Ini Penyebab Skuad Indonesia Rontok di Japan Open 2022

0
23
Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti berlaga pada babak pertama Japan Open 2022. (Humas PP PBSI)
Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti berlaga pada babak pertama Japan Open 2022. (Humas PP PBSI)

batampos – Kegagalan skuad Merah Putih di Japan Open 2022 menjadi bahan evaluasi bagi tim pelatih.Pada ajang itu, lima wakil berguguran dan tak berhasil mengenggam tiket ke semifinal.

Kabidbinpres PP PBSI Rionny Mainaky membantah kegagalan tersebut disebabkan pemain kehilangan fokus dan motivasi.

”Saya rasa tidak (fokus anak-anak menurun, Red) karena kembali lagi mereka tetap bisa berjuang habis-habisan di lapangan setiap pertandingan. Kita semua bisa lihat itu,” katanya kemarin (4/9).

Dia mengakui, hasil yang ada tidak sesuai dengan harapan tim. Namun, pemain sudah berusaha maksimal. Terutama yang bertanding di babak perempat final.

”Hampir semuanya kalah dengan tidak mudah. Mereka berjuang mati-matian dengan lawan yang memang satu level dengan mereka,” jelasnya.

Tidak adanya satu pun wakil di semifinal bukanlah kali pertama terjadi pada tahun ini. Sebelumnya lebih menyakitkan karena tidak ada wakil yang lolos semifinal di Indonesia Open yang notabene sebagai tuan rumah.

Rionny pun mengakui, hasil ini menjadi pekerjaan rumah yang berat bagi tim pelatih. Dari pengamatannya, ada satu hal terpenting yang mengakibatkan rontoknya wakil Indonesia. Salah satunya adalah penyesuaian pemain dengan kondisi lapangan dan shuttlecock.

”Ini terjadi di sini dengan kondisi lapangan yang stabil dan laju shuttlecock yang lambat. Ini membuat anak-anak memang agak kesulitan,” ungkap Rionny.

Menurut dia, shuttlecock di Jepang berbeda saat bertanding di Malaysia dan Singapura sebelumnya. Pemain mampu menunjukkan permainan dengan pola dan teknik terbaik karena shuttlecock-nya kencang.

Kondisi itu sebenarnya sudah diantisipasi selama persiapan di Jakarta dengan mencoba memakai shuttlecock pertandingan. Namun, dia mengakui belum cukup.

”Ke depan harus kami siapkan lebih matang lagi bagaimana medan pertandingan yang akan dihadapi,” katanya.

Rionny berharap hasil ini tidak membuat pemain dan tim pelatih down. Sebaliknya, mereka harus termotivasi untuk menjadi lebih baik lagi karena masih banyak turnamen di depan.

Apalagi, menurut dia, tahun depan sudah ada agenda yang sangat penting. Yakni, babak kualifikasi Olimpiade Paris 2024. (*)

 

 

Reporter: JPGroup

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini