Liverpool Turun Level Kekuatan di Pertahanan

0
82
Gestur striker Liverpool FC Darwin Nunez di akhir pertandingan setelah timnya takluk 1-2 oleh Leeds United di Anfield kemarin (30/10) dini hari WIB. (OLI SCARFF/AFP )
Gestur striker Liverpool FC Darwin Nunez di akhir pertandingan setelah timnya takluk 1-2 oleh Leeds United di Anfield kemarin (30/10) dini hari WIB. (OLI SCARFF/AFP )

batampos – Liverpool FC menjadikan Virgil van Dijk sebagai bek termahal dunia di bursa transfer musim dingin (Januari) 2018 karena satu misi dari Jurgen Klopp.

Tactician LFC itu berharap Van Dijk menjadi tembok kokoh sebagai syarat strategi gegenpressing yang diusungnya. Dalam gegenpressing, pertahanan kokoh merupakan awal serangan agresif ke pertahanan lawan.

Pada musim berikutnya (2018–2019), LFC mengakhiri Premier League sebagai klub terbaik di lini pertahanan. Kesuksesan The Reds memenangi Liga Champions pada musim itu juga tak terlepas dari faktor tersebut.

Baca juga: Nadeo Argawinata Jadi Karakter Mobile Game eFootball

Predikat serupa dipertahankan pada musim 2019–2020 ketika LFC menyudahi penantian juara Premier League. Kondisi berubah pada musim berikutnya.

Ketika Van Dijk yang ditambah bek lainnya, Joe Gomez, menghabiskan banyak waktu di meja perawatan karena cedera, LFC limbung dan tak mendulang satu pun trofi pada 2020–2021.

Bahkan, pada matchweek ke-12, LFC sudah kebobolan 18 gol.

Nah, musim ini LFC kembali mengalami penurunan level kekuatan di pertahanan. Padahal, Van Dijk dan Gomez tetap bermain.

Baca Juga: Berkat Gol Tunggal Marcus Rashford, Manchester United Kalahkan West Ham United

Gawang Alisson Becker, kiper LFC, kebobolan untuk kali ke-14 dan ke-15 setelah 12 matchweek ketika menyerah 1-2 oleh Leeds United di Anfield Minggu (30/10) dini hari WIB.

Kekalahan tersebut mengakhiri catatan tidak terkalahkan Van Dijk dalam 70 pertandingan di Anfield atau sejak 2018.

Gol kemenangan The Whites –julukan Leeds United– juga ada andil dari blunder Gomez sehingga diserobot wide attacker The Whites Crysencio Summerville pada menit ke-89.

Kekalahan itu sekaligus kali pertama dialami LFC di Anfield dalam Premier sejak April 2017.

’’Liverpool sudah kembali ke situasi beberapa musim lalu ketika kami semua sepakat bahwa tim ini sudah punya tim utama terbaik, tetapi butuh kedalaman. Sekarang jadi sebaliknya,’’ kritik mantan bomber LFC Robbie Fowler dalam kolom di Daily Mirror.

Baca Juga: Raih Kemenangan ke-14, Verstappen Catatkan Rekor Baru

Akibat kekalahan keempat di Premier League musim ini, LFC turun ke peringkat kesembilan dengan 16 poin.

Tertinggal 13 poin dari Manchester City yang memuncaki klasemen sebelum Arsenal menghadapi Nottingham Forest kemarin malam (30/10) WIB.

’’Saya pikir, pada musim ini, akan sulit bagi mereka untuk bersaing di papan atas (empat besar atau zona Liga Champions, Red),’’ klaim Fowler.

Klopp pun mengakui, dia khawatir LFC gagal finis di zona Liga Champions musim ini.

’’Tapi, itu bukan satu-satunya (kekhawatiran, Red). Kalian memang tidak akan lolos ke persaingan Liga Champions jika tetap bermain dengan pertahanan inkonsisten seperti sekarang.”

”Kami harus memperbaikinya dan kemudian melihat apa yang bisa kami capai di akhir musim,’’ beber Klopp kepada Liverpool Echo. (*)

 

 

 

Reporter: JPGroup

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini