Rabu, 27 November 2024

Timnas Indonesia U-20 Bungkam Argentina 2-1, Erick Thohir: Kemenangan Bersejarah, Tapi Jangan Jumawa

Berita Terkait

Timnas Indonesia U19 sukses menang 2-1 atas Argentina U19, di laga pembuka Seoul Earth On Us Cup 2024. (Instagram @timnas.indonesia)

batampos – Kemenangan epik diraih Timnas Indonesia U-20 di ajang mini turnamen Seoul Earth On Us Cup 2024.

Menghadapi Argentina U-20, tim yang menyandang status peringkat pertama FIFA di kategori junior, pasukan Garuda Nusantara berhasil mencatatkan sejarah dengan comeback dramatis dan meraih kemenangan 2-1.

Pertandingan yang digelar di Stadion Mokdong, Seoul, Korea Selatan, Rabu (28/8), menunjukkan anak asuh Indra Sjafri berjuang keras untuk membalikkan keadaan setelah sempat tertinggal lebih dulu.

Ketua Umum PSSI Erick Thohir yang menyaksikan langsung jalannya pertandingan memberikan pujian tinggi atas semangat juang luar biasa yang ditunjukkan oleh skuad Garuda Nusantara.

Kemenangan ini dianggap sebagai momen penting dan bersejarah bagi sepak bola Indonesia, khususnya di level junior. Namun, Erick mengingatkan para pemain untuk tetap rendah hati meski berhasil menundukkan tim sebesar Argentina.

“Ini kemenangan bersejarah. Saya yang menonton pertandingan itu melihat luar biasa perjuangan para pemain kita. Apalagi mereka mencetak kemenangan dengan comeback setelah lebih dulu tertinggal. Benar-benar salut. Meski bisa kalahkan Argentina, tim yang peringkatnya jauh di atas kita, ingat jangan sombong atau jumawa,” ujar Erick Thohir dari Jakarta, Rabu (28/8).

Erick menegaskan bahwa kemenangan ini patut diapresiasi. Namun, perjalanan Garuda Muda masih panjang. Dia berharap para pemain tetap fokus dan konsisten di pertandingan-pertandingan selanjutnya.

Erick juga memberikan apresiasi kepada pelatih Indra Sjafri dan seluruh tim yang mampu menjaga mental serta tampil percaya diri di bawah tekanan Argentina.

“Pertahanan kita juga saya nilai solid. Beberapa kali digempur, tapi bisa keluar dari tekanan. Semoga ini menjadi modal dalam segi mental yang bagus asal ingat, perjalanan mereka masih panjang,” lanjut Erick.

Sejak awal pertandingan, Indonesia sebenarnya mendominasi jalannya laga, terutama dalam hal penguasaan bola. Statistik mencatat bahwa Indonesia menguasai bola hingga 65 persen berbanding 35 persen milik Argentina.

Namun, rapatnya barisan pertahanan tim Tango Muda membuat para pemain Indonesia kesulitan menembus pertahanan mereka. Tercatat, sepanjang 45 menit pertama, Timnas Indonesia U-20 tidak mampu melepaskan satu pun tembakan ke arah gawang Argentina.

Sebaliknya, Argentina yang memilih mengandalkan serangan balik cepat mampu memanfaatkan satu peluang emas menjadi gol. Pada menit ke-17, Argentina mencetak gol pertama mereka melalui skema bola mati.

Bermula dari tendangan sudut yang berhasil dimentahkan oleh lini belakang Indonesia, bola jatuh ke kaki Rodrigo Ezequiel Stocco. Rodrigo, yang berada dalam posisi bebas, langsung melepaskan tendangan keras dari luar kotak penalti.

Bola tembakannya lantas diteruskan oleh Mirko Juarez dengan sundulan yang memperdaya kiper Timnas Indonesia, Ikram Algiffari. Gol ini membuat Argentina unggul 1-0 hingga babak pertama berakhir.

Memasuki babak kedua, pelatih Indra Sjafri melakukan beberapa perubahan untuk meningkatkan daya serang tim. Pergantian pemain dan perubahan taktik ini sedikit demi sedikit mulai membuahkan hasil.

Meski masih berada di bawah tekanan Argentina, Indonesia perlahan menemukan celah di pertahanan lawan. Pada menit ke-63, Indonesia mendapatkan peluang emas pertama melalui Dony Tri Pamungkas, namun tendangannya masih bisa diantisipasi oleh kiper Argentina, Nazareno Roselli.

Puncak kebangkitan Indonesia terjadi pada menit ke-75, ketika Garuda Muda secara mengejutkan berhasil menyamakan kedudukan.

Berawal dari tendangan bebas yang dieksekusi oleh Mouri Ananda, bola melayang tepat ke kotak penalti Argentina dan disambut sundulan keras Kadek Arel Priyatna. Gol tersebut langsung disambut dengan sorakan meriah dari para pemain dan ofisial tim Indonesia.

Kegembiraan semakin memuncak ketika Indonesia kembali mencetak gol melalui tendangan penalti pada menit ke-82. Penalti ini diberikan setelah Dony Tri Pamungkas dilanggar di dalam kotak penalti oleh kiper Argentina.

Mouri Simon, yang menjadi eksekutor penalti, tampil dengan penuh percaya diri dan sukses menuntaskan tugasnya dengan baik. Tendangan penaltinya yang keras dan terarah berhasil membuat Indonesia berbalik unggul 2-1.

Keunggulan ini bertahan hingga peluit akhir dibunyikan, mengukuhkan kemenangan dramatis Indonesia atas Argentina.

Skuad Garuda Muda berhasil membalikkan keadaan dan mencatatkan kemenangan yang akan dikenang sebagai salah satu momen penting dalam sejarah sepak bola Indonesia.

Kemenangan ini tidak hanya memberi dorongan moral yang luar biasa bagi tim, tetapi juga membuktikan bahwa Indonesia mampu bersaing dengan tim-tim besar di kancah internasional.

Meski demikian, Erick Thohir kembali mengingatkan bahwa kemenangan ini hanyalah awal dari perjalanan panjang di turnamen Seoul Earth On Us Cup 2024.

Dengan hasil ini, Indonesia U-20 kini memiliki peluang besar untuk melaju lebih jauh di turnamen tersebut.

Pertandingan berikutnya tentu akan menjadi tantangan baru bagi tim Garuda Muda, namun dengan semangat dan mental baja yang telah ditunjukkan, harapan untuk kembali mencatatkan prestasi gemilang semakin terbuka lebar.

Indra Sjafri, pelatih Timnas Indonesia U-20 juga menuai pujian atas keberhasilannya dalam memotivasi dan membimbing para pemain muda Indonesia.

Strategi pergantian pemain yang tepat serta kemampuan menjaga konsistensi permainan di bawah tekanan membuktikan kelasnya sebagai pelatih berpengalaman.

Perjalanan Garuda Muda di Seoul Earth On Us Cup 2024 baru dimulai, namun kemenangan atas Argentina tentu menjadi modal berharga bagi Timnas Indonesia U-20 untuk menghadapi tantangan-tantangan berikutnya.

Dengan semangat pantang menyerah dan keyakinan yang kuat, mereka siap untuk terus mengharumkan nama Indonesia di kancah sepak bola internasional. (*)

SourceJPGroup

Update