AC Milan Raih Capolista Berkat ’’Super Bowl’’ Mike Maignan

0
60
Selebrasi wide attacker AC Milan Rafael Leao setelah membobol gawang UC Sampdoria tadi malam. (ALBERTO PIZZOLI/AFP)
Selebrasi wide attacker AC Milan Rafael Leao setelah membobol gawang UC Sampdoria tadi malam. (ALBERTO PIZZOLI/AFP)

batampos – Dua kemenangan krusial dalam dua giornata terakhir mengantarkan AC Milan mengklaim kembali capolista Serie A musim ini.

Yaitu, memenangi Derby della Madonnina melawan Inter Milan pekan lalu (6/2) dan ketika membekuk UC Sampdoria di Stadio San Siro tadi malam (13/2). Dan, portiere Mike Maignan berperan penting di balik dua kunci utama tersebut.

Kalau saat derbi Maignan berperan dengan empat penyelamatan penting, kali ini dia memberi andil atas terciptanya gol semata wayang kemenangan Rossoneri ke gawang Sampdoria yang dicatatkan Rafael Leao pada menit kedelapan.

”Berkat tendangan ala Super Bowl,’’ begitu Tuttomercatoweb menyebut umpan Maignan kepada Leao.

Ya, tendangan jarak jauh Maignan dianggap mirip seperti yang dilakukan pemain American football dengan Super Bowl merupakan laga puncaknya. Sky Sport Italia menyebut, tendangan ala Super Bowl oleh Maignan tercipta dengan jarak 46,47 meter dari Leao.

Maignan pun jadi kiper AC Milan kedua yang mengumpan gol di Serie A setelah Nelson Dida saat melawan Ascoli Calcio pada 18 Januari 2006. Bedanya, ketika itu Dida mengumpan dengan lemparan jarak jauh ke arah attaccante AC Milan Filippo Inzaghi.

Tendangan ala Super Bowl Maignan yang berbuah gol tersebut ternyata bukan sekadar kebetulan. Melainkan sudah sesuai dengan game plan allenatore AC Milan Stefano Pioli ketika berlatih di Milanello jelang laga tersebut.

’’Kami sudah mencobanya beberapa kali dalam sesi latihan,’’ ungkap bek kanan AC Milan Alessandro Florenzi kepada Sky Sport Italia.

”Jadi, akurasi Mike (Maignan) yang disandingkan dengan Rafael sebagai pemain pelari,’’ ucap pemain yang baru musim ini datang dengan status pinjaman dari AS Roma tersebut.

Sehari sebelum laga, mantan Presiden AC Milan Silvio Berlusconi juga memberi saran bahwa Rossoneri perlu mematangkan strategi menyerang yang lebih konkret. Pioli pun sepakat dengan saran tersebut.

’’Aku sudah mendengarnya (saran Berlusconi, Red). Aku pikir itu cara yang sangat sederhana bagi kami untuk menyerang lawan,’’ tutur Pioli.

Terpisah, meski kehilangan capolista dari rival sekota, Inter tetap konfiden. Kurang dari 24 jam kemenangan AC Milan, Inter tertahan 1-1 di kandang SSC Napoli. Tapi, Nerazzurri (54 poin) diuntungkan karena memainkan satu laga lebih sedikit (24-25) ketimbang Rossoneri (55 poin) maupun Partenopei (53 poin).

”Kami sama sekali tidak khawatir kecuali kami terlempar ke posisi ketujuh,” kata asisten pelatih Inter Massimiliano Farris kepada Inter TV. (*)

Reporter: JPGroup

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini