Stadion Piala Dunia U-20 di Indonesia Harus Steril Mulai Bulan Ini

0
91
Suasana Stadion Manahan, kandang Persis Solo. (Damianus/Jawa Pos Radar Solo)
Suasana Stadion Manahan, kandang Persis Solo. (Damianus/Jawa Pos Radar Solo)

batampos – Kompetisi Liga 1 musim 2022–2023 sedang diupayakan bisa bergulir kembali pada 2 Desember. Namun, saat kompetisi itu hendak digelar, stadion-stadion yang disiapkan untuk Piala Dunia U-20 2023 tidak bisa dipakai lagi.

Sebagaimana diketahui, ada enam stadion yang akan dipakai untuk penyelenggaraan Piala Dunia U-20 2023. Yaitu, Stadion Gelora Jakabaring (Palembang), Stadion Utama Gelora Bung Karno (Jakarta), Stadion Si Jalak Harupat (Bandung), Stadion Manahan (Solo), Stadion Gelora Bung Tomo (Surabaya), dan Stadion Kapten I Wayan Dipta (Gianyar).

Di antara enam stadion itu, ada tiga yang menjadi home base klub Liga 1. Yakni, Stadion Manahan (Persis Solo), Stadion Gelora Bung Tomo (Persebaya Surabaya), dan Stadion Kapten I Wayan Dipta (Bali United).

Baca Juga: Belgia dan Kroasia Kuda Hitam, Ini Analisis Persaingan Fase Grup F Piala Dunia

Anggota Komisi Eksekutif PSSI Endri Irawan mengungkapkan, awalnya stadion-stadion yang akan dipakai untuk Piala Dunia U-20 bisa dipakai sampai H-14 sebelum penyelenggaraan Piala Dunia U-20.

”Tapi, dalam perkembangannya, setelah bolak-balik ditinjau PUPR, ternyata masih banyak yang harus disiapkan. Jadi, PUPR perlu merenovasi kekurangan yang ada,” kata Endri.

“Dan, FIFA memberikan masukan agar enam bulan sebelum Piala Dunia U-20 harus sudah steril. Karena itu, keenam stadion tersebut tidak bisa digunakan lagi sampai Mei mendatang,” ujar Endri di gedung Kemenpora, Jakarta, kemarin.

Baca Juga: Analisis Persaingan Fase Grup E: Menikmati Bayern Versus Barca di Piala Dunia

Secara terpisah, CEO Bali United Yabes Tanuri saat ditanya venue alternatif pengganti Stadion Kapten I Wayan Dipta belum dapat berspekulasi. Bali United memilih menunggu kepastian kompetisi.

Sebab, lanjutan Liga 1 belum tentu digelar home-away. Bisa saja tersentralisasi. Nah, kalau tersentralisasi, Bali United tidak perlu mencari kandang sementara pengganti Stadion Kapten I Wayan Dipta.

”Jadi, kami menunggu hasil dari seperti apa jadwal lanjutan kompetisi. Kapan kompetisi dilanjutkan. Dan, (kalau tersentralisasi), di mana saja lokasinya. Nanti ada rapat koordinasi (rakor) yang akan menentukan itu,” ujar Yabes. (*)

 

 

 

Reporter: JPGroup

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini