Terbentur Tembok Tiongkok, Indonesia Gagal ke Piala Dunia

0
49
Pemain Timnas Indonesia Agassi Goantara (kiri) mencoba merebut bola dari penguasaan center Tiongkok Wang Zhelin. (Haritsah Almudatsir/Jawa Pos)
Pemain Timnas Indonesia Agassi Goantara (kiri) mencoba merebut bola dari penguasaan center Tiongkok Wang Zhelin. (Haritsah Almudatsir/Jawa Pos)

batampos – Ambisi Indonesia untuk tembus ke babak 8 besar FIBA Asia Cup sekaligus mengunci tiket ke FIBA World Cup 2023 kandas.

Timnas basket Indonesia terbentur tembok Tiongkok. Senin (18/7) pasukan Merah Putih harus mengakui keunggulan tim Negeri Tirai Bambu.

Timnas kalah dengan skor mencolok 58-108 pada laga playoff yang berlangsung di Istora Senayan, Jakarta.

Permainan terbaik tim dalam laga tersebut tidak keluar. Lantas, apakah pemain tertekan untuk bisa lolos ke Piala Dunia?

’’Buat saya pribadi enggak ada (tekanan). Cuma ada beberapa teman yang merasa tekanan. Tapi ya, siapa yang menyangka kita berada di sini,’’ ujar Abraham Damar Grahita saat diwawancarai di mixed zone setelah pertandingan.

Pelatih timnas Milos Pejic mengatakan bahwa lawan bermain lebih baik. ’’Mereka lebih cepat dan kuat juga, terutama di paint area. Saya ingin ucapkan selamat untuk mereka yang lolos ke Piala Dunia,’’ beber Milos.

Salah satu kekuatan lawan di laga tersebut adalah tembakan tiga angka. Total tembakan yang dilesakkan mencapai 32, dengan 18 di antaranya berbuah poin. Artinya, sebanyak 54 poin atau setengah poin yang dihasilkan lawan berhasil dari tembakan tiga angka.

Milos mengaku sudah mengantisipasi itu. Tapi, pertahanan timnas tidak bisa menutup. Selain itu, dia kecewa dengan penampilan tim yang terlambat panas.

’’Saya sudah bilang sebelumnya soal kesiapan mental, tetapi kita malah memulai laga dengan lamban dan lembut, sehingga lawan bisa menekan. Ya, selamat, mereka tim yang bagus,’’ ucapnya.

Salah seorang pebasket yang penampilannya jauh di bawah performa adalah Derrick Michael. Di laga itu, dia hanya mencetak satu poin. Bahkan, kerap kali tersulut emosi.

Mengenai pemainnya itu, Milos menyatakan bahwa Derrick sudah menunjukkan keberaniannya.

’’Dia menunjukkan potensinya sebagai salah satu tumpuan basket Indonesia di masa depan. Tapi, hari ini (kemarin) dia ada masalah. Dia sakit, tetapi dia memaksa untuk main. Dia menunjukkan kepada kami bahwa dia punya passion dan soul yang kuat,’’ jelasnya.

Milos menyebut hasil itu menjadi fase awal bagi Indonesia untuk menuju level yang lebih tinggi.

’’Untuk ukuran fase awal, kami tidak terlalu buruk. Setelah kerja keras dalam beberapa bulan terakhir, kami meraih emas di SEA Games dan lolos ke playoff FIBA Asia Cup 2022. Itu capaian yang bagus,’’ ungkapnya.

Kekalahan melawan Tiongkok juga seolah membuka mata bahwa level Piala Dunia sangatlah tinggi. ’’Jadi, bisa dibayangkan jika kami lolos, apa yang akan terjadi di Piala Dunia. Apakah realistis saat ini? Dengan kualitas Indonesia sekarang?’’ imbuhnya. (*)

 

Reporter: JPGroup

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini