ASN Dimobilisasi Tonton MotoGP Mandalika, 21 Ribu Tiket Terjual

0
99
Foto dari udaara Pertamina Mandalika International Street Circuit, venue MotoGP 2022. Saat ini ITDC berfokus pembenahan untuk kenyamanan penonton MotoGP. (ITDC)
Foto dari udaara Pertamina Mandalika International Street Circuit, venue MotoGP 2022. Saat ini ITDC berfokus pembenahan untuk kenyamanan penonton MotoGP. (ITDC)

batampos – Penjualan tiket balapan MotoGP Mandalika yang akan diadakan pada 18–20 Maret belum menggembirakan. Di antara target 63 ribu tiket, saat ini baru terjual sekitar 21 ribu tiket. Untuk menggenjotnya, seluruh unsur masyarakat dikerahkan.

Aparatur sipil negara (ASN) Pemprov NTB diwajibkan membeli 4.000 tiket, lalu bupati dan wali kota se-NTB mendapat tugas melariskan total 16 ribu lembar tiket sesuai dengan kemampuan ekonomi wilayahnya. Kapolda NTB juga ditargetkan membeli 2.000 tiket untuk jajaran kepolisian.

Demikian pula anggota TNI. Para komandan teritorial, mulai Danrem, Danlanal, hingga Danlanud NTB, kebagian target 2.000 tiket. Lalu, instansi vertikal daerah lainnya diharapkan membeli setidaknya 2.000 tiket, BUMN dan perbankan 2.500 tiket, asosiasi profesi 2.000 tiket, guru dan kalangan pelajar 2.500 tiket, serta kalangan ustad dan santri 500 tiket.

Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi NTB Lalu Gita Ariadi menuturkan, saat ini Pemda NTB berusaha meningkatkan penjualan tiket dan memobilisasi penonton. Hingga 20 Februari, 21.530 lembar tiket sudah terjual di antara target 63 ribu lembar.

”Sempat ada aspirasi atau direktif awal penonton sampai 100 ribu orang. Namun, saat ini target penonton dikembalikan pada posisi 60 ribu penonton,” jelasnya dalam keterangan secara daring kemarin (1/3).

Kendati demikian, dia mengklaim animo masyarakat lokal di Lombok masih tinggi dan ingin menyaksikan event balapan kelas dunia. Menurut dia, angka penjualan tiket belum menggembirakan karena beberapa faktor. Salah satunya, kekhawatiran soal kebijakan protokol kesehatan. Terutama soal biaya-biaya tambahan seperti skrining tes antigen maupun PCR.

”Semoga nanti ada penyesuaian pelonggaran kebijakan kesehatan kalau Covid-19 sudah terkendali,” tutur Gita.

Dia mengasumsikan, dengan target 60 ribu penonton dan jumlah total penduduk NTB 3,5 juta jiwa, jika 1 persen saja penduduk NTB menonton, tiket sudah bisa terjual lebih dari separo. Yakni, 35 ribu tiket.

Sementara itu, dilansir dari Lombok Post, sebanyak 16 ribu tiket MotoGP Mandalika diberikan untuk sepuluh kabupaten/kota di NTB. Itu merupakan bagian dari fasilitasi pembelian tiket yang dilakukan secara kolektif. ”Ini untuk dijual ya dari panitia di kabupaten/kota,” ujar Lalu Gita Ariadi.

Gita mengatakan, fasilitasi tiket yang dilakukan pemprov terus berproses. Sosialisasi bakal dilakukan hingga ke kabupaten/kota. Fasilitasi pembelian tiket MotoGP tersebut adalah tindak lanjut Pemprov NTB atas arahan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. Pemprov NTB dan Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) diminta meningkatkan penjualan tiket MotoGP untuk penonton lokal di NTB.

Gita menjelaskan, untuk memudahkan pengaturan, setiap kabupaten/kota mendapat kuota tiket yang bakal dijual. Kota Mataram, Lombok Barat (Lobar), Lombok Timur (Lotim), dan Lombok Tengah (Loteng) yang memiliki jumlah penduduk cukup besar mendapat kuota masing-masing sebanyak 2.500 tiket.

Sedangkan Lombok Utara dan lima kabupaten/kota di Pulau Sumbawa, yakni Kabupaten Sumbawa, Sumbawa Besar, Dompu, Bima, dan Kota Bima, masing-masing diberi kuota 1.000 tiket. Artinya, ada 16 ribu tiket yang disebar ke sepuluh kabupaten/kota.

Lebih lanjut, terang Gita, persiapan penyelenggaraan MotoGP tetap on the track. Bahkan, beberapa infrastruktur telah selesai penyelesaiannya. Di antaranya peningkatan kualitas Bandara Internasional Zainuddin Abdul Madjid di terminal domestik maupun internasional.

Di sisi lain, Deputi Bidang Produk Pariwisata dan Penyelenggara Kegiatan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Rizki Handayani Mustafa menyatakan, karena MotoGP Mandalika tinggal 18 hari lagi, pemerintah pusat dan daerah bersinergi dan berkoordinasi terkait dengan berbagai persiapan akhir.

”Kami selalu mengecek apa-apa saja yang masih kurang. Mulai infrastruktur bagi penonton dan atlet, kemudian alur transportasi, hingga berbagai paket wisata,” ujar perempuan yang akrab disapa Kiki itu.

Kemenparekraf/Baparekraf menjalankan berbagai program promosi. Termasuk menyusun paket-paket perjalanan bersama Asita dan pelaku industri lokal di NTB. Dengan begitu, wisatawan yang datang nanti tidak hanya menyaksikan ajang balap motor kelas dunia, tetapi sekaligus berkegiatan wisata. Khususnya ke berbagai destinasi di Pulau Lombok. (*)

Reporter: JPGroup

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini