Masrur Amin Pimpin POBSI Batam

0
137
Ketua Persatuan Olahraga Biliiard Seluruh Indonesia (Pobsi) Kota Batam terpilih Masrur Amin (tengah) menerima bendera patakai dari panitia musyawarah kota Pobsi yang dilaksanakan di Hotel The K, Minggu (20/3). F Cecep Mulyana/Batam Pos
Ketua Persatuan Olahraga Biliiard Seluruh Indonesia (Pobsi) Kota Batam terpilih Masrur Amin (tengah) menerima bendera patakai dari panitia musyawarah kota Pobsi yang dilaksanakan di Hotel The K, Minggu (20/3). F Cecep Mulyana/Batam Pos

batampos – Musyawarah Kota (Muskot) Persatuan Olahraga Biliar Seluruh Indonesia (POBSI) Kota Batam memilih ketua baru. Masrur Amin terpilih secara aklamasi dalam Musyawaran Kota yang diselenggarakan di K Hotel Pelita, Minggu (20/3).

Usai dipercaya sebagai Ketua POBSI Batam periode 2022-2026, Masrur mengatakan, pihaknya akan melakukan pendataan untuk atlet biliar di Kota Batam. Sebab, olahraga biliar bukan hanya organisasi.

Namun olahraga biliar merupakan olahraga prestasi yang dipertandingkan hingga Pekan Olahraga Nasional (PON).

“Untuk itu perlu kita ranking dulu atlet kita lalu adakan latihan rutin per 3 bulan. Tentu rangking itu akan berubah nantinya,” katanya.

Olahraga biliar lanjutnya, bukan hanya mengandalkan kecerdasan dalam teknik bermain. Akan tetapi juga harus punya mental dan konsentrasi.

Di Batam, lanjut dia, banyak rumah biliar yang tentunya banyak melahirkan atlet berpotensi. Jika tidak disertai dengat latihan secara profesional, maka hanya akan bermain biasa saja.

Kedepannya ia akan menempatkan satu pelatih disetiap rumah biliar untuk menjaring atlet-atlet yang berpotensi mewakili Kota Batam kedepannya.

“Kedepan juga kita datangkan pemain nasional, untuk bertanding dengan atlet kita untuk melatih skill mereka,” tuturnya.

Sementara dalam mempersiapkan atlet dalam turnamen biliar, ia mengatakan saat ini Batam sudah punya atlet. Namun, tinggal bagaimana mempersiapkan atlet.

Apalagi saat ini ada aturan terbaru yang menguntungkan Kota Batam. Salah satunya aturan ketika atlet mempunya KTP Batam, maka atlet tersebut harus meminta izin POBSI Batam untuk membela daerah lain.

Jika POBSI Batam tidak memberikan izin, maka atlet tersebut tidak bisa membela daerah lain.

“Aturan itu baku seluruh Indonesia. Ada atlet kita yang bagus, tapi sudah pindah ke Kalimantan. Dia sudah banyak mendali emas yang didapatkan,” katanya.

Keluarnya atlet itu dari Batam tidak lepas dari kurangnya perhatian di Kota Batam. Seharusnya KONI, POBSI, pengusaha dan pemerintah tidak bisa lepas tanggung jawab.

“Kepada pengusaha ini bagaimana kita tunjukkan prestasi. Ketika ada prestasi, pasti ada dukungan dari pengusaha,” katanya.

Ia menambahkan, yang tak kalah penting dalam memajukan olahraga biliar di Kota Batam adalah kekompakan dari pengurus POBSI Kota Batam. Ia berpesan, kedepannya pengurus untuk tidak mengambil keuntungan dalam organisasi. Baik itu keuntungan materil maupun moril.

“Dengan amanah ini tentunya kita balas dengan pengabdian yang maksimal. Itu yang perlu dilakukan dan insya allah, saya diamanahkan. Tentunya tidak ada teman-teman yang berseberangan,” imbuhnya. (*)

Reporter : Eggi Idriansyah

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini