Jojo Langsung Jumpa Lawan Tangguh di Babak Pertama Kejuaraan Dunia

0
16
Tunggal putra Indonesia Jonatan Christie (BWF)
Tunggal putra Indonesia Jonatan Christie (BWF)

batampos – Jonatan Christie tak begitu antusias melihat hasil drawing (undian) Kejuaraan Dunia 2023. Ajang ini berlangsung di Royal Arena, Kopenhagen, Denmark, pada 21–27 Agustus. Jojo –sapaan akrabnya– menempati unggulan kelima.

Namun, dia langsung bentrok dengan jagoan Malaysia Lee Zii Jia di babak awal.

Jojo harus waspada. Sebab, meski secara head-to-head masih unggul 4-3, di tiga laga terakhir Jojo selalu takluk oleh Lee. Terakhir keduanya berhadapan di Denmark Open 2022. Saat itu Lee menang rubber game (21-16, 18-21, 21-18).

”Ya, bagaimanapun hasil undian, tetap harus siap dan dihadapi. Saya harus bertemu lawan tangguh Lee Zii Jia di babak pertama. Mau nggak mau ya harus dihadapi,” ungkap Jojo.

Juara Asian Games 2018 Jakarta itu menilai, Kejuaraan Dunia selalu diikuti pemain terbaik di dunia. Jadi, dia harus siap menghadapi lawan tangguh di babak awal. ”Itu sangat terbuka seperti yang saya alami,” ucapnya.

Karena itu, sepekan sebelum ke Kejuaraan Dunia, Jojo harus lebih fokus. Fokus dan konsentrasi memang menjadi problem bagi Jojo. Terutama di event terakhir. Saat berhasil meraih runner-up di Japan Open dengan mengalahkan pemain andalan, Jojo malah harus takluk oleh Ng Tze Yong di babak 16 besar Australia Open sepekan setelahnya.

Pelatih tunggal putra Irwansyah juga menilai bahwa fokus menjadi kendala bagi Jojo. Salah satunya soal fokus pada pola permainan yang sudah direncanakan. Hal itu pula yang terjadi saat menghadapi Ng Tze Yong dengan kekalahan 20-22, 15-21.

Padahal, saat itu, di set pertama Jojo sempat unggul 17-11. Namun akhirnya dibalikkan karena pola yang berubah. ”Sudah didiskusikan setelah main dan sampai sekarang ini tetap diingatkan supaya jangan terjadi lagi,” ujar Irwansyah.

Irwansyah menuturkan, berdasar diskusinya dengan Jojo, sang pemain juga bingung kenapa pola permainannya bisa mendadak berubah.

”Tapi, memang pas 17-11 itu dianya yang agak sedikit lengah. Tapi, bola-bola yang susah pun kadang mau dismes semua sama dia. Kalau set kedua dari awal tuh ya dia ubah sendiri cara mainnya. Padahal itu tadi, dia bukannya nyoba, kenapa diangkat ya?” ungkapnya.

Sementara itu, Kabidbinpres Rionny Mainaky berharap hasil minor di beberapa turnamen terakhir bisa menjadi motivasi bagi pemain. ”Nanti memang mulai babak 16 besar, para pemain ini akan bertemu dengan lawan-lawan yang seimbang yang sudah biasa mereka hadapi. Itu harus dipersiapkan betul-betul,” tutur Rionny.

Dia berharap hasil yang kurang baik lalu bisa diganti saat Kejuaraan Dunia. ”Poin besar untuk poin ke Olimpiade, jadi harus dimanfaatkan,” tegas Rionny. (*)

 

 

Reporter: JPGroup

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini