Everton Lepas dari Jerat Degradasi, Lampard Nyaris Menangis

0
44
Bek tengah Everton Michael Keane merayakan gol yang dia cetak ke gawang Crystal Palace dalam lanjutan Premier League 2021-2022. (Oli Scarff/AFP )
Bek tengah Everton Michael Keane merayakan gol yang dia cetak ke gawang Crystal Palace dalam lanjutan Premier League 2021-2022. (Oli Scarff/AFP )

batampos – Manajer Everton Frank Lampard nyaris menangis ketika peluit akhir laga antara timnya melawan Crystal Palace berbunyi.

Everton memang tampil heroik. Mampu berbalik menang 3-2 walau sempat tertinggal 0-2 dalam laga di Goodison Park dini hari tadi (20/5). Tambahan tiga angka memastikan Everton tetap bertahan di Liga Premier musim depan.

Lampard menyebut kemenangan itu salah satu momen terbesar dalam kehidupan sepak bolanya. Everton tertinggal 0-2 berkat gol Jean-Philippe Mateta dan Jordan Ayew pada menit ke-21 dan 36′.

Everton lantas bangkit, membalikkan kedudukan, dan berbalik memimpin melalui gol Michael Keane, Richarlison, Dominic Calvert-Lewin pada menit ke-54, 75′, dan 85′.

Everton masih harus menjalani laga terakhir melawan Arsenal pada Minggu pekan ini. Namun, mereka sudah aman dari jerat degradasi. Everton berada di posisi ke-16 memiliki poin 39 unggul tiga angka dari Burnley dan Leeds United.

“Dalam karier saya, saya beruntung memiliki masa-masa yang luar biasa, terutama di Chelsea sebagai pemain dan pelatih,” kata Lampard. “Tetapi ketika Anda merasakan keputusasaan yang diakibatkan dari degradasi, itu sungguh hal yang berbeda.”

“Anda harus terus menggali dan itu sulit. Datang ke sini (ke Everton) tiga bulan lalu bersama staf saya yang luar biasa, orang-orang positif yang bekerja sangat keras untuk berusaha mengubah banyak hal. Lalu kemudian ditanggapi para pemain dan penggemar… Klub ini spesial dan malam ini saya sangat bangga menjadi manajer Everton.”

Lampard merayakan dengan sangat gembira begitu peluit terakhir dibunyikan. Dan para penggemar di tribun berduyun-duyun turun ke lapangan Goodison Park untuk berselebrasi dengan keberhasilan tersebut.

“Saya sempat mengira bakal menangis,” kata dia sebelum membela sikap penggemar Everton yang memasuki lapangan.

“Tidak ada yang boleh mempertanyakan selebrasi akhir malam ini. Orang-orang bisa dengan gampang berkata, ‘Kan, klub ini tak memenangi apa-apa’. Tapi datang dan bekerja bersama klub ini selama beberapa bulan, lihat betapa berartinya bagi orang-orang untuk tetap bertahan di liga ini.”

“Lihat karakter yang ditunjukkan tim ini. Penggemar telah mendorong kami mengeluarkan kemampuan terbaik, itu sudah pasti. Mereka lebih dari pemain ke-12 dan para pemain juga memainkan peran mereka.” (*)

 

 

Reporter: Antara

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini