Mencari Para Pengekor Jerman dan Denmark

0
20
Gelandang Club Brugge Charles De Ketelaere (kiri). (F. Lindsey Parnaby/AFP)

batampos.co.id – Setelah tertunda lantaran tampil dalam Final Four UEFA Nations League 2020—2021, pekan ini adalah kesempatan Belgia untuk menggenggam tiket lolos langsung ke putaran final Piala Dunia 2022. Apakah Belgia bakal mengikuti langkah Jerman dan Denmark yang sudah lebih dulu lolos?

Mengalahkan Estonia di Stade Roi Baudouin, Brussels pada Minggu dini hari nanti (14/11). Itulah syarat penentu kelolosan Belgia ke Piala Dunia 2022 di Qatar. Kemenangan yang sekaligus akan memastikan timnas berjuluk De Rode Duivels sebagai juara grup E di kualifikasi zona Eropa.

Di atas kertas, Estonia bukan tim yang berpotensi bakal menyusahkan Belgia. Terlepas tacticus Belgia Roberto Martinez harus kehilangan top scorer sepanjang masa Romelu Lukaku. Striker Chelsea itu menepi tiga pekan terakhir karena hamstring.

Absennya Lukaku disikapi positif sekaligus negatif. Yang negatif beralasan bahwa Belgia semestinya memaksa Chelsea mempercepat penyembuhan Lukaku karena De Rode Duivels menjalani laga penting.

Tapi, Martinez malah menganggap absennya Big Rom bagus bagi masa depan De Rode Duivels. Bukan hanya bagi striker cadangan Lukaku seperti Christian Benteke maupun Divock Origi, melainkan juga Charles De Ketelaere dan Dante Vanzeir.

De Ketelaere yang membela Club Brugge dan Vanzeir di klub Jupiler Pro League (kompetisi kasta teratas Belgia) lainnya, Union SG, dipersiapkan Martinez sebagai penyokong Gouden Generatie, sebutan untuk generasi emas Belgia saat ini. DE Ketelaere yang masih 20 tahun sudah memiliki dua caps, sedangkan Vanzeir (23 tahun) berstatus debutan.

Sebelum mereka, Martinez sudah memanggil Dodi Lukebakio (VfL Wolfsburg/24 tahun), Yari Verschaeren (20 tahun/RSC Anderlecht), dan Jeremy Doku (tade Rennais/19 tahun). ”Saya harus membentuk tim ke depan dengan sejumlah pemain berbakat yang berkomitmen untuk De Rode Duivels,’’ ucap Martinez di laman resmi KBVB (PSSI-nya Belgia).

Bukan hanya di lini serang, lini lainnya juga mulai dijejali Martinez dengan pemain muda penyokong Gouden Generatie. Jadi, selain Eden Hazard, Kevin De Bruyne, Axel Witsel, dan Yannick Carrasco, ada winger AC Milan Alexis Saelemaekers dan gelandang Albert Sambi Lokonga (Arsenal) yang sama-sama masih berusia 22 tahun. Saelemaekers sudah punya lima caps, sedangkan Lokonga baru mencatat debut.

Dua debutan Artur Theate (21 tahun/Bologna FC) dan Wout Faes (23 tahun/Stade de Reims) juga menanti peluang ketika Toby Alderweireld, Jan Vertonghen, maupun Thomas Meunier dan Dedryck Boyata butuh beristirahat.

”Kami memiliki sepuluh pemain berusia kepala tiga dan delapan pemain dengan 100 caps. Di sisi lain, ada 24 pemain sudah melakukan debut sejak saya berada di sini,” beber Martinez. ”Tentu saja saya merasa puas dengan dinamisme dalam skuad ini,”tegas tacticus berusia 48 tahun itu, kepada Het Laatste Nieuws.

Martinez seolah mendapat tekanan untuk memberikan kesempatan bagi pemain muda penyokong Gouden Generatie. Seperti yang disampaikan oleh pelatih De Ketelaere di Club Brugge, Philippe Clement.

”Saya hanya ingin dia (De Ketelaere) kembali dengan baik-baik saja,” ucap Clement seperti dikutip laman Sporza. ”Bukan berarti saya pesimistis, tetapi sebuah kejutan kalau dia (De Ketelaere) bisa mendapatkan menit bermain yang banyak,” imbuhnya.

Di sisi lain, Vanzeir mengaku hanya ingin bersenang-senang ketimbang mengharapkan debut. (*)

Reporter: Jpgroup

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini