
batampos – Manchester United kembali menunjukkan mentalitas ‘teater mimpi’ mereka di hadapan puluhan ribu fans Old Trafford. Dalam laga leg kedua semifinal Liga Europa, Setan Merah menggulung Athletic Bilbao dengan skor telak 4-1, sekaligus mengunci agregat gemilang 7-1.
Hasil ini memastikan tiket mereka ke final, yang akan mempertemukan dua wakil Inggris: United kontra Tottenham Hotspur.
Sukses ini tak hanya jadi bukti dominasi Setan Merah di pentas Eropa musim ini, tapi juga menjadi panggung pembuktian seorang Mason Mount. Sang gelandang yang sempat diragukan, kini justru jadi pahlawan baru dengan dua gol yang mengunci kemenangan sekaligus mengubur harapan Bilbao.
Meski sudah mengantongi keunggulan 3-0 di leg pertama di San Mamés, Manchester United tak bisa langsung bernafas lega di laga penentuan ini. Bilbao datang dengan misi membalikkan keadaan dan berhasil membuat kejutan lebih dulu.
Tepat di menit ke-31, Mikel Jauregizar menciptakan gol indah dari luar kotak penalti setelah Harry Maguire gagal mengamankan bola liar. Skor 0-1 membuat suasana Old Trafford sempat tegang. Bilbao bermain agresif, bahkan mampu menguasai permainan hingga turun minum.
Kondisi itu memaksa pelatih Ruben Amorim berpikir keras. Masuknya Mount, Amad Diallo, dan Luke Shaw di babak kedua terbukti jadi kunci perubahan besar dalam permainan United.
Perubahan strategi di babak kedua membuat Setan Merah lebih hidup. Serangan-serangan mulai terorganisir, dan tekanan yang diberikan membuahkan hasil.
Di menit ke-72, Leny Yoro melakukan penetrasi dari lini tengah dan mengirim umpan ke Mount. Dengan tenang, gelandang nomor punggung tujuh itu berputar dan melepaskan tembakan melengkung ke pojok kanan bawah gawang Bilbao. Skor kembali imbang 1-1, dan Old Trafford bergemuruh.
Delapan menit berselang, giliran Casemiro yang mencatatkan namanya di papan skor. Menerima umpan dari Bruno Fernandes lewat situasi bola mati, Casemiro menyundul bola dengan bahu—unik, tapi sah—dan membuat United unggul 2-1.
Menit ke-85, skenario serangan balik cepat dimaksimalkan lewat kerja sama Diallo dan Patrick Dorgu. Bola akhirnya diselesaikan dengan baik oleh Rasmus Hojlund untuk mengubah skor menjadi 3-1.
Pesta belum selesai. Di masa injury time, Mount menyempurnakan malam magisnya. Mendapat bola hasil sapuan buruk kiper Bilbao, Julen Agirrezabala, di dekat garis tengah lapangan, Mount langsung melepaskan tembakan jarak jauh yang meluncur indah ke gawang kosong. Gol keduanya malam itu menutup laga dengan skor meyakinkan 4-1.
Mount Jadi Kunci, Bilbao Tersingkir Tanpa Trio Andalan
Performa Mount malam itu benar-benar mencuri perhatian. Masuk dari bangku cadangan, pemain yang sempat diragukan sejak didatangkan dari Chelsea itu menjawab semua kritik dengan dua gol brilian dan kontribusi besar dalam membalikkan keadaan.
Tak heran jika ia dinobatkan sebagai Man of the Match. Selain dua gol, Mount juga tampil efektif dalam membangun serangan dan menjaga tempo permainan United.
Di sisi lain, Athletic Bilbao harus menerima kenyataan pahit tersingkir, meski sempat mendominasi 70 menit awal pertandingan. Ketidakhadiran tiga pilar utama—Inaki Williams, Nico Williams, dan Oihan Sancet—jelas berdampak besar. Ketiganya telah menyumbang lebih dari 50 persen gol Bilbao musim ini. Tanpa mereka, Bilbao tumpul di depan gawang Andre Onana meski menciptakan peluang lebih banyak.
Catatan Statistik dan Langkah Selanjutnya
Jika menilik data pertandingan, kedua tim sebenarnya cukup berimbang. United unggul tipis dalam penguasaan bola (52%-48%), dan jumlah tembakan sama-sama mencatat 11. Namun, ketajaman menjadi pembeda: 5 tembakan on target dari United berbuah 4 gol, sedangkan Bilbao hanya mampu mencatat satu gol dari satu tembakan tepat sasaran.
United juga jadi tim Inggris kedua setelah Chelsea pada musim 2018-19 yang lolos ke final Liga Europa tanpa sekalipun menelan kekalahan.
Selanjutnya, Manchester United akan mengalihkan fokus sejenak ke laga Premier League menghadapi West Ham dan Chelsea, sebelum bersiap menjalani laga hidup mati di final melawan Tottenham Hotspur.
Sementara itu, Athletic Bilbao akan kembali ke persaingan ketat La Liga untuk merebut tempat di empat besar, dengan jadwal krusial melawan Alaves, Getafe, Valencia, dan Barcelona menanti.
Final Liga Europa musim ini akan menghadirkan duel sesama tim Inggris, atau yang kerap disebut “Battle of Britain”. Sebuah skenario yang mengingatkan pada dominasi Premier League dalam sepak bola Eropa beberapa tahun terakhir.
Manchester United datang dengan performa yang mulai stabil dan kepercayaan diri tinggi usai hasil meyakinkan ini. Sementara Tottenham Hotspur pun tak kalah impresif dalam perjalanan mereka menuju final. Pertarungan nanti akan menjadi ajang pembuktian siapa yang lebih layak menyandang gelar juara kedua kompetisi Eropa tersebut.
Satu hal yang pasti, jika Mount mampu tampil seperti malam ini, United jelas punya peluang besar untuk kembali meraih kejayaan Eropa. Drama Old Trafford boleh saja sudah selesai, tapi panggung final di mana pun itu akan menjadi babak berikutnya dari kisah epik Setan Merah musim ini. (*)