Indonesia Masters Digelar Pekan Depan, Persaingan Ganda Putra Ketat

0
30
Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto saat berlaga pada Kejuaraan Asia 2022. (Humas PP PBSI)
Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto saat berlaga pada Kejuaraan Asia 2022. (Humas PP PBSI)

batampos – Daihatsu Indonesia Masters 2022 akan berlangsung pekan depan (7–12 Juni). Pada perhelatan tahun lalu, tak ada wakil Indonesia yang bisa meraih titel juara.

Hasil tersebut jelas berbeda 180 derajat dibandingkan pada Indonesia Masters 2020. Saat itu, Anthony Sinisuka Ginting, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo, dan Greysia Polii/Apriyani Rahayu naik podium teratas.

Tahun lalu prestasi terbaik diraih Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo sebagai finalis dan takluk di partai puncak oleh pasangan Jepang Takuro Hoki/Yugo Kobayashi lewat rubber game (11-21, 21-17, 19-21).

Nah, pada Indonesia Masters tahun ini, undian cukup bagus bagi pasangan Indonesia. Tujuh wakil yang ada tersebar. Artinya, jika para pebulu tangkis ganda putra terus melaju, bisa menciptakan all Indonesian semifinal.

Satu-satunya perang saudara yang terjadi di babak awal hanya satu pertandingan antara M. Shohibul Fikri/Bagas Maulana melawan Sabar Karyaman/M. Reza Pahlevi.

Para pemain juga sedang dalam performa bagus. Marcus/Kevin bakal kembali come back pascaoperasi, Fajar Alfian/Rian Ardianto meraih runner-up di Thailand Open, Fikri/Bagas juara di All England, Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yacob Rambitan meraih juara Badminton Asia Championship (BAC) 2022 dan runner-up SEA Games, hingga Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin yang meraih juara SEA Games.

Tak heran, di sektor ganda putra itu persaingan antar pemain Merah Putih juga bakal ketat. Ketatnya persaingan diakui oleh pelatih ganda putra pelatnas Herry Iman Pierngadi. Hanya, di antara para pemain, memang grafik penampilannya naik turun. Khususnya, para pemain muda di luar Marcus/Kevin dan M. Ahsan/Hendra Setiawan.

Belum begitu konsisten untuk terus juara ataupun sekadar tampil sebagai finalis. Fikri/Bagas misalnya. Pascatampil mengejutkan dengan menjuarai All England, grafiknya tidak stabil. Hanya tembus 16 besar Thailand Open dan bahkan kalah di babak pertama BAC 2022.

Juru taktik yang kerap dijuluki Coach Naga Api itu menjelaskan, inkonsistensi yang menimpa pasukannya disebabkan mereka masih muda. Masih harus mengambil banyak pelajaran dari setiap turnamen yang diikuti. ”Masih dalam proses pematangan. Naik turun biasa di pemain muda,’’ paparnya.

Salah satu ganda putra pelatnas Fajar Alfian menyebut kompetitifnya sektor ganda putra pelatnas malah memberikan motivasi tersendiri. ”Kami harus terus mengeluarkan kemampuan terbaik agar bisa kompetitif,” kata Fajar.

FajRi juga berkesempatan untuk melawan Pramudya/Yeremia di babak 16 besar andai keduanya sama-sama menang. Melawan juniornya itu tentu menjadi tantangan tersendiri. Sebab, berdasar head-to-head FajRi masih kalah 0-2. Keduanya terakhir bertemu di BAC 2022.

Fajar berharap di Indonesia Masters kali ini hasil yang didapat bisa lebih baik. Tidak hanya bisa revans dari Pramudya/Yeremia jika berhadapan, tapi juga hasil optimal dengan meraih podium. ”Meskipun memang tidak mudah,’’ kata Fajar. (*)

 

 

Reporter: JPGroup

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini