batampos – Paris Saint-Germain (PSG) musim lalu memenangi Ligue 1 dengan status sebagai klub terbaik dalam bertahan.
Hanya kemasukan 36 gol dalam 38 journee. Musim ini gawang PSG sudah kebobolan 28 gol dalam 28 journee atau selalu bobol setiap laga.
Dua kebobolan tambahan datang ketika kedigdayaan PSG di Parc des Princes ternodai. Les Parisiens –julukan PSG– dipecundangi Stade Rennais kemarin (20/3) dini hari.
Baca Juga: Mimpi Liverpool ke Liga Champions Bisa Berantakan, Ini Penyebabnya
Penyebab kekalahan sangat jelas kentara. Absennya Sergio Ramos, Presnel Kimpembe, kapten tim Marquinhos, dan Achraf Hakimi memaksa entraineur Christoph Galtier bereksperimen.
Dia mengusung pertahanan gado-gado. Bek kiri Juan Bernat menjadi satu di antara trio bek bersama Danilo Pereira dan pemain berusia 17 tahun El Chadaille Bitshiabu.
Galtier juga memainkan bek berusia 20 tahun Timothee Pembele sebagai wingback kanan. Memang Bitshiabu dan Pembele bukan berstatus debutan alias masing-masing sudah menjalani laga kesepuluh dan keenam sepanjang musim ini.
Baca Juga: Hasil Berbeda untuk Juara Bertahan La Liga dan Bundesliga di Bulan April
Hanya, kualitas mereka memang belum terasah. ”Saya berada dalam posisi harus menyiapkan pertandingan dengan kehilangan delapan pemain dan menuntut untuk memainkan para pemain dari akademi,” tutur Galtier kepada Paris Fans.
”Jadi, sangat bisa dipahami kalau sejak awal pertandingan, kami mengalami beberapa kesalahan teknis,” imbuhnya. (*)
Reporter: JPGroup