
batampos – FIFA telah mengumumkan pada Rabu (26/3) bahwa tim yang berhasil meraih kemenangan di Piala Dunia Antarklub 2025, yang diikuti oleh 32 peserta dan akan berlangsung di Amerika Serikat, akan mendapatkan hadiah sebesar 125 juta dolar (setara dengan Rp 2 Triliun).
Menurut informasi yang dirilis oleh FIFA, total dana yang tersedia untuk turnamen ini mencapai 1 miliar dolar (sekitar Rp 16,5 triliun), yang akan dibagikan kepada tim-tim yang berpartisipasi berdasarkan performa mereka di lapangan. Di fase grup, setiap tim berkesempatan untuk meraih 1 juta dolar untuk hasil imbang dan 2 juta dolar untuk kemenangan dalam tiga pertandingan yang mereka jalani.
Setelah itu, sekitar separuh dari total 1 miliar dolar akan dibagikan kepada ke-32 klub, dengan jumlah yang diterima setiap klub ditentukan oleh kriteria prestasi dan aspek komersial. Hal ini berarti bahwa klub-klub besar seperti Manchester City dan Real Madrid akan mendapatkan porsi lebih besar dibandingkan dengan klub-klub yang lebih kecil, sesuai dengan model yang telah disusun FIFA bersama Asosiasi Klub Eropa.
Apabila tim berhasil mencapai babak 16 besar, mereka akan menerima tambahan 7,5 juta dolar, diikuti dengan 13,125 juta dolar untuk tim yang melaju ke perempat final, dan 21 juta dolar bagi tim yang berhasil mencapai semifinal.
Bagi tim yang menjadi runner-up, hadiah yang dijanjikan adalah sebesar 30 juta dolar, sedangkan tim yang meraih gelar juara Piala Dunia Antarklub akan mendapatkan 40 juta dolar.
Seluruh dana ini akan diambil dari “pilar performa olahraga” FIFA yang memiliki total 475 juta dolar. Selain itu, tim-tim juga akan menerima sejumlah dana tetap hanya untuk berpartisipasi, yang berasal dari “pilar partisipasi” FIFA yang totalnya mencapai 525 juta dolar.
“Model distribusi Piala Dunia Antarklub FIFA mencerminkan puncak sepak bola klub dan mewakili hadiah uang terbesar yang pernah ada untuk turnamen sepak bola yang terdiri dari babak penyisihan grup tujuh pertandingan dan format play-off dengan potensi hadiah sebesar 125 juta dolar untuk para pemenang,” ungkap Presiden FIFA, Gianni Infantino.
Dengan perhitungan tersebut, jika Manchester City berhasil memenangkan semua pertandingan dari fase grup hingga final (total tujuh pertandingan), mereka dapat membawa pulang 125,815 juta dolar atau sekitar Rp 2,086 triliun jika menjadi juara Piala Dunia Antarklub 2025.
Sementara itu, tim dari Amerika Latin berpotensi meraih hadiah maksimum 102,835 juta dolar jika berhasil menjuarai turnamen. Di sisi lain, tim-tim dari Asia, Afrika, dan Concacaf bisa mendapatkan maksimal 97,175 juta dolar jika berhasil menjadi juara, sedangkan tim Oseania memiliki peluang untuk meraih hingga 91,205 juta dolar.
“Selain hadiah uang untuk tim-tim yang berpartisipasi, ada program investasi solidaritas yang belum pernah ada sebelumnya di mana kami memiliki target tambahan 250 juta dolar yang akan diberikan kepada klub-klub sepak bola di seluruh dunia,” lanjut Infantino.
“Solidaritas ini tidak diragukan lagi akan memberikan dorongan yang signifikan dalam upaya kami yang sedang berlangsung dalam membuat sepak bola benar-benar mendunia,” tambahnya.
Piala Dunia Antarklub 2025 dijadwalkan berlangsung di Amerika Serikat dari 14 Juni hingga 13 Juli mendatang. Infantino menegaskan bahwa organisasi yang ia pimpin tidak akan menerima sepeser pun dari pendapatan turnamen ini, karena seluruh uang yang dihasilkan akan dialokasikan untuk klub-klub sepak bola.
“Tidak hanya itu, FIFA juga tidak akan menerima dana untuk turnamen ini, karena semua pendapatan akan didistribusikan kepada klub sepak bola, dan juga tidak akan menyentuh anggaran FIFA, yang disisihkan untuk pengembangan sepak bola global melalui 211 Asosiasi Anggota FIFA,” tegas Infantino.
Meskipun hadiah uang yang ditawarkan sangat menarik, hal ini tidak menghilangkan fakta bahwa turnamen ini tetap menuai kontroversi. Sebelumnya, turnamen ini hanya melibatkan tujuh tim yang bermain dalam tujuh pertandingan selama 20 hari. Kini, para pemain akan berangkat ke Amerika Serikat selama sekitar satu bulan, dengan total 64 pertandingan yang direncanakan di 11 kota.
Perubahan ini datang di tengah musim domestik yang sudah padat bagi banyak tim, dan bertepatan dengan tahun yang sibuk bagi tim-tim MLS, termasuk Inter Miami dan Seattle Sounders yang juga ikut serta dalam turnamen tersebut. (*)