Jojo Hadapi Axelsen Final Japan Open 2023

0
29
Jonatan Christie. F. PP PBSI
Jonatan Christie. F. PP PBSI

batampos – Rintangan berat bakal dihadapi Jonatan Christie di laga pemungkas Japan Open. Hari ini (30/7) tunggal putra yang akrab disapa Jojo itu bakal menghadapi jagoan Denmark Viktor Axelsen.

Pada laga semifinal yang berlangsung di Yoyogi, Tokyo, Jepang, kemarin (29/7), Jojo berhasil menaklukkan wakil India Lakshya Sen dengan skor 2-1 (21-15, 13-21, 21-16). Sementara itu, Axelsen menaklukkan wakil tuan rumah Kodai Naraoka (21-11, 21-11).

Secara head-to-head, Jojo memang masih jauh di bawah Axelsen. Dari sembilan pertemuan, hanya dua kali juara Asian Games 2018 itu menaklukkan Axelsen.

Baca Juga: Indonesia Tempatkan Lima Wakil di Perempat Final Japan Open

Kemenangan terakhir yang diraih Jojo atas juara Olimpiade Tokyo itu juga sudah lama. Yakni, semifinal French Open 2019. Saat itu Jojo menang dengan rubber game (7-21, 22-20, 21-19).

Legenda badminton Indonesia Lius Pongoh memiliki keyakinan Jojo bisa mengalahkan Axelsen kali ini. Meskipun, hal itu tak akan mudah. Juara Indonesia Open edisi 1984 itu menilai Axelsen merupakan pemain paling stabil di tunggal putra saat ini.

”Seperti pesawat tempur. Kalau main sering ke semifinal atau final. Atau, kalau kurang (fit) biasanya memilih tidak main,” ucapnya.

Ya, sepanjang tahun ini saja, Axelsen sudah menapaki lima final dari tujuh turnamen perorangan yang diikuti. Di antaranya, berhasil menjuarai Malaysia Open (10–15 Januari), runner-up India Open (17–22 Januari), juara Indonesia Open (13–18 Juni), juara European Games (26 Juni–2 Juli), dan final di Japan Open ini.

Sementara itu, dua kali Axelsen gagal ke final lantaran dikalahkan Ng Tze Yong di babak 16 besar All England dan takluk di semifinal Swiss Open oleh Chou Tien Chen.

Baca Juga: Ini Pembagian Grup Kualifikasi Piala Dunia 2026 Konfederasi Asia, Indonesia Harus Main dari Babak Pertama

”Viktor unggul pengalaman. Tapi, bukan berarti tidak bisa dikalahkan. Sebenarnya Jonatan atau (Anthony Sinisuka) Ginting sama Chico (Aura Dwi Wardoyo) juga bisa,” sebut Lius.

Jojo baru menapaki final keduanya tahun ini setelah yang pertama berhasil dituntaskan sebagai juara di Indonesia Masters dengan menaklukkan kompatriotnya, Chico.

Jojo memang harus menerapkan strategi yang terukur melawan Axelsen. Kemungkinan, di laga final, Jojo bakal menerapkan strategi seperti di semifinal kemarin. Yakni, lebih banyak bermain sabar dan menunggu kesempatan untuk menyerang.

”Bila saya terlalu mengobral serangan, malah lebih enak ke dia (lawan),” tuturnya. Dengan tinggi 194 cm, Axelsen memang memiliki daya jelajah dan cover lapangan yang lebih luas ketimbang pemain lainnya.

Jojo juga harus memelihara kepercayaan diri untuk bisa memberikan kejutan. Apalagi, di event kali ini penampilannya terus menanjak. Sebagaimana diketahui, hanya di babak semifinal Jojo harus bermain rubber game.

Baca Juga: 10 Tim F1 Akan Turunkan Pembalap Perempuan

Sebelum itu, dia berturut-turut sukses mengalahkan lawan dengan dua game langsung.

Tampil efektif di setiap pertandingan membuat kondisi fisiknya lebih baik dan menjadi modal berharga melawan Axelsen di final. Selain ambisinya untuk mengalahkan Axelsen, Jojo ingin keluar sebagai juara agar bisa meraup poin race to Olympics lebih banyak.

”Saya bisa mengambil poin lebih banyak di sini setelah beberapa turnamen tidak cukup bagus,” paparnya. (*)

 

 

Reporter: JPGroup

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini