Bawa Modal dari Qatar, Bagnaia Kedua, Martin Finis di Posisi ke-10

0
38
PEMBALAP dari Gresini Racing, Fabio Di Giannantonio (tengah) berpose di podium bersama Francesco Bagnaia (kiri) Luca Marini setelah Grand Prix Moto GP Qatar di Sirkuit Internasional Lusail, di kota Lusail, Minggu (19/11). F. KARIM JAAFAR/AFP

Podium kedua yang diraih Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo) dari balapan GP Qatar Senin dini hari memberi angin segar dalam persaingan perebutan juara dunia MotoGP 2023 kontra Jorge Martin (Pramac Ducati). Kini, dia unggul 21 poin dengan satu balapan tersisa di GP Valencia pekan depan (26/11).

Keunggulan 20 poin lebih itu didapat Pecco –panggilan akrab Bagnaia– karena Martin tampil antiklimaks di Sirkuit Lusail. Dia hanya mampu finis di posisi ke-10 untuk mendapatkan tambahan 6 poin. Sementara Pecco mendapatkan 20 poin. ’’Aku bahagia tapi tidak 100 persen,” ucap Bagnaia dilansir Crash. ’’Kami melakukan semuanya dengan sempurna sejak start. Tapi, aku sedikit membuat kesalahan di akhir-akhir balapan,” tambahnya.

F. KARIM JAAFAR/AFP
PEMBALAP dari Gresini Racing, Fabio Di Giannantonio (tengah) berpose di podium bersama Francesco Bagnaia (kiri) Luca Marini setelah Grand Prix Moto GP Qatar di Sirkuit Internasional Lusail, di kota Lusail, Minggu (19/11).

Bagnaia mengucapkan itu karena dirinya nyaris terus berada di posisi terdepan dalam balapan 22 lap tersebut. Namun, saat balapan tersisa empat lap, rider Gresini Fabio Di Giannantonio mengambil alih posisi terdepan hingga finis.

Hasil ini sekaligus membuat Di Gia meraih kemenangan pertamanya sepanjang karier di MotoGP. Yang membuat dramatis, hal itu diraih saat dirinya sudah dipastikan kehilangan kursi di kelas para raja tersebut musim depan. ’’Rasanya luar biasa,” ucap Di Gia dilansir Crash.

Rider Italia itu menambahkan, dirinya datang ke Qatar dengan kemarahan lantaran belum mendapat kepastian untuk masa depannya musim depan. ’’Setelah balapan Malaysia, kabar tentang masa depanku datang dan tidak baik. Setelah itu, aku pulang dan berbicara ke teman dan keluarga, aku harus menang di Qatar,” tambahnya.

Di Gia kehilangan kursi MotoGP musim depan karena Gresini lebih memilih Marc Marquez. Keputusan itu membuat Di Gia kecewa berat.

Sebaliknya, Martin menyebut perebutan juara dunianya melawan Pecco dirusak oleh pemilihan ban belakang yang buruk. Pembalap Spanyol itu menyebut, sejak awal dia mengalami spin dan kehilangan grip pada ban belakang. Itu membuatnya gagal mencapai kecepatan terbaik. ’’Semuanya masih bisa terjadi di Valencia. Pecco masih bisa membuat kesalahan dan aku aka berusaha memenangi dua race di sana,” harap Martin. (irr/c17/bas/*)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini