WTF 2022: The Daddies Serasa Berada di Grup Neraka

0
38
Ganda putra Indonesia Hendra Setiawan (kiri) dan Mohammad Ahsan berpose dengan bendera Merah Putih setelah menjadi juara dunia 2019 di St Jakobshalle, Basel, Swiss, 25 Agustus 2019. (Fabrice Coffrini/AFP)
Ganda putra Indonesia Hendra Setiawan (kiri) dan Mohammad Ahsan berpose dengan bendera Merah Putih setelah menjadi juara dunia 2019 di St Jakobshalle, Basel, Swiss, 25 Agustus 2019. (Fabrice Coffrini/AFP)

batampos – Sepanjang perhelatan BWF World Tour Finals (WTF), Indonesia baru berhasil meraih satu kali juara atas nama Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan. Mereka jawara pada edisi 2019 dengan mengalahkan Hiroyuki Endo/Yuta Watanabe (24-22, 21-19).

Kali ini, perjuangan pasangan berjuluk The Daddies itu kembali dimulai di WTF 2022 yang berlangsung di Nimibutr Arena, Bangkok, Thailand, pada 7–11 Desember.

Pada undian Senin malam (5/12), dua pasangan Indonesia yang lolos di ganda putra menempati pot berbeda. Sebab, mereka unggulan teratas. Ahsan/Hendra di grup B dan Fajar Alfian/Rian Ardianto di grup A.

Secara head-to-head, FajRi (akronim Fajar/Rian) unggul atas Ong/Teo Ee Yi (6-2) dan Choi/Kim (1-0) serta satu kalah dari Takuro Hoki/Yugo Kobayashi (2-3).

Baca Juga: Frustasi karena Gagal Penuhi Ekspektasi di Piala Dunia 2022

Sedangkan The Daddies juga menunjukkan catatan impresif dengan unggul head-to-head dengan dua calon lawan. Yaitu Aaron Chia/Soh Wooi Yik (7-4) dan Kim Astrup/Anders Skaarup Rasmussen (6-1). Satu-satunya kalah rekor dari Liu Yu Chen/Ou Xuan Yi (0-1).

Namun, The Daddies tak mau jemawa. Sebab, di pertemuan terakhir, pasangan itu kalah dari tiga calon lawan di WTF.

Yakni takluk oleh Aaron/Soh di BWF World Championship 2022 0-2 (19-21, 14-21), kalah satu-satunya dari Astrup/Rasmussen di Thailand Open 2022 0-2 (13-21, 15-21), dan takluk oleh Li/Xuan di Indonesia Open 2022 0-2 (17-21, 22-24).

Menurut Ahsan, bisa kembali tampil di WTF adalah sebuah kejutan tersendiri. ”Persiapan baik ada waktu hampir satu bulan setelah tur Eropa kemarin,” ucap Ahsan yang bersama Hendra menempati unggulan kedua.

Baca Juga: Sejarah Besar Maroko, Sejarah Buruk bagi Spanyol

”Buat kita semua lawan sudah berat, siapa pun itu. Jadi, semoga kami bisa mengeluarkan kemampuan secara maksimal dan mendapat hasil terbaik,” ujarnya.

Berbeda dengan ganda putra, di tunggal putra, dua andalan Indonesia Jonatan Christie dan Anthony Sinisuka Ginting berada di grup yang sama. Yaitu grup B bersama Chou Tien Chen dan Loh Kean Yew.

Sedangkan tiga wakil Indonesia di tiga nomor juga bakal berada di grup neraka. Di antaranya Gregoria Mariska Tunjung di tunggal putri yang satu grup dengan Chen Yu Fei (Tiongkok), An Se Young (Korea), dan Akane Yamaguchi (Jepang).

Nah, Senin (5/12) siang pemain Indonesia latihan pertama di lapangan pertandingan. Tujuh wakil bergantian menggunakan dua lapangan yang tersedia dengan variasi waktu 30–60 menit.

Ganda putra memulai latihan terlebih dahulu. Setelah itu beruntun, tunggal putri, tunggal putra, ganda putri, dan ganda campuran. Latihan difokuskan pada adaptasi lapangan dan mengembalikan kontrol pukulan. (*)

 

 

Reporter: JPGroup

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini