Minggu, 24 November 2024

Sempat Unggul, Timnas Indonesia Ditahan Imbang Bahrain 2-2

Berita Terkait

Timnas Indonesia berhasil raih poin di kandang Bahrain di putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026. (Instagram/@timnasindonesia)

batampos – Timnas Indonesia belum beruntung dengan ditahan imbang Bahrain 2-2 di akhir pertandingan dalam putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026. Laga yang berlangsung di Bahrain National Stadium pada 10 Oktober 2024 ini diwarnai dengan perjuangan dramatis dari skuad Garuda.

Pertandingan baru saja dimulai ketika insiden menegangkan terjadi. Winger Timnas Indonesia, Malik Risaldi, mengalami cedera di pelipisnya usai benturan keras dengan kapten Bahrain, Waleed Al-Hayam, pada menit kedua. Cedera ini sempat mengganggu konsentrasi Indonesia di awal laga, namun dengan perawatan cepat, Malik kembali ke lapangan.

Memasuki menit ke-11, tekel keras dari pemain Bahrain, Ali Haram, mengenai Calvin Verdonk dan menghasilkan kartu kuning pertama di laga ini. Tekel tersebut mengawali babak yang penuh ketegangan dan adu fisik dari kedua tim.

Bahrain berhasil memecah kebuntuan pada menit ke-15. Tendangan bebas Mohamed Jasim Marhoon menghantam mistar gawang sebelum memantul ke dalam gawang yang dikawal oleh Maarten Paes. Gol ini terjadi berkat pelanggaran yang dilakukan Rafael Struick, memberikan Bahrain keunggulan awal.

Setelah tertinggal, Timnas Indonesia mulai berusaha keluar dari tekanan. Namun, serangan mereka masih terburu-buru, sering kali hanya mengandalkan direct ball ke lini depan yang belum efektif membongkar pertahanan Bahrain.

Bahrain, di sisi lain, lebih sabar dalam menguasai bola. Mereka terus mencari celah untuk menembus lini pertahanan Indonesia yang dikawal Mees Hilgers, Jordi Amat, dan Jay Idzes. Permainan solid di lini belakang Timnas Indonesia membuat serangan Bahrain belum mampu menghasilkan gol tambahan.

Pada menit ke-44, peluang emas datang dari umpan Ivar Jenner yang mengarah ke Sandy Walsh. Sayangnya, bola masih bisa diamankan oleh kiper Bahrain, Ebrahim Lutfalla. Namun, di masa injury time babak pertama, keberuntungan datang untuk Indonesia.

Ragnar Oratmangoen mencetak gol pada menit ke-45+3, memanfaatkan kemelut di depan gawang Bahrain. Bola liar jatuh tepat di kakinya dan tanpa ragu, ia melepaskan tembakan yang membuat skor imbang 1-1. Gol ini memberi momentum besar bagi Indonesia sebelum turun minum.

Skor 1-1 di akhir babak pertama mencerminkan perlawanan ketat dari kedua tim. Statistik menunjukkan Bahrain lebih unggul dalam penguasaan bola dengan 52%, sementara Indonesia mencatat 48%.

Memasuki babak kedua, Shin Tae-yong melakukan beberapa pergantian pemain. Eliano Reijnders dan Rizky Ridho masuk menggantikan Sandy Walsh dan Jordi Amat untuk memperkuat lini tengah dan belakang. Pergantian ini menunjukkan bahwa Indonesia berusaha mencari keseimbangan antara serangan dan pertahanan.

Marselino Ferdinan masuk pada menit ke-58 menggantikan Malik Risaldi. Langkah ini dilakukan untuk menambah daya serang Indonesia yang masih mencari gol kedua. Serangan demi serangan dilancarkan, namun pertahanan Bahrain yang solid membuat Indonesia kesulitan menciptakan peluang bersih.

Menit ke-74 menjadi titik balik bagi Indonesia. Rafael Struick mencetak gol kedua bagi Garuda setelah menerima assist dari Thom Haye. Gol ini membawa Indonesia unggul 2-1, sebuah comeback epik setelah sempat tertinggal lebih dulu di babak pertama.

Setelah unggul, Shin Tae-yong kembali melakukan pergantian pemain dengan memasukkan Nathan Tjoe-A-On untuk menggantikan Thom Haye. Strategi ini bertujuan untuk mempertahankan keunggulan dan mengunci pertahanan Indonesia di menit-menit akhir.

Bahrain mencoba bangkit dan memberikan tekanan masif di menit-menit terakhir. Serangan sporadis dilancarkan untuk mengejar ketertinggalan, namun lini belakang Indonesia yang dikawal Mees Hilgers dan Jay Idzes tetap kukuh. Penjaga gawang Maarten Paes juga tampil gemilang dengan beberapa penyelamatan penting.

Gol balasan Bahrain dicetak Mohamed Jasim Marhoon di menit ke 90+9. Hingga peluit panjang dibunyikan, Timnas Indonesia gagal mempertahankan keunggulan, skor berakhir 2-2. Hasil ini menjadi momen bersejarah bagi Garuda, meski sempat membalikkan keadaan setelah tertinggal lebih dulu dari Bahrain, namun harus puas bermain imbang.

Statistik akhir pertandingan menunjukkan bahwa Bahrain masih lebih unggul dalam penguasaan bola dengan 55%, namun Indonesia tampil lebih efektif dalam serangan balik. Rata-rata usia pemain inti Indonesia dalam laga ini adalah 26,4 tahun, lebih muda dibandingkan Bahrain yang memiliki rata-rata usia 29,3 tahun.

Kegagalan meraih kemenangan ini semakin memperkuat peluang Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026. Skuad asuhan Shin Tae-yong gagal mempertahankan kemenangan dengan mengoleksi 3 poin dari 3 pertandingan dan masih tak terkalahkan. Skuad Garuda kini harus siap melangkah lebih jauh dan mengukir sejarah baru di kancah internasional.

XI Bahrain

Ebrahim Lutfalla; Vincent Emmanuel, Waleed Al-Hayam ©, Amine Benaddi, Abdulla Al-Khalasi; Ali Madan, Ali Haram, Abbas Al-Asfoor, Mohamed Jasim Marhoom; Mahdi Abduljabbar, Kamil Al Aswad

XI Timnas Indonesia

Maarten Paes; Mees Hilgers, Jordi Amat, Jay Idzes ©, Sandy Walsh, Calvin Verdonk; Ragnar Oratmangoen, Ivar Jenner, Thom Haye, Malik Risaldi; Rafael Struick

Update