FajRi Bisa Atasi Kendala Adaptasi di Denmark Open

0
16
Ganda putra Indonesia Fajar Alfian/Rian Ardianto saat bertanding di babak 32 besar Denmark Open kemarin (18/10). (PBSI)
Ganda putra Indonesia Fajar Alfian/Rian Ardianto saat bertanding di babak 32 besar Denmark Open kemarin (18/10). (PBSI)

batampos – Fajar Alfian/Rian Ardianto langsung berteriak ketika mendapatkan poin kemenangan. Ganda putra berakronim FajRi itu mengalahkan duo Taiwan Lu Ching Yao/Yang Po Han dua game langsung (21-19, 21-14) di babak 32 besar. Kemenangan diraih saat berhadapan di Jyske Bank Arena, Odense, Denmark.

’’Pertandingan pertama bukanlah hal yang mudah. Dengan adaptasi yang belum maksimal dan lawan juga bukan sembarangan, mereka punya speed dan power yang besar. Alhamdulillah bersyukur bisa memenangkannya,’’ ungkap Fajar.

Lantaran adaptasi yang kurang maksimal, pada game pertama poin sangat ketat. ’’Kami sempat unggul, tapi mereka bisa bangkit dan membalikkan keadaan. Beruntung, Rian hari ini (kemarin) tampil luar biasa. Di poin 16-19 itu, dia bisa ambil kontrol dan membangkitkan kembali kepercayaan diri kami,’’ bebernya.

Setelah bisa mengamankan game pertama, pada game kedua mereka jadi lebih enjoy. ’’Kami bisa lebih rileks dan lebih nyaman dalam bermain,’’ ujar pemain binaan SGS Bandung itu.

FajRi sudah ditunggu wakil Inggris Ben Lane/Sean Vendy di babak 16 besar. Mereka lolos setelah mengalahkan Chen Bo Yang/Liu Yi (21-14, 12-21, 21-16).

Ini bakal menjadi tantangan tersendiri bagi FajRi menghadapi pasangan ranking ke-18 dunia itu. Sebab, berdasar rekor pertemuan, FajRi takluk 1-3. Pertemuan terakhir di Singapore Open 2023, FajRi kalah dua game langsung (15-21, 18-21).

Rian menambahkan, mereka harus terus menjaga komunikasi dan bagaimana agar bisa tetap fokus poin demi poin. ’’Setelah Asian Games, tampil di Denmark Open ini kami mencoba mencari hawa pertandingannya dulu. Karena suasana sudah pasti berbeda,’’ ucapnya.

Di sisi lain, Jonatan Christie gagal revans atas andalan Taiwan Chou Tien Chen (17-21, 12-21). Lantas, apa yang membuat Jojo –sapaan Jonatan– seperti dalam masa sulit? ’’Tidak mudah untuk melewati momen-momen seperti ini. Jujur memang saya harus membenahi banyak sekali sisi, teknis maupun nonteknis,’’ ungkap Jojo.

Dia mengakui masih banyak melakukan kesalahan sendiri dan kurang tenang. ’’Sepertinya tidak ada yang terlalu berubah signifikan dari permainan Chou (Tien Chen). Hanya, dia seperti bisa membaca dan mengantisipasi pukulan-pukulan saya,’’ ucapnya.

Jojo menegaskan tak mau lama terpuruk dalam kondisi saat ini. ’’Saya pasti mau berusaha bangkit, secepatnya,’’ tegas pemain jebolan PB Tangkas tersebut.

Di tunggal putri, Putri Kusuma Wardani harus mengakui keunggulan atlet Tiongkok Chen Yu Fei (9-21, 9-21). ’’Tadinya saya ingin meladeni dulu permainan dia, tapi malah tidak cukup tahan. Ini yang harus saya pelajari lagi. Semoga di pertandingan selanjutnya saya bisa bermain lebih lepas,’’ harap anggota polisi wanita itu.

Di ganda campuran, dua wakil juga berguguran. Yakni, Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari yang takluk kepada Feng Yan Zhe/Huang Dong Ping (13-21, 12-21). Lalu, Praveen Jordan/Melati D. Oktavianti kalah oleh Cheng Xing/Chen Fang Hui (21-11, 18-21, 14-21). Rinov mengakui kalah di power dan terus tertekan.

’’Kami tidak bisa keluar dari situasi itu. Sehingga kami jadi tidak bisa mengembangkan permainan terbaik,’’ ucapnya. (*)

 

 

Reporter: JPGroup

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini