Minggu, 22 Juni 2025

PSG ke Final Liga Champions Setelah Menang Agregat 3-1

Berita Terkait

Tendangan Davide Frattesi yang berbuah gol kemenangan untuk Inter Milan atas Barcelona. (AP Photo/Luca Bruno)

batampos – PSG memastikan tiket ke final usai mengalahkan Arsenal dengan agregat 3-1 di babak semifinal. Gol dari Fabian Ruiz dan Achraf Hakimi di leg kedua di Parc des Princes melengkapi keunggulan yang sebelumnya dibuka oleh Ousmane Dembele pada leg pertama di London.

Dengan kemenangan ini, PSG kini bersiap menuju final Liga Champions kedua dalam lima tahun terakhir dan akan menghadapi Inter Milan di Allianz Arena, Munich, pada 31 Mei mendatang.

Menariknya, final antara tim Prancis dan Italia terakhir kali juga digelar di kota yang sama pada tahun 1993, saat Marseille mengalahkan AC Milan. PSG tentu berharap pertanda sejarah itu berpihak kepada mereka.

Kini, PSG hanya tinggal satu langkah lagi dari gelar Liga Champions pertama mereka. Menghadapi Inter Milan yang juga tampil konsisten, Luis Enrique tahu tantangan akan semakin berat.

Namun, dengan skuad muda yang eksplosif dan semangat yang tinggi, PSG memiliki bekal kuat. Mereka tak hanya ingin membuktikan diri sebagai raksasa Prancis, tetapi juga ingin mengakhiri stigma “liga petani” dengan cara paling elegan: mengangkat trofi Liga Champions di tanah Jerman.

Sementara itu, asa Arsenal untuk menjejak final Liga Champions untuk pertama kalinya sejak 2006 harus pupus di Paris. Kekalahan 1-2 dari Paris Saint-Germain di leg kedua semifinal, setelah sebelumnya takluk 0-1 di Emirates Stadium, memastikan langkah The Gunners terhenti di ambang pintu puncak.

Namun, di balik rasa kecewa yang mendalam, manajer Mikel Arteta justru melontarkan klaim berani: Arsenal adalah tim terbaik di Liga Champions musim ini.

Stadion Parc des Princes menjadi saksi kegigihan Arsenal yang datang dengan beban tertinggal satu gol dari leg pertama. Tapi perjuangan Declan Rice dkk belum cukup untuk membalikkan keadaan. Gol semata wayang The Gunners tak mampu menyamai dua gol PSG yang dicetak dengan efisien.

Namun, Arteta tak sepenuhnya larut dalam kekecewaan. Dalam wawancara pascalaga bersama TNT Sports, sang manajer menyebut timnya layak mendapat pujian tinggi atas performa luar biasa sepanjang musim ini di kompetisi Eropa.

Menantang Data dan Skor, Arteta: Kami yang Terbaik

“Kalau bicara soal permainan, intensitas, dan bagaimana kami menjalani setiap pertandingan, saya tidak melihat ada tim yang tampil lebih baik dari kami di Liga Champions musim ini,” tegas Arteta dengan nada tegas namun getir.

Menurutnya, dua pertandingan melawan PSG bukan cerminan nyata kekuatan Arsenal. “Kami pantas mendapatkan lebih dari dua pertandingan itu. Tapi di kompetisi ini, semua ditentukan di dalam kotak penalti — striker dan kiper yang menentukan. (Gianluigi) Donnarumma adalah pemain terbaik mereka di dua leg,” ujar Arteta.

Kiper timnas Italia tersebut memang tampil gemilang. Total delapan penyelamatan dia lakukan di dua pertemuan. Di leg pertama, Leandro Trossard dan Gabriel Martinelli gagal menembus temboknya. Di Paris, Donnarumma kembali menggagalkan peluang emas Martinelli dan sang kapten Martin Odegaard, sebelum akhirnya Fabian Ruiz membuka skor bagi PSG.

Arsenal Bertarung dengan Keterbatasan

Pernyataan Arteta bukan tanpa dasar. Jika menilik perjalanan Arsenal di Liga Champions musim ini, kiprah mereka patut diacungi jempol. Setelah menempati posisi ketiga di fase liga baru yang berlangsung sepanjang musim gugur dan musim dingin, Arsenal tampil trengginas di babak gugur.

PSV Eindhoven dihajar dengan agregat mencolok 9-3 di babak 16 besar. Kemudian, sang juara bertahan Real Madrid disingkirkan secara mengejutkan dengan kemenangan di dua leg sekaligus. Performa yang cukup untuk menggetarkan Eropa, sebelum akhirnya langkah mereka dihentikan PSG yang tampil lebih klinis.

Namun, semua capaian itu diraih dalam kondisi skuat yang tidak ideal. Cedera menjadi momok yang terus menghantui The Gunners. Di laga penentuan ini, Arteta bahkan harus menurunkan Mikel Merino — seorang gelandang — sebagai penyerang darurat. Dua penyerang utama, Kai Havertz dan Gabriel Jesus, absen panjang. Di lini belakang, bek kunci Gabriel Magalhaes juga tak bisa diturunkan. (*)

SourceJPGroup

Update