batampos – Masa depan Luis Diaz bersama Liverpool mulai dipenuhi tanda tanya. Di tengah ketidakjelasan perpanjangan kontraknya, klub kaya Arab Saudi Al-Nassr dilaporkan siap menggoda The Reds dengan tawaran fantastis. Nilainya tak main-main—menyentuh angka 72,6 juta Poundsterling, atau senilai Rp1,52 triliun!
Nilai sebesar itu membuat Diaz berpotensi menjadi penjualan terbesar kedua dalam sejarah Liverpool. Dia bahkan bisa melampaui nilai transfer Luis Suarez ke Barcelona pada 2014 lalu, yang tercatat di angka 69,8 juta Poundsterling. Hanya Philippe Coutinho yang lebih mahal, ketika dijual ke Barcelona seharga 115,3 juta Poundsterling pada awal 2018.
Kabar ini pertama kali dilansir oleh jurnalis sepak bola kenamaan, Ben Jacobs, dan turut dikutip oleh Liverpool Echo. Al-Nassr disebut sangat serius memboyong winger asal Kolombia itu. Mereka bahkan siap menyodorkan tawaran resmi dalam waktu dekat.
“Luis Diaz tetap menjadi target utama Al-Nassr untuk posisi sayap kiri. Meski Liverpool sebelumnya menolak tawaran dari Barcelona, klub asal Arab Saudi itu tidak menyerah,” tulis Jacobs.
“Mereka menyiapkan proposal resmi senilai 72,6 juta Poundsterling, atau sekitar Rp1,52 triliun. Diaz sebelumnya terbuka terhadap pendekatan dari Barcelona, tapi belum diketahui apakah dia bersedia pindah ke Saudi.”
Kontrak Belum Diperpanjang, Gaji Jadi Batu Sandungan
Situasi ini dipicu oleh negosiasi kontrak yang belum menemui titik terang. Luis Diaz saat ini masih terikat kontrak hingga 2027. Namun, musim panas ini adalah momen krusial. Jika tidak ada kesepakatan baru, nilai jual sang pemain bisa menurun drastis pada tahun depan.
Menurut laporan yang beredar, kubu Diaz meminta kenaikan gaji signifikan dalam kontrak barunya. Hal itu cukup memberatkan bagi Liverpool, terlebih sang winger juga dikenal memiliki riwayat cedera otot yang tidak bisa diabaikan.
Meskipun musim 2024-25 menjadi salah satu musim terbaiknya, pihak klub dikabarkan tetap hati-hati dalam mengambil keputusan. Manajemen The Reds kini mulai mempertimbangkan opsi menjual pemain berusia 27 tahun itu, terutama jika nilainya berada di atas 70 juta Poundsterling.
Musim Gemilang Diaz, Tapi Persaingan Ketat di Lini Serang
Luis Diaz sebenarnya tampil sangat konsisten musim lalu. Dalam perjalanan Liverpool merebut gelar Premier League 2024-25, ia menjadi pemain kunci di sisi kiri penyerangan. Total, mantan bintang FC Porto itu mencetak 13 gol dan mengemas 7 assist dari 36 pertandingan di Premier League.
Dia juga kerap dimainkan sebagai penyerang tengah ketika Darwin Nunez atau Diogo Jota tidak tersedia. Fleksibilitas itulah yang membuatnya menjadi sosok tak tergantikan dalam skema pelatih Arne Slot.
Namun, musim baru akan menghadirkan tantangan yang berbeda. Liverpool telah resmi mendatangkan Florian Wirtz, gelandang serang muda Jerman yang bisa bermain di posisi nomor 10 ataupun sebagai winger kiri. Masuknya Wirtz bisa mengancam peran Diaz secara langsung.
Di saat yang sama, pemain seperti Harvey Elliott tengah naik daun usai tampil impresif di Euro U-21 bersama Inggris. Belum lagi Federico Chiesa yang masih bersaing mendapatkan menit bermain, meski dikabarkan akan kembali ke Serie A.
Tawaran Sulit Ditolak, Waktu Terbaik Jual Pemain?
Dalam dunia sepak bola modern, menjual pemain pada saat nilai pasarnya sedang tinggi adalah strategi bisnis yang masuk akal. Terlebih jika sang pemain berada dalam situasi kontrak yang rawan, seperti yang dialami Diaz saat ini.
Liverpool kemungkinan besar tidak akan mendapatkan tawaran sebesar itu lagi jika menunggu hingga musim depan. Apalagi Al-Nassr disebut tidak main-main dalam usahanya. Klub yang diperkuat Cristiano Ronaldo itu melihat Diaz sebagai kepingan penting untuk proyek ambisius mereka musim depan.
Jika transfer ini terwujud, maka Diaz akan menyusul jejak sejumlah bintang Eropa yang hijrah ke Saudi. Nama-nama seperti Riyad Mahrez, Karim Benzema, hingga Jordan Henderson sudah lebih dulu mencicipi liga yang kini sedang dalam tahap ekspansi besar-besaran itu.
Bagi Diaz, tawaran gaji besar dan posisi sebagai pemain inti bisa jadi pertimbangan besar. Namun, keputusan akhir tetap bergantung pada Liverpool. Apakah mereka bersedia melepas pemain yang sangat penting musim lalu demi suntikan dana besar?
Siapa yang Bisa Menggantikan?
Jika Diaz benar-benar hengkang, Liverpool jelas harus menyiapkan penggantinya. Nama-nama seperti Johan Bakayoko (PSV), Nico Williams (Athletic Bilbao), hingga pemain muda seperti Arda Güler (Real Madrid) mulai masuk ke radar.
Namun, pertanyaannya bukan hanya siapa yang akan menggantikan peran Diaz secara statistik, tetapi juga siapa yang bisa menyamai intensitas dan gaya mainnya. Diaz dikenal sangat aktif dalam transisi menyerang, cepat dalam duel satu lawan satu, dan memiliki keberanian menusuk ke dalam kotak penalti.
Karakter seperti ini tidak mudah dicari, apalagi dalam bursa transfer yang makin kompetitif. Selain itu, Liverpool juga harus berhitung cermat dengan skema gaji dan struktur tim secara keseluruhan, mengingat mereka juga sedang membangun skuad untuk masa depan di bawah Arne Slot.
Jalan Terbaik untuk Kedua Pihak?
Di atas kertas, tawaran Al-Nassr memang sangat menggiurkan. Nilainya bisa membantu Liverpool memperkuat sektor lain seperti bek tengah atau striker, serta menyeimbangkan neraca keuangan klub.
Bagi Diaz, tawaran itu bisa menjadi kontrak terbesar dalam kariernya. Di usia 27 tahun, ini mungkin kesempatan terakhirnya mengamankan masa depan secara finansial, sekaligus mencoba tantangan baru di luar Eropa.
Namun, fans Liverpool pasti akan kehilangan salah satu pemain paling menghibur mereka dalam beberapa tahun terakhir. Bukan hanya soal gol atau assist, tetapi juga gairah dan determinasi yang selalu ditunjukkan Diaz setiap kali mengenakan seragam merah kebanggaan.
Apakah ini akhir dari kisah Luis Diaz di Anfield? Atau justru babak baru yang akan membuka pintu rejeki bagi klub dan pemain? (*)