batampos – Kompetisi basket putri di Indonesia dan Asia Tenggara masih sangat minim. Karena itu, kejuaraan South East Asian Women Basketball League (SWBL) pada 10–31 Oktober lalu membawa angin segar bagi perkembangan basket putri.
Hal itu pulalah yang dirasakan asisten pelatih tim nasional basket putri Indonesia July Wong. Dia menilai mental bertanding Henny Sutjiono dkk terasah dengan mengikuti kompetisi antarnegara Asia Tenggara itu.
’’Pertandingan selalu berjalan ketat, selalu seru. Kalau menang nggak menang jauh, kalah juga nggak jauh. Ini bagus buat kami. Pemain bisa merasakan ketatnya pertandingan. Kalau mereka main di Indonesia saja, seringnya kan menang jauh,’’ kata July.
Baca Juga: Juara All England dari Indonesia Kandas Lagi di Babak 1
Ya, saat berlaga pada babak final 29–31 Oktober di GOR Kertajaya, Surabaya, timnas basket putri Indonesia harus bermain sampai game ketiga dalam sistem best of three melawan Sniper Thailand.
Mereka menang tipis 51-49 dalam laga pertama, lalu kalah 59-63 dalam game kedua. Beruntung, di game penentu skuad Indonesia Elite mampu meraih kemenangan 65-56. Timnas pun berhak merebut gelar juara SWBL seri pengantar.
July melihat para pemain timnas putri saat ini lebih percaya diri. Setidaknya, jika dibandingkan dengan SEA Games 2021 di Hanoi, Vietnam.
Baca Juga: Red Bull Amankan Posisi 1-2 Klasemen Pembalap Formula 1
’’Kalau di SEA Games 2021 dulu semua pemain cari seniornya atau nyari pemain impor (Kimberley Pierre Louis dan Peyton Alexis Whitted). Sekarang sudah berani attack, berani ambil keputusan, dan mereka mau berjuang untuk tim,’’ kata July.
Pada seri pengantar tahun ini, hanya ada tiga negara yang ikut serta. Yaitu, Indonesia, Malaysia, dan Thailand. July berharap tahun depan lebih banyak negara yang ikut turnamen SWBL.
”Tahun ini kan SWBL baru introduction. Penyelenggaraan pertama mungkin baru tahun depan. Semoga saja banyak negara yang ikut karena ini kompetisi bagus. Bisa jadi modal kami buat tahu negara-negara lain di SEA Games,’’ kata dia. (*)
Reporter: JPGroup