Perebutan Juara Dunia Mulai dari Nol Lagi di MotoGP Australia

0
57
Fabio Quartararo sebelum memulai balapan GP San Marino, Minggu (4/9). (motogp.com)
Fabio Quartararo sebelum memulai balapan GP San Marino, Minggu (4/9). (motogp.com)

batampos – Hasil balapan GP Thailand (2/10) membuat posisi pembalap Monster Energy Yamaha Fabio Quartararo terancam.

Pembalap Ducati Francesco Bagnaia kini hanya terpaut dua poin darinya. Menanggapi itu, Yamaha menyebut perebutan gelar juara dunia kini seperti mulai dari nol lagi.

”Kami meninggalkan Thailand dengan kecewa. Semua kembali dari nol sekarang.”

”Satu-satunya cara untuk meraih juara dunia adalah menyerang sekuat tenaga setelah ini,” ucap Team Director Monster Energy Yamaha Massimo Meregalli seperti dilansir Crash.

Pertempuran itu bakal terjadi di tiga balapan pemungkas musim ini. Selain GP Australia (16/10), dua balapan MotoGP yang tersisa musim ini adalah GP Malaysia (23/10) dan GP Valencia (6/11).

Meregalli menyatakan, pihaknya sedang mencari tahu penyebab motor Quartararo yang tidak bisa digeber maksimal saat membalap di lintasan basah di Sirkuit Buriram Minggu lalu.

Saat itu pembalap asal Prancis tersebut terus kesulitan sepanjang 26 lap.

Dia akhirnya hanya finis di posisi ke-17 tanpa menghasilkan satu pun poin. ”Balapan kali ini (GP Thailand) seperti berjudi.

Semua sesi dilakukan dalam kondisi lintasan kering. Namun, saat balapan tiba, kami harus menjalaninya di sirkuit basah,” keluh Meregalli.

Yamaha dan Quartararo sebenarnya punya pengalaman apik bertarung di lintasan basah musim ini. Itu terjadi pada GP Indonesia Maret lalu.

Saat itu Quartararo berhasil finis sebagai runner–up. ”Itu yang masih kami cari tahu. Di Indonesia kami bisa bertarung untuk menang di balapan hujan. Tapi, di sini semua berkebalikan,” ujar pria berkepala plontos tersebut.

Dia menambahkan, kemungkinan penyebab buruknya penampilan Quartararo di Buriram adalah aspal sirkuit yang tidak menggigit.

Quartararo pun kesulitan berbelok sepanjang balapan karena cengkeraman ban depan yang minim. Permukaan aspal juga makin mengering dari lap ke lap sehingga menambah kompleks masalah yang dihadapi Yamaha saat itu.

Cal Crutchlow, test rider Yamaha yang turun bersama tim Yamaha RNF di Buriram, juga buka suara terkait dengan penyebab Quartararo tampil buruk di balapan itu.

Pembalap asal Inggris itu yakin kesulitan yang dihadapi Quartararo sama dengan yang dihadapinya. Yakni, tekanan ban depan yang sangat tinggi hingga membuat kesulitan untuk menikung.

Crutchlow di balapan itu finis di posisi ke-19.

”Ban depan kami terlalu panas. Tekanannya terlalu tinggi. Aku berada satu grup dengan Fabio sepanjang balapan. Aku melihatnya kesulitan menikung.”

”Ban depan tidak mau mengikuti garis tikungan. Itu juga yang aku rasakan sejak lap pertama,” ucap Crutchlow seperti dilansir Crash. (*)

 

 

Reporter: JPGroup

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini