Ginting Capai Final BWF World Tour Setelah Lebih dari 2 Tahun

0
29
Anthony Sinisuka Ginting merayakan keberhasilan melangkah ke perempat final All England 2022. (Badminton Photo)
Anthony Sinisuka Gintingmelaju ke final Singapore Open 2022. (Badminton Photo)

batampos – Untuk kali pertama dalam lebih dari dua tahun, Anthony Sinisuka Ginting kembali mencapai final turnamen BWF World Tour.

Ginting sukses menembus babak puncak Singapore Open 2022. Di semifinal hari ini (16/7), Ginting berhasil mengandaskan juara dunia 2021 asal Singapura Loh Kean Yew. Ginting menang dalam straight game dengan skor 21-17 dan 21-14.

Ini adalah final pertama Ginting sejak Indonesia Masters 2020. Turnamen tersebut berlangsung sebelum terjadinya pandemi global Covid-19. Saat itu, Ginting menjadi juara setelah mengandaskan pemain Denmark Anders Antonsen.

“Pertama-tama saya mengucap syukur bisa bermain dengan baik tadi dan bisa menyelesaikan match tanpa cedera,” ucap Ginting dikutip dari siaran pers PP PBSI.

“Memang tadi main cukup ketat, terutama di game pertama. Saya sempat ketinggalan dan setelah itu mencoba untuk bermain lebih meningkatkan ritme permainan dan lebih sabar lagi dalam menyerang.” tambahnya.

Ginting memang kesulitan pada game pertama. Ginting awalnya selalu tertinggal dengan skor 4-8, 7-11, dan 11-13. Namun, ketika kedudukan sama kuat 15-15, Ginting menemukan momentum kemenangan.

Dia mencetak lima angka beruntun untuk langsung mencapai game point dengan skor 20-15. Ginting tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk langsung menutup game pertama dengan skor 21-17.

Pada awal game kedua, pertandingan juga awalnya berlangsung lebih ketat. Saat kedudukan sama kuat 10-10, Ginting mencetak enam angka beruntun dan leadung 16-10. Setelah itu, Ginting tidak terbendung dan memungkasi pertandingan dengan skor 21-14.

Dengan hasil ini, Ginting memperpendek rekor head-to-head atas Loh menjadi 1-2.

“Kalau sebelumnya saya sempat kalah dua kali dari Loh, sekarang bisa menang, saya nggak mau berkomentar. Maksudnya menang dan kalah dalam pertandingan itu biasa,” kata Ginting.

“Strategi saya tadi untuk meredam kecepatan Loh, pastinya mencoba buat menyerang duluan dan memegang kendali permainan dari depan net. Jadi dari situ Loh juga kurang bisa menerapkan permainan menyerangnya. Jadi saya lebih dulu menyerang dan lebih bermain sabar dengan tenang juga,” imbuh Ginting.

Di final, Ginting akan berhadapan dengan pemain muda Jepang Kodai Naraoka. Tunggal berusia 21 tahun tersebut berhasil mengandaskan pemain Tiongkok Zhao Junpeng pada semifinal.

“Besok lawan Kodai di final, ya nanti coba lihat lagi rekaman videonya. Ini juga karena pertemuan pertama saya. Jadi belum tahu juga permainan dia seperti apa,” kata Ginting.

“Cuma nanti pasti diskusi juga sama pelatih untuk menerapkan strategi seperti apa besok. Semoga besok bisa bermain dengan baik,” tambahnya. (*)

 

 

Reporter: JPGroup

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini