Tanpa Medali, Bulutangkis Indonesia Gagal Total di Asian Games 2022

0
35
Gregoria Mariska Tunjung. F. PP PBSI
Gregoria Mariska Tunjung. F. PP PBSI

batampos – Penyelenggaraan Asian Games 2022 di Hangzhou Tiongkok sudah mendekati hari terakhir.

Saat ini Indonesia berhasil meraih 6 medali emas dari cabang wushu, menembak, angkat besi, panjat tebing hingga sepeda BMX sampai hari ke-11 penyelenggaraan Asian Games 2022 Hangzhou Tiongkok.

Namun ada yang tidak biasa pada penyelenggaran Asian Games 2022 kali ini, karena tidak ada cabang bulutangkis yang bisa menjadi tulang punggung penyumbang medali.

Usai wakil terakhir bulutangkis Indonesia tunggal putri, Gregoria Mariska Tunjung pun gagal melaju ke babak semifinal setelah kalah dari Aya Ohari, pebulutangkis Jepang dengan skor 10-21, 19-21.

Sebelumnya, wakil Indonesia cabang bulutangkis tunggal putra, Anthony Sinisuka Ginting juga harus mengakui keunggulan tuan rumah, Li Shifeng dengan skor 13-21, 17-21.

Hal yang paling mengejutkan adalah tim ganda putra peringkat 1 dunia, Fajar Alfian/M.Rian Ardianto harus tunduk dari sang juara olimpiade Tokyo 2020, Lee Yang/Wang Chi Lin dengan skor 18-21, 19-21.

Tentu saja kekalahan Fajri sangat mengejutkan mengingat status mereka adalah pebulutangkis ganda putra terbaik dunia dengan title peringkat 1.

Namun apa daya, langkah sektor ganda putra harus terhenti sampai di perempat final Asian Games 2022 Hangzhou Tiongkok.

Kegagalan Fajri melaju ke semifinal yang menyebabkan gagal menyumbang medali merupakan pertama sepanjang sejarah penyelanggaraan Asian Games sejak tahun 1962 sektor ganda putra gagal meraih medali.

Kegagalan sektor tunggal putra dan putri juga mencetak rekor baru lagi yang mana pada penyelengaraan Asian Games 2022 ini, Indonesia tidak satu pun menyumbangkan medali dari sektor badminton.

Kegagalan berawal ketika tim regu badminton putra Indonesia dengan status unggulan pertama harus kalah di babak awal dari negeri gingseng, Korea Selatan.

Kegagalan 1-3 dari Korea Selatan rupanya harus berlanjut ke semua sektor mulai dari tim regu badminton putri, hingga merembet ke sektor individual.

Hal ini akan menjadi fokus serius untuk pengurus PBSI dan para jajarannya agar prestasi badminton Indonesia tidak terus menerus terpuruk.

Kegagalan total di ajang Asian Games 2022 Hangzhou Tiongkok sudah seharusnya menjadi sebuah warning serius untuk seluruh punggawa garuda agar bisa segera bangkit dari keterpurukan.

Terlebih Olimpiade 2024 Paris sudah di depan mata.

Sudah seharusnya tim badminton Indonesia bisa mempersiapkan performa terbaik agar sang merah putih bisa berkibar di ujung tiang tertinggi.

Karena setiap kali olimpiade badminton selalu menjadi andalan medali emas untuk tim garuda.(*)

 

Reporter: JPGroup

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini