Sering Lengah, Akhirnya Kalah; Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas M

0
62

 

 

batampos – Wakil Merah Putih menjalani start mulus di Malaysia Open Super 1000. Dari 10 wakil, hanya satu yang gagal saat bertanding di Axiata Arena, Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Selasa (10/1). Satu-satunya wakil Merah Putih yang menelan kekalahan di babak 32 besar adalah Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari. Ganda campuran ranking kesembilan dunia itu menyerah di tangan wakil Prancis Thom Gicquel/Delphine Delrue dua game langsung 18-21, 18-21.

GANDA campuran Indonesia Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari berusaha mengembalikan bola servis dari lawan.

Kekalahan Rinov/Pitha lebih disebabkan mereka sering lengah. Mereka sebenarnya sudah bisa memimpin dalam perolehan angka. Namun, karena kurang fokus, mereka bisa terkejar lawan. Di game pertama, misalnya. Rinov/Pitha sudah unggul 13-8. Setelah itu, mereka terkejar dan kalah. Game kedua pun setali tiga uang. Unggul 17-12, tapi kembali lengah dan kalah.

’’Saya sangat menyesal karena kembali melakukan kesa-lahan yang sama. Sudah unggul, lengah, dan begitu terkejar jadi panik sendiri. Akhirnya kami malah kalah,’’ sesal Rinov kemarin.

Wakil Merah Putih lainnya tak menemui kendala. Tunggal putri, misalnya. Gregoria Mariska Tunjung berhasil memetik kemenangan pertama atas wakil Tiongkok sekaligus ranking kelima He Bing Jiao. Jorji –sapaan Gregoria– menang dengan skor 21-11, 21-17. Kemenangan itu juga merupakan sukses pertama Jorji dalam empat kali pertemuan melawan wakil Negeri Tirai Bambu tersebut. ’’Saya tidak boleh terlalu puas karena masih ada pertandi-ngan selanjutnya,’’ ujar Jorji.

Menurut pemain asal Wonogiri itu, saat memilih lapa-ngan, sebenarnya He Bing Jiao berada di posisi menang angin. Tetapi, lawan terlihat ragu dan tidak yakin. ’’Kunci kemenangan kali ini, lawan di game pertama memang tidak mampu mengontrol permainan dengan baik,’’ jelasnya.

Jorji mengaku tidak memiliki target secara spesifik. Dia hanya ingin menikmati permainan dan menampilkan performa terbaik setiap tampil.

’’Harapan saya tahun ini ada titel juara yang bisa saya dapatkan. Selain itu, saya ingin meningkatkan ranking dunia. Semoga di akhir tahun ini bisa masuk 10 besar dunia,’’ harap pemain binaan PB Mutiara Cardinal Bandung tersebut.

Sementara itu, ganda putri Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti mampu menjaga asa untuk mempertahankan mahkota juara. Pasangan ranking 11 dunia itu memenangi pertandingan babak pertama setelah me-ngalahkan Lee Chia Hsin/Teng Chun Hsun dengan skor 21-16, 21-15. “Kemenangan ini tentu menambah rasa percaya diri dan semangat kami untuk menghadapi pertandingan kedua,” ujar Apriyani. Menurut Fadia, lawan memang tidak bisa dipandang sebelah mata. (*)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini