finis dalam tiga kali kesempatan balapan di Sirkuit Mandalika, Lombok Tengah, NTB.
Hanya Tersisa Singapura
Dari 24 sirkuit di kalender F1 musim ini, hanya Singapura yang belum pernah ditaklukkan oleh Max. Catatan terbaik pembalap Red Bull Racing itu adalah finis kedua pada 2018 dan 2024. Lantas, apakah Max bisa mengakhiri paceklik juara di Singapura akhir pekan ini?
Jawabannya tidak akan mudah. Sebab, karakteristik Marina Bay yang membutuhkan high-downforce tidak menguntungkan bagi mobil Red Bull. Dua sirkuit saat Max meraih kemenangan beruntun, Monza (7/9) dan Baku (21/9), sama-sama memiliki karakteristik low-downforce.
”Keduanya (Monza dan Baku) adalah trek dengan downforce rendah yang performanya bagus, tetapi sirkuit Singapura cukup berbeda. Jadi, seperti ujian baru lagi,” kata Verstappen dikutip dari Racingnews365. ”Trek ini cukup menantang secara fisik bagi semua pembalap dan dalam balapan ini, kuncinya adalah benar-benar merasa nyaman dengan ketidaknyamanan,” imbuhnya.
Unfinished Business
Akan tetapi, Max masih berusaha optimistis. ”Sirkuit ini memang keren untuk dikendarai di jalanan. Hanya, saya belum pernah menang di sana, jadi bisa dibilang masih ada urusan yang belum selesai,” kata juara dunia empat kali F1 tersebut. ”Kami membutuhkan performa tim yang kuat, jadi kami tak sabar menantikan apa yang akan terjadi minggu ini,” sambungnya.
Gelar Juara Dunia Jadi Motivasi
Sementara itu, Mandalika jadi satu dari dua sirkuit yang belum pernah dimenangi oleh Marc selain Portimao (Portugal). Pada 2022, dia absen di GP Indonesia karena masalah diplopia, lalu gagal finis pada 2023, dan mengalami masalah mesin tahun lalu.
Meski begitu, pembalap 32 tahun asal Spanyol itu masih punya kans untuk mengakhiri rekor buruk tersebut kali ini. Kebetulan, Marc sedang dalam semangat tinggi setelah menyandang status sebagai juara dunia MotoGP. ”(Yang saya alami) 72 jam terakhir sungguh luar biasa,” kata Marquez dikutip dari Crash.
”Saya tiba di Mandalika dengan semua emosi ini, yang akan memberi saya dorongan ekstra untuk tetap fokus dan terus memberikan segalanya untuk tim,” tuturnya. (*)
