batampos – Seri pembuka MotoGP di Lusail, Qatar, berakhir dengan hasil yang tak terduga. Rider Gresini Ducati, Enea Bastianini yang notabane dari tim satelit, sukses merebut kemenangan pertamanaya di MotoGP.
‘’Aku menggeber motorku sejak awal. Tapi aku juga berpikir bahwa aku harus menghemat ban untuk bertarung di akhir,’’ ujar Enea Bastianini.
Pemilihan ban yang tepat menjadi kunci dari kemenangan tersebut. Dua pembalap yang finis 1-2 memilih ban belakang medium.
Bastianini menggunakan kombinasi ban soft-medium. Sementara Brad Binder (KTM) memasang ban medium-medium.
Sedangkan, Pol Espargaro (Repsol Honda) yang mendominasi balapan sejak lap pembuka dan finis ketiga menggunakan ban soft-soft.
‘’Aku kehilangan banyak grip banku dan akhirnya melakukan kesalahan. Ya, aku masih perlu belajar banyak tentang motor baru ini,’’ ucap Pol Espargaro.
Pada awal start Jorge Martin (Pramac) yang memulai balapan dari pole position, melakukan kesalahan saat start. Pol Espargaro merangsek ke depan dan merebut posisi terdepan dari start keenam.
Honda 1-2, dengan Marc Marquez di belakangnya. Joan Mir P3 lap ketiga.
Lap 5 Binder menyalip Marquez merebut posisi ke-3. Lap 6 Bastianini kembali merebut posisi ketiga dengan menyalip Marquez di tikungan 1.
Kemudian pada Lap 8 Jack Miller (Ducati) retired karena masalah elektronik. Ini adalah awal dari nasib buruk Ducati.
Puncak petaka bagi Ducati terjadi saat balapan menyisakan 11 lap lagi.
Francesco Bagnaia yang berupaya menyalip Jorge Martin di tikungan 1 kehilangan cengkeraman ban depan.
Motornya mengalami lowside terseret dan menyapu motor Martin. Keduanya terjatuh dan terseret keluar lintasan.
Bastianini merebut posisi kedua dari Brad Binder saat balapan menyisakan sembilan lap.
Lap 18 Bastianini merebut pimpinan lomba dengan menyalip Pol Espargaro dan mempertahankan posisi terdepan sampai finis.
Ini menjadi kemenangan luar biasa lantaran Bastianini masih menggunakan motor tahun lalu yakni Ducati GP21 yang sudah dikembangkan lebih lanjut.
Hasil buruk dialami juara bertahan Fabio Quartararo (Monster Yamaha). Start dari posisi 11 dia hanya mampu finis di urutan 9. Bahkan, dia harus kehilangan satu posisi karena disalip Johann Zarco (Pramac) di lintasan lurus menuju finis. (*)
Reporter: JPGroup