Dibantai PSM adalah Kekalahan Terbesar Aji Santoso di Persebaya

0
116
Ekspresi kekecewaan pemain Persebaya Surabaya setelah dikalahkan PSM Makassar tadi malam. (Riana Setiawan/Jawa Pos)
Ekspresi kekecewaan pemain Persebaya Surabaya setelah dikalahkan PSM Makassar tadi malam. (Riana Setiawan/Jawa Pos)

batampos – Aji Santoso berstatus pelatih terbaik musim lalu. Musim ini, saat kompetisi baru berjalan sembilan pekan, reputasi Aji sudah ternoda. Aji menderita kekalahan terbesar selama menukangi Green Force.

Adalah PSM Makassar yang memberi noda itu. Juku Eja membuat Green Force babak belur. PSM menang tiga gol tanpa balas di Stadion Gelora BJ Habibie, Parepare, tadi malam.

Sebelumnya, Aji belum pernah menelan kekalahan dengan margin lebih dari tiga gol. Aji jelas kecewa. Dia menilai kekalahan itu datang karena kesalahan individu anak asuhnya.

“Tiga gol lahir karena kesalahan kami. Gol pertama clearance tidak sempurna. Kedua, tangkapan kiper tidak lengket. Lalu gol terakhir terjadi karena handsball dan akhirnya penalti,” keluh Aji seusai laga.

Gol pertama dicetak oleh Ramadhan Sananta di menit 16. Yakob Sayuri menggandakan keunggulan sebelum jeda babak pertama. Penalti Yuran Fernandes (59′) mengunci kemenangan 3-0 tuan rumah.

Selain kesalahan individu, ada faktor lain yang membuat Persebaya hancur lebur. Salah satunya adalah absennya beberapa pemain kunci. Higor Vidal dan Marselino tidak bisa tampil dalam laga tadi malam.

“Permasalahan tim kami sejak awal kompetisi adalah tidak pernah tampil full team. Selalu saja ada pemain yang cedera di setiap laga. Tapi saya tidak mau menjadikan itu sebagai alasan,” beber mantan pelatih Persela Lamongan itu.

Aji tidak menampik kalau PSM bermain lebih baik. Secara statistik, Persebaya memang kalah jauh. Dari segi peluang, misalnya. PSM tercatat melakukan delapan tendangan on target.

Sementara Persebaya cuma sekali saja. Meski begitu, Aji ogah meratapi catatan barunya. “Kami harus kerja keras dan kembali ke jalan yang benar. Tim kami diisi pemain muda yang masih prospek,” beber pelatih asal Kepanjen, Kabupaten Malang, tersebut.

Bagi PSM, kemenangan ini meneruskan tren positif mereka. Juku Eja belum terkalahkan dalam delapan laga terakhir. Hasil ini juga membuat PSM mencatatkan dua clean sheet beruntun. Hal itu tidak mau membuat tim pelatih jemawa.

“Kekalahan pasti akan terjadi ke depannya. Kami harus siap menghadapi hal itu. Karena lawan yang kami hadapi juga pasti semakin kuat,” beber pelatih PSM Bernardo Tavares.

Padahal, Juku Eja tidak diperkuat Wiljan Pluim dan Everton Nascimento. Dia menyebut spirit anak asuhnya luar biasa.

“Dukungan suporter membuat tim bermain sangat bagus. Saat kami mencetak gol pertama, saya ingin gol kedua. Saat mencetak gol kedua, kami ingin gol ketiga. Dan kami menang tiga gol,” beber pelatih asal Portugal itu.

Laga tadi malam juga spesial bagi Ricky Pratama. Striker PSM berusia 19 tahun itu akhirnya melakoni debut. Dia tampil 20 menit di lapangan. Tavares memang senang arek asli Krian, Sidoarjo, itu bisa kembali dalam skuad.

“Dia pemain bagus. Tapi kemenangan ini bukan hanya karena satu pemain saja. Semua pemain bekerja keras, dan ini kemenangan tim,” ucapnya. (*)

 

 

Reporter: JPGroup

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini