Kurniawan, Orang Indonesia Pertama yang Jadi Pelatih di Italia

0
121
Kurniawan Dwi Yulianto (kiri) bersama Bima Sakti Tukiman. Kurniawan akan menjadi asisten pelatih tim Serie B Italia, Como 1907. (Instagram/Kurniawan Dwi Yulianto)
Kurniawan Dwi Yulianto (kiri) bersama Bima Sakti Tukiman. Kurniawan akan menjadi asisten pelatih tim Serie B Italia, Como 1907. (Instagram/Kurniawan Dwi Yulianto)

batampos – Kurniawan Dwi Yulianto resmi menjadi asisten pelatih tim Serie B Italia Como 1907. Pria yang akrab disapa ”Kurus” itu jadi pelatih Indonesia pertama yang berkarier di Liga Italia.

Bagaimana ceritanya? Berikut wawancara wartawan Jawa Pos Bagus Putra Pamungkas dengan Kurniawan.

Bagaimana awalnya sampai akhirnya bisa gabung dengan Como 1907?
Semua bermula pada bulan Juni tahun lalu. Saat itu Como 1907 promosi ke Serie B. Pak Mirwan Soewarso dari Mola menghubungi saya (Mola dan Como di bawah kepemilikan yang sama, Grup Djarum, Red). Beliau bilang, ”Bisa nggak mengisi posisi asisten pelatih di Como 1907?”

Kok akhirnya baru bergabung sekarang?
Saat itu saya masih terikat kontrak dengan Sabah FC. Kontrak saya baru habis Desember 2021. Saya hargai kontrak itu. Saya bilang ke beliau (Mirwan), kalau mau menunggu ya nanti Desember saja.

Dan ternyata setelah kontrak saya di Sabah FC habis, saya langsung diminta ke Jakarta untuk membicarakan kontrak di Como 1907.

Berapa lama durasi kontrak dengan Como 1907?
Saya terikat kontrak dengan Mola sampai lima tahun ke depan. Tapi tidak sepenuhnya mengikat. Pihak klub bisa saja melepas saya setelah dua tahun kontrak berjalan. Asalkan ada klub yang menawari saya jadi head coach.

Dan bila secara karier itu bagus, menjanjikan, serta menguntungkan, klub siap melepas.

Ada yang bilang Coach ke Italia karena koneksi. Bagaimana tanggapannya?
Kalau ada yang bilang seperti itu, ya memang benar. Kenyataannya seperti itu. Kalau nggak ada mereka (Mola), mungkin saya nggak bisa ke Italia.

Tapi, saya harus bersyukur. Karena mereka saya jadi bisa belajar di Italia. Saya tidak akan menyia-nyiakan kesempatan. Karena kesempatan tidak datang dua kali, kan?

Sebelum ke Como 1907, kabarnya sempat ada tawaran dari Persela Lamongan. Apa benar?
Iya, memang ada tawaran dari Persela. Juga beberapa klub Liga 1 lainnya. Cuma kendalanya, saat ada tawaran itu, saya masih terikat kontrak dengan Sabah FC sampai Desember 2021.

Terus, dengan berbagai pertimbangan juga, saya sudah komit untuk menunggu tawaran lagi dari Pak Mirwan (Soewarso). Jadi, saya putuskan ke Como 1907.

Kini jadi pelatih Indonesia pertama di Italia. Apa yang akan dilakukan di sana?
Semua tahu level sepak bola Italia seperti apa. Sebagai asisten, saya harus lebih proaktif untuk belajar. Lebih banyak bertanya. Semoga saya bisa mendapat banyak ilmu di sana (Italia). Itu penting untuk bekal karier kepelatihan saya ke depan.

Jadi kapan berangkat ke Italia?
Saya juga belum tahu. Karena sampai sekarang visa masih belum jadi. Harusnya, kalau sesuai kontrak, tanggal 1 Desember 2021 kemarin saya sudah tercatat resmi sebagai asisten pelatih Como 1907.

Selama menunggu visa, apa kegiatannya?
Karena sudah terikat kontrak, saya akan diperbantukan untuk menangani tim Garuda Select. Mereka akan berlatih di Inggris dalam waktu dekat. Saya akan membantu skuad Garuda Select sampai visa saya keluar. Setelah itu saya langsung ke Italia. (*)

Reporter: JPGroup

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini