batampos – Arsenal semakin dekat dengan babak 16 besar Liga Champions setelah Declan Rice mencetak gol tercepat di kompetisi tersebut sejak 2014. Gelandang asal Inggris itu membuka keunggulan Arsenal hanya dalam tempo 104 detik melawan Dinamo Zagreb, Rabu (22/1) atau Kamis (23/1) dini hari WIB, di Emirates Stadium. Gol ini berkat assist cerdas Kai Havertz yang juga tampil gemilang dalam laga tersebut.
Kai Havertz melanjutkan performa impresifnya dengan mencetak gol kedua Arsenal di babak kedua, menyundul umpan Gabriel Martinelli. Gol ini menjadi gol ke-500 Arsenal di era kepelatihan Mikel Arteta. Tidak hanya itu, kapten Martin Odegaard menutup kemenangan 3-0 di menit-menit akhir melalui sepakan akuratnya.
Penampilan Havertz dalam laga ini menuai pujian, terutama dengan kontribusinya sejak awal pertandingan. Gol ini menjadi tambahan penting bagi Havertz yang kini telah mencetak 14 gol di semua kompetisi musim ini.
Jakub Kiwior, yang sempat tidak dimainkan saat melawan Aston Villa, kembali menjadi pilihan Arteta di laga ini. Bermain sebagai bek tengah kanan, Kiwior tampil solid meskipun lawan tidak memberikan banyak tekanan. Performanya menjawab spekulasi mengenai masa depannya di klub, meskipun rumor transfer masih beredar.
Raheem Sterling juga mendapatkan perhatian dalam pertandingan ini. Dipinjam dari Chelsea, Sterling memanfaatkan absennya Bukayo Saka dengan beberapa aksi individu yang nyaris membuahkan hasil. Meskipun sempat mendapat kartu kuning, Sterling menunjukkan potensi yang bisa dikembangkan jika mendapat kesempatan lebih banyak di sisa musim ini.
Meskipun menang telak, pertandingan ini diwarnai insiden yang melibatkan suporter Dinamo Zagreb. Declan Rice dilempari berbagai benda saat akan mengambil tendangan sudut, memaksa polisi antihuru-hara turun tangan untuk menjaga keamanan.
Aksi ini mengingatkan reputasi suporter Dinamo yang terkenal kontroversial, termasuk insiden pada 2022 ketika beberapa dari mereka tertangkap melakukan salut Nazi saat melawan AC Milan di San Siro.
Yang jelas, Arsenal saat ini cukup aman walau mereka belum sepenuhnya memastikan tiket ke babak delapan besar. Kekalahan dari Girona pekan depan bisa membuat mereka turun ke peringkat sembilan, tergantung hasil pertandingan lainnya. Namun, Mikel Arteta bisa bernapas lega karena timnya tidak berada di pusat drama pada pekan terakhir fase grup ini.
Dengan kemenangan ini, Arsenal mengirimkan pesan kuat bahwa mereka siap melangkah lebih jauh di Liga Champions musim ini. Performa gemilang Declan Rice, Kai Havertz, dan tim lainnya menjadi modal berharga untuk mengunci posisi di delapan besar. (*)