Indonesia Sulit Loloskan Dua Pasangan ke Olimpiade 2024

0
52
Ganda campuran Rehan Naufal Kusharjanto/Lisa Ayu Kusumawati. F. PP PBSI
Ganda campuran Rehan Naufal Kusharjanto/Lisa Ayu Kusumawati. F. PP PBSI

batampos – Penampilan ganda campuran Indonesia belum konsisten. Padahal, saat ini mulai memasuki Race to Olympics. Rehan Naufal Kusharjanto/Lisa Ayu Kusumawati berada di posisi ke-12.

Sedangkan pasangan lain berturut-turut menempati ranking di bawahnya seperti Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari (14), Dejan Ferdinansyah/Gloria Emmanuelle Widjaja (17), dan Praveen Jordan/Melati D. Oktavianti (29).

Rehan sebagai pemain yang berada di ranking tertinggi mengatakan, sejauh ini penampilannya memang inkonsisten. Di pertandingan, kerap kali permainan tidak klop yang membuat gampang kehilangan poin. Hal itu membuat konsentrasi terganggu.

’’Banyak yang harus kami evaluasi dan mencari solusi bersama terkait permainan,’’ ucap Rehan.

Baca Juga: Ini Klasemen Sementara Pembalap MotoGP usai GP Belanda

Mantan pebulu tangkis ganda campuran Debby Susanto memprediksi, dari empat ganda campuran dengan ranking tertinggi itu, minimal ada satu yang bisa tembus untuk lolos ke Olimpiade.

’’Jadi, realistisnya satu dulu yang pasti. Siapanya itu, ya sebenarnya mereka sendiri yang menentukan. Masing-masing punya kans sebetulnya, mereka punya kans yang sama,’’ tutur Debby.

Eks rekan Praveen Jordan itu menambahkan, persaingan saat ini memang lebih ketat. Baik persaingan di dalam pelatnas antara Rehan/Lisan dan Rinov/Pitha maupun persaingan yang datang dari luar pelatnas seperti Dejan/Gloria dan Praveen/Melati.

’’Di dalam ketat, di luar juga. Kalau kita lihat Rinov/Pitha terus Rehan/Lisa yang lagi naik. Di luar juga ada dua pasangan. Kalau lihat ranking paling tinggi dan lebih ada kans adalah Dejan/Gloria. Tapi, tak menutup kemungkinan Praveen/Melati bisa lolos,’’ ucap perempuan yang saat ini senang menekuni dunia broadcasting itu.

Baca Juga: Ini Foto Mohamed Salah di Dapur yang Dapat Banyak Like

Sebagaimana diketahui, satu negara hanya boleh mengirimkan dua wakil jika keduanya berada di peringkat delapan besar dari 16 ranking kualifikasi. Namun, jika salah satunya berada di luar delapan besar, hanya ada satu wakil yang boleh turun.

Hal inilah yang membuat Indonesia sulit bisa meloloskan dua wakil. Itu berkaca dari Olimpiade Tokyo 2020 lalu. Praveen/Melati yang berada di posisi keempat Race to Olympics otomatis lolos. Sedangkan Hafiz/Gloria yang menduduki peringkat kesembilan harus mengubur mimpi lolos.

Debby tak menampik regenerasi yang ada di ganda campuran saat ini kurang mulus seiring pensiun dirinya dan juga Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir. ’’Nah, pas masanya aku dan Ci Butet (sapaan Liliyana) mundur, itu sebenarnya masanya Praveen/Melati,’’ ucapnya.

Sayang, lantaran satu dan lain hal, penerus di bawahnya kurang siap. ’’Dianggap kurang bisa ngemong adik-adik yang lain, akhirnya diambil keputusan mereka dikeluarkan,’’ tuturnya.

Baca Juga: Ilkay Gundogan Resmi Transfer ke Barcelona

Nah, saat Praveen/Melati dan Hafiz Faizal/Gloria dikeluarkan dari pelatnas itulah, junior yang ada di pelatnas ini seolah mengemban beban lebih besar. ’’Mau nggak mau langsung naik, itu masa ada transisi. Kaget juga awalnya,’’ jelasnya.

Namun, Debby meyakini Rinov/Pitha dan Rehan/Lisa seharusnya sudah bisa lantaran sudah mendapat banyak pengalaman. ’’Karena mereka bukan pemain muda juga, mereka banyak pengalaman, jadi lebih dikasih tanggung jawab saja,’’ katanya. (*)

 

 

Reporter: JPGroup

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini