Tim Investigasi PSSI Temukan Pelanggaran di Stadion Kanjuruhan

0
39
Kericuhan terjadi setelah laga antara Arema FC melawan Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang (1/10). (AFP Photo )
Kericuhan terjadi setelah laga antara Arema FC melawan Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang (1/10). (AFP Photo )

batampos – Tim investigasi PSSI sudah melakukan pemeriksaan. Ada temuan pelanggaran yang dilakukan panpel Arema FC. Salah satunya adalah pintu keluar yang tertutup saat laga derbi Jatim (1/10) sudah tuntas.

’’Panpel tidak membuka pintu keluar. Seharusnya sudah dilakukan sejak menit ke-80. Di sini ada kesalahan,’’ kata Jubir Tim Investigasi PSSI Ahmad Riyadh di Hotel Atria, Malang, kemarin.

Pintu keluar yang tidak terbuka terletak di tribun 13. Padahal, di lokasi itu, gas air mata banyak mengepul. Riyadh sudah memeriksa pihak-pihak terkait.

Baca Juga: PSSI Jatuhkan 2 Sanksi kepada Arema FC

Lantas, apa yang membuat pintu di tribun 13 itu tidak segera dibuka 10 menit sebelum laga tuntas?

’’Dari keterangan yang kami dapat, sebenarnya sudah ada komando untuk membuka pintu. Tapi, komando itu tidak sampai kepada penjaga di tribun tersebut,’’ jelas pria yang juga berprofesi sebagai pengacara itu. Akibatnya, saat gas air mata ditembakkan, banyak suporter terjebak.

Meski begitu, Riyadh juga melihat kemungkinan adanya faktor lain. ’’Mungkin kalau pintu keluar dibuka sebelum pertandingan selesai, penonton yang di luar akan merangsek masuk. Kondisi akan makin sesak. Itu bisa jadi alasan kenapa pintu tidak segera dibuka,’’ bebernya. Tapi, PSSI memastikan tetap bertindak tegas kepada panpel Singo Edan.

Baca Juga: Lewis Hamilton Bisa Membalap Sampai Umur 43 Tahun

Terbukti, dua orang yang dianggap paling bertanggung jawab langsung dijatuhi sanksi. Pertama adalah Ketua Panpel Arema FC Abdul Haris. Lalu, ada Security Officer Arema FC Suko Sutrisno.

’’Keduanya kami jatuhi sanksi larangan berkecimpung di dunia sepak bola seumur hidup,’’ tegas Ketua Komdis PSSI Erwin Tobing.

Dia memastikan bakal bekerja sama dengan pihak kepolisian. Nama-nama yang sudah mendapat sanksi mungkin bisa bernasib lebih buruk lagi.

Baca Juga: Kalahkan UEA 2-3, Indonesia Pimpin Grup B Kualifikasi Piala Asia U-17

’’Tidak menutup kemungkinan kalau memang ada unsur pelanggaran pidana, hukuman secara sah akan bisa berlaku juga untuk mereka,’’ kata Riyadh. Tapi, PSSI menyerahkan sepenuhnya keputusan itu ke pihak yang berwajib.

Sanksi tidak hanya sampai di situ. Manajemen Singo Edan juga harus membayar denda Rp 250 juta. Selain itu, mereka dilarang menggelar laga di Malang sampai akhir musim.

’’Nanti home base mereka harus berjarak 250 kilometer dari Kota Malang,’’ tegas Erwin. Artinya, jika Liga 1 tetap digulirkan, Arema FC tidak akan bisa bermain di sekitar Jawa Timur. (*)

 

 

Reporter: JPGroup

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini