Petenis Rusia Tidak Diizinkan Berkompetisi di Wimbledon

0
47
Petenis Rusia Daniil Medvedev terlihat sedih setelah kalah dari Rafael Nadal di final tunggal putra Australia Terbuka di Melbourne Park, Melbourne, Australia, Minggu (30/1). (ANTARA/REUTERS/Loren Elliott)
Petenis Rusia Daniil Medvedev terlihat sedih setelah kalah dari Rafael Nadal di final tunggal putra Australia Terbuka di Melbourne Park, Melbourne, Australia, Minggu (30/1). (ANTARA/REUTERS/Loren Elliott)

batampos – Petenis Rusia tidak diizinkan untuk berkompetisi di Wimbledon, Grand Slam ketiga musim ini. Itu sebagai buntut invasi negeri beruang merah itu ke Ukraina.

All England Club, penyelenggara Wilmbledon, akan menjadi organisasi tenis pertama yang menolak atlet Rusia secara langsung.

Tur ATP dan WTA dan Federasi Tenis Internasional tetap mengizinkan petenis dari Rusia dan sekutunya Belarusia untuk berkompetisi.

Tetapi mereka dilarang mengibarkan bendera nasional atau lagu kebangsaan Rusia.

Selain itu, Rusia dan Belarusia telah dilarang berpartisipasi dalam kompetisi tim seperti Piala Davis dan Piala Billie Jean King.

Keputusan All England Club itu akan menghalangi peringkat dua dunia Daniil Medvedev dan peringkat delapan dunia Andrey Rublev untuk bersaing dalam sektor putra Wimbledon.

Rublev sempat menjadi sorotan bulan lalu ketika menulis “Mohon hentikan perang!” di lensa kamera televisi setelah memenangi pertandingan di turnamen tenis Dubai.

Di sektor putri, peringkat ke-15 Anastasia Pavlyuchenkova, peringkat ke-26 Daria Kasatkina dan peringkat ke-29 Veronika Kudermetova akan menjadi yang terdampak oleh keputusan tersebut.

Laporan Sportico, seperti dikutip Reuters, Kamis, mengatakan tidak jelas apakah pemain dari Belarusia, yang telah menunjukkan dukungan politik untuk presiden Rusia Vladimir Putin, juga akan dilarang berkompetisi.

Dua petenis putri top dunia, peringkat keempat Aryna Sabalenka dan nomor 18 Victoria Azarenka berasal dari Belarusia.

Sebelumnya, dilaporkan bahwa pejabat pemerintah Inggris sedang dalam pembicaraan dengan asosiasi tenis lapangan rumput tersebut untuk mempertimbangkan larangan atlet Rusia di Wimbledon.

“Kami sedang dalam dialog yang sangat intens dengan All England Club, pemerintah, dan tur,” kata kepala eksekutif asosiasi tenis lapangan rumput(LTA) Steve Lloyd bulan ini.

“Kami sangat menyadari sentimen publik pada isu ini. Kami mencoba mempertimbangkan apa yang perlu dilakukan dalam acara musim panas di Inggris tahun ini.”

Wimbledon dijadwalkan akan dimulai 27 Juni. (*)

 

Reporter: Antara

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini