
batampos – Demam Piala Dunia 2026 mulai meningkat menjelang turnamen paling bergengsi antarnegara di Amerika Serikat, Meksiko, dan Kanada. Meski masih dalam tahap kualifikasi, tetapi sejarah telah tercipta.
Salah satu negara terkecil dalam sejarah Piala Dunia, dalam hal populasi pada saat tim nasional mereka lolos, telah mengamankan tiket pertamanya ke ajang yang diselenggarakan FIFA ini. Yang terbaru adalah salah satu negara Afrika di kepulauan Samudra Atlantik Utara.
Cape Verde berhasil menaklukkan segala rintangan dan mengamankan satu tempatnya di Piala Dunia untuk pertama kalinya. Dengan populasi hanya 525.000 jiwa, negara ini menjadi negara dengan populasi terkecil kedua yang pernah lolos kualifikasi.
Meraih tujuh kemenangan dan dua kali imbang dalam 10 laga, Cape Verde sukses memuncaki Grup D kualifikasi ajang ini. Bahkan, mereka lebih unggul atas Kamerun, yang merupakan salah satu negara besar kiblat sepak bola Afrika.
Melansir dari Planet Football, berikut sembilan negara dengan populasi terkecil yang pernah mencatatkan nama mereka dalam buku sejarah hingga mencapai panggung internasional terbesar.
9. Slovenia (1,9 juta penduduk)
Tiga negara dengan 1,9 juta penduduk masuk dalam daftar ini. Slovenia secara teknis merupakan bagian dari Piala Dunia bagian dari Yugoslavia saat itu, tetapi harus menunggu hingga 2002 untuk mencapai putaran final ketika berdiri sendiri sebagai negara merdeka.
Meski memiliki bintang-bintang seperti Jan Oblak dan Benjamin Sesko dari Manchester United, tampaknya negara Eropa ini tidak akan mengakhiri 15 tahun absennya dari kompetisi musim panas tahun depan itu.
Perjalanan mereka pada tahun 2022, tim nasional berjuluk Reprezentanca ini harus kalah di ketiga pertandingan penyisihan grup, membuat mereka gagal melangkah jauh pada musim debutnya.
Slovenia kembali menjadi peserta Piala Dunia saat gelaran Afrika Selatan pada tahun 2010. Tahun itu, mereka menderita kekalahan tipis 1-0 dari Inggris di fase grup, dan belum lolos lagi sejak itu.
8. Uruguay (1,9 juta penduduk)
Timnas yang paling sering lolos kualifikasi dari seluruh daftar ini adalah Uruguay, yang akan menjadi salah satu negara yang akan meramaikan kompetisi ini di 2026. Negara kecil Amerika Selatan ini mengangkat trofi ikonik tersebut dalam turnamen perdana pada 1930 silam.
Mereka harus menunggu 20 tahun lagi, pada tahun 1950 untuk mendapatkan piala tersebut lagi, setelah sempat memboikot turnamen tersebut pada 1934 dan 1938.
Dengan populasi kurang dari dua juta orang, langsung memenangkan Piala Dunia di edisi pertama jika ditelusuri lagi perjalanan mereka, dan sepertinya tidak akan terpecahkan dalam waktu dekat.
7. Uni Emirat Arab (1,9 juta penduduk)
Piala Dunia 1990 di Italia menjadi saksi debut Uni Emirat Arab di kompetisi internasional terbesar tersebut. Penampilan pertama (dan satu-satunya) mereka terjadi di hadapan beberapa negara Asia yang lebih familiar, seperti Jepang, Arab Saudi, dan Korea Selatan.
Meskipun para pemain diberi insentif berupa mobil Rolls-Royce untuk setiap pencetak gol, UEA kalah di ketiga pertandingan grup dari Kolombia, Jerman Barat, dan Yugoslavia yang semuanya dengan mudah mengalahkan Negara Teluk yang kecil itu.
Di kualifikasi Piala Dunia tahun ini, UEA sempat memiliki peluang untuk kembali berlaga di Amerika Utara tahun depan. Sayangnya, mereka harus takluk dari Qatar di ronde keempat zona Asia beberapa hari lalu.
6. Kuwait (1,5 juta penduduk)
Afrika dan Asia mendapatkan lebih banyak tempat untuk Piala Dunia setelah penambahan peserta menjadi 24 tim pada 1982 silam. Kuwait adalah salah satu tim baru yang berhasil memanfaatkan itu dengan lolos ke turnamen ini yang diselenggarakan Spanyol tahun itu.
Negara Asia Barat yang dijuluki Al Azraq ini harus berada di grup yang sulit, bisa disebut neraka karena harus melawan Inggris, Cekoslowakia, dan Prancis yang sedang dalam kondisi prima dengan bintang-bintang era lama.
Salah satu petinggi istana Kuwait, Pangeran Farhad, membuat momen ikonik saat mereka berlaga di Piala Dunia. Ia berlari ke lapangan untuk meminta wasit menganulir gol Prancis yang berakhir dengan skor 4–1 saat itu.
Momen tersebut mungkin merupakan kejadian paling penting yang pernah dialami negara tersebut dalam sepak bola internasional, dan akan sulit untuk dilampaui di masa mendatang mengingat sekarang mereka berada di peringkat 135 FIFA.
5. Irlandia Utara (1,3 juta penduduk)
Irlandia Utara, sebagai negara terkecil di wilayah Britania Raya, mungkin jarang melaju ke gelaran Piala Dunia, tetapi penampilan gemilang mereka pada 1982 masih menjadi legenda beberapa dekade kemudian.
Skuad Norn Iron tidak hanya berhasil menumbangkan Spanyol, bahkan lolos ke putaran kedua. Semua itu sangat mengesankan sampai semua orang menyadari bahwa negara tersebut hanya memiliki 1,4 juta orang pada saat itu.
Masa-masa keemasan duo George Best dan Danny Blanchflower sudah lama berlalu, dan sayangnya, Irlandia Utara belum pernah mencapai Piala Dunia sejak 1986. Kesempatan terdekat mereka untuk lolos terjadi pada 2018, ketika digagalkan Swiss di kualifikasi babak play-off.
4. Trinidad & Tobago (1,2 juta penduduk)
Trinidad & Tobago mungkin hanya meraih satu poin dari satu-satunya Piala Dunia yang pernah mereka ikuti, tetapi negara dari Afrika ini jelas meninggalkan kesan yang mendalam di kompetisi akbar internasional ini.
Dengan hasil imbang tanpa gol saat berhadapan dengan Swedia yang dipimpin duet striker tajam Zlatan Ibrahimovic dan Henrik Larsson, serta harus berjuang keras menahan gempuran Inggris dan Paraguay, negara kepulauan Karibia tersebut mendapat apresiasi setinggi-tingginya sebagai kuda hitam.
Soca Warriors menjalani perjalanan yang tak terlupakan hampir dua dekade lalu, mewujudkan impian 1,2 juta penduduknya untuk melihat negara mereka tidak hanya mencapai panggung terbesar, tetapi juga memberikan perlawanan sengit kepada negara-negara digdaya sepak bola.
3. Paraguay (890 ribu penduduk)
Paraguay adalah negara Amerika Selatan terkecil yang mencapai final Piala Dunia. Sebagai salah satu dari tiga negara dengan penduduk kurang dari satu juta jiwa pada saat kualifikasi pertama mereka untuk turnamen perdana mereka pada 1930 silam.
Mereka belum pernah tampil di panggung besar selama 15 tahun di era modern ini. Namun, semua itu akan berubah pada 2026, karena mereka telah meraih sukses besar di kualifikasi Amerika Selatan sepanjang tahun ini.
La Albirroja sukses mengamankan jalur kelolosan menuju Piala Dunia ke-10 sepanjang sejarah negara ini. Terakhir kali berkompetisi melawan negara besar dunia, mereka dikalahkan oleh Spanyol, yang akhirnya menjadi juara, pada gelaran tahun 2010 di Afrika Selatan.
2. Cape Verde (525 ribu penduduk)
Cape Verde menjadi negara terkecil kedua yang pernah lolos ke Piala Dunia, usai kemenangan meyakinkan 3-0 atas Eswatini di pertandingan terakhir kualifikasi zona Afrika mengamankan satu tiket menuju Amerika Utara.
Kemenangan ini memicu kehebohan di lapangan dan di tribun penonton saat peluit akhir laga dibunyikan, semua orang menyerbu pemain di tengah lapangan karena negara berpenduduk lebih dari 500.000 jiwa itu akan memesan tiket berlibur musim panas mendatang.
Sebagai perbandingan, Cape Verde akan berpartisipasi di Amerika Serikat, di mana setiap negara bagiannya memiliki populasi yang lebih besar. Bahkan, Irlandia Utara, tim kecil di sepak bola Inggris, memiliki jumlah penduduk tiga kali lipat lebih banyak dari negara kepulauan di Samudra Atlantik ini.
1. Islandia (340 ribu penduduk)
Sulit membayangkan negara dengan populasi lebih kecil dari Islandia mencapai Piala Dunia untuk memecahkan rekor ini. Namun, ada kemungkinan besar dalam tim nasional Kepulauan Faroe jika mereka melawan segala rintangan dan mencapai edisi 2026.
Malam yang terkenal mengerikan bagi sepak bola Islandia adalah ketika mereka mengalahkan Inggris asuhan Roy Hodgson di Euro 2016, dan momentum itu berlanjut ke Piala Dunia dua tahun kemudian.
Lebih dari 300.000 penduduk asli Islandia mendukung negara mereka di Rusia 2018. Sayangnya, di gelaran tahun depan, Islandia memiliki peluang yang kecil untuk melangkah ke kompetisi ini. (*)
