Meski Kalah di Final, Regenerasi Prancis Dinilai Berada di Trek yang Benar

0
42
Penyerang Prancis Kylian Mbappe melewati trofi Piala Dunia sambil membawa sepatu emas, tanda dia menjadi pencetak gol terbanyak Piala Dunia Qatar 2022. (Franck Fife/AFP)
Penyerang Prancis Kylian Mbappe melewati trofi Piala Dunia sambil membawa sepatu emas, tanda dia menjadi pencetak gol terbanyak Piala Dunia Qatar 2022. (Franck Fife/AFP)

batampos – Prancis memang gagal menyamai Brasil back-to-back sebagai juara dunia. Tetapi, kekalahan di tangan Argentina pada partai final menjadi titik awal perbaikan skuad sekaligus regenerasi tim asuhan Didier Deschamps tersebut.

ESPN menulis, berdasar penampilan selama di Qatar, kekuatan Les Bleus –julukan Prancis– diyakini semakin matang empat tahun lagi. Nama-nama seperti Kylian Mbappe, Aurelien Tchouameni, Theo Hernandez, dan Jules Kounde bakal mencapai puncaknya.

Terutama bagi Donatello –julukan Mbappe. Hat-trick ke gawang Argentina kemarin membuatnya memenangi Golden Boot dengan 8 gol. Capaian yang sama ketika Ronaldo jadi top scorer Piala Dunia 2002.

Baca Juga: Timnas Argentina Disambut Meriah, Jalanan jadi Lautan Manusia

Kini Mbappe sudah mengoleksi 12 gol hanya dalam 14 penampilan di ajang empat tahunan itu. Dia hanya selisih empat gol untuk menyamai Miroslav Klose sebagai pencetak gol terbanyak Piala Dunia dengan 16 gol yang diyakini bisa dilakukannya empat tahun lagi.

’’Sayang, dia gagal mendapat akhir yang diinginkannya (back-to-back juara, Red). Itulah yang membuatnya sangat kecewa,’’ papar entraineur Prancis Didier Deschamps kepada L’Equipe.

Tetapi, sebelum fokus Piala Dunia 2026, target generasi baru Prancis bakal diuji di Euro 2024. Apalagi, selama dilatih Didi –sapaan Deschamps– sejak 2012, mereka belum pernah memenanginya. Prestasi terbaik adalah runner-up edisi 2016 ketika berstatus tuan rumah dan dikalahkan Portugal.

Indikasi bahwa para pemain muda Prancis bisa langsung tune in di Euro 2024 terlihat pada final kontra Argentina kemarin.

Baca Juga: Duka di Kota Kelahiran Pelatih Argentina, Tidak Ada Pesta Penyambutan

Ketika tertinggal 0-2, Deschamps menarik empat pemain utamanya. Olivier Giroud, Antoine Griezmann, Ousmane Dembele, dan Theo Hernandez. Digantikan oleh Marcus Thuram, Kingsley Coman, Randal Kolo Muani, dan Eduardo Camavinga.

Di luar dugaan, dengan masuknya empat pemain itu, Prancis justru bisa memaksakan laga hingga adu penalti.

Meski akhirnya kalah, performa mereka dengan tekanan hebat di laga final sudah jadi bukti bahwa mental para pemain muda Prancis bisa diandalkan. Hanya butuh jam terbang lebih banyak untuk memantapkannya.

Perjuangan mereka menuju Euro 2024 sudah dimulai Maret mendatang di kualifikasi. Prancis tergabung dengan Belanda, Irlandia, Yunani, dan Gibraltar.

Semakin menantang bagi Prancis lantaran matchday pertama bakal menghadapi Oranje –julukan Belanda– pada 25 Maret mendatang.

Baca Juga: Sampai Jumpa Amerika Utara! Ini Perubahan di Piala Dunia 2026

Sama seperti Prancis, Belanda juga sedang menata generasi baru mereka yang digagalkan Argentina di perempat final Piala Dunia kali ini (10/12).

Tetapi, PR Prancis tak hanya membuat pemain muda mereka on fire. Tetapi juga harus ’’tega’’ mulai menyisihkan personel senior. Sebab, mama-nama seperti Giroud dan Griezmann belum memutuskan bakal pensiun dari level internasional.

Nama-nama Giroud dan Griezmann itu belum termasuk beberapa personel senior yang absen di Qatar lantaran cedera seperti Karim Benzema, Paul Pogba, dan N’Golo Kante yang juga masih ingin berkostum Prancis.

’’Mungkin saja ini (Piala Dunia Qatar, Red) bakal jadi turnamen terakhirku. Tetapi, aku masih akan terus bermain hingga tubuhku mengisyaratkan untuk berhenti,’’ ucap Giroud kepada Daily Mail. (*)

 

 

 

Reporter: JPGroup

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini