Liga Top Skor Fokus Pada Masa Depan Pesepakbola

0
148
CEO Liga Top Skor Muhammad Yusuf Kurniawan (lima dari kanan) bersama Ketua Liga Top Skor Kepri Yulisman BZ (empat dari kiri), pengurus Askot PSSI batam, dan tamu undangan saat Workshop Liga Top Skor Kepri di Hotel Sahid, Batam, Sabtu (11/12). F. Ryan Agung/Batam Pos
CEO Liga Top Skor Muhammad Yusuf Kurniawan (lima dari kanan) bersama Ketua Liga Top Skor Kepri Yulisman BZ (empat dari kiri), pengurus Askot PSSI batam, dan tamu undangan saat Workshop Liga Top Skor Kepri di Hotel Sahid, Batam, Sabtu (11/12). F. Ryan Agung/Batam Pos

batampos – Latar belakang Liga Top Skor diulas secara tuntas dalam Workshop Liga Top Skor Kepri. Dalam event yang digelar di Hotel Sahid, Batam, Sabtu (11/12), event ini dihadiri langsung oleh CEO Liga Top Skor Muhammad Yusuf Kurniawan.

Pria yang akrab disapa dengan Bung Yuke ini memaparkan latar belakang keberadaan Liga Top Skor. Ia juga memaparkan keuntungan yang diraih oleh pemain dan SSB yang berkompetisi di dlamnya.

“Ini adalah kompetisi dengan format liga. Artinya bukan short competition. Tujuan utamanya adalah pembinaan pesepakbola usia dini dan muda,” tuturnya.

Yuke memaparkan sejumlah pemain timnas juga berasal dari Liga Top Skor, seperti Syahrial Abimanyu. Liga Top Skor ini kini menjadi salah satu ajang talent scouting timnas dan klub profesional.

Ia mengakui jika tidak mudah untuk melakukan pembinaan sepak bola. Tetapi secara fundamental, jika ingin meningkat, ada dua hal yang harus dilakukan.

“Pertama upgrading kepelatihan. Pelatih harus mempunyai bekal melaitih yang jelas. Sertifikasinya diakui. Dan kedua adalah legalitas organisasi SSB,” terang Yuke.

Sementara itu Ketua Liga Top Skor Kepri Yulisman BZ mengatakan jika workshop menjadi bagian pelaksanaan Liga Top Skor Kepri. Sedang liga sendiri dimulai sejak 3 Oktober lalu.

Pria yang akrab disapa Oyong ini menjelaskan, munculnya Liga Top Skor di Kepri dikarenakan minimnya pemahaman terkait pembinaan sepakbola di Kepri. “Mindset yang harus dibenahi terkait dengan ajang short turnamen. Kompetisi yang digelar satu hari, dua hari lalu juara,” terang Oyong

“Padahal untuk pembinaan, diperlukan kompetisi jangka panjang dan berjenjang. Yang harus diutamakan adalah masa depan pesepakbola muda, bukan euforia sesaat,” tambahnya.

Keberadaan Liga Top Skor, lanjut Oyong, akan membuka peluang baru bagi pesepakbola di Kepri. Apalagi dalam Liga Top Skor juga terdapat putaran nasional.

“Seleksi bisa dilakukan di Kepri, ditambah pemain yang berbakat tentu akan dilirik oleh talent scout dari timnas dan klup profesional. Ini adalah peluang yang tak bisa dilewatkan oleh pesepakbola Kepri,” ucapnya.

Oyong mengakui jika kondisi geografis Kepri yang terdiri dari kepulauan sedikit menyulitkan perkembangan Liga Top Skor Kepri. “Untuk sementara kami berfokus di Batam terlebih dahulu,” kata Oyong.

“Apalagi di Kepri masih banyak SSB yang belum berdasar hukum dan pelatihnya tidak berlisensi,” ucapnya.

Standar kepelatihan dan menajemen pengelolaan klub/ssb menjadi dasar digelarnya Liga Top Skor. “Kini sudah waktunya pembinaan sepakbola di Kepri berpijak pada masa depan pesepakbola,” tegas Oyong.

Dalam Liga Top Skor, tambahnya, pelatih akan dipaksa untuk melakukan evaluasi setiap minggunya. Hasil evaluasi akan diterapkan dalam pertandingan selanjutnya.

“Ini yang membuat perbedaan. peserta liga akan semakin meningkat permainanya baik secara tim maupun individu. kelemahan di setiap lini akan mendapat evaluasi dan dibenahi,” tutur Oyong.

Saat ini Liga Top Skor Kepri diikuti sebanyak enam SSB. “Awalnya delapan SSB, tapi karena secara persyaratan tak bisa dipenuhi, dua SSb tak bisa berlaga,” tutupnya. (*)

Reporter: RYAN AGUNG

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini