Arsenal di Ambang Kegagalan ke Liga Champions

0
45
Pemain Newcastle United Joelinton dan Ryan Fraser merayakan kemenangan timnya atas Arsenal Martin 2-0 dalam laga Liga Premier di Stadion St James' Park, Newcastle, Senin (16/5). (Scott Heppell/Reuters/Antara)
Pemain Newcastle United Joelinton dan Ryan Fraser merayakan kemenangan timnya atas Arsenal Martin 2-0 dalam laga Liga Premier di Stadion St James’ Park, Newcastle, Senin (16/5). (Scott Heppell/Reuters/Antara)

batampos – Perjalanan Arsenal di Premier League musim ini bak roller coaster. Sempat diprediksi terdegradasi lantaran selalu kalah dalam tiga matchweek awal, bahkan pernah menghuni posisi juru kunci klasemen.

Arsenal kemudian bangkit dan tiba-tiba merangsek hingga ke papan atas pada paro musim. Sebulan lalu, The Gunners merupakan kandidat finis empat besar.

Kemenangan beruntun atas Chelsea, Manchester United, dan West Ham United menumbuhkan asa skuad Mikel Arteta bakal merebut slot ke Liga Champions musim depan.

Asa yang seketika jatuh dengan sangat keras gara-gara kekalahan dua gol tanpa balas di kandang Newcastle United kemarin (17/5).

Hasil negatif itu membuat Arsenal tertinggal dua poin (66-68) oleh Tottenham Hotspur dengan sisa matchweek pemungkas (ke-38) akhir pekan nanti (22/5).

Kekalahan di St James’ Park sekaligus membuat Chelsea otomatis lolos ke Liga Champions musim depan menemani Manchester City dan Liverpool FC.

Kans Arsenal dalam matchweek pemungkas termasuk tricky karena meski bermain di kandang sendiri, Emirates Stadium, lawannya adalah Everton.

Seandainya gagal mengalahkan Crystal Palace pada Jumat dini hari (20/5), Everton belum aman dari jerat degradasi.

Sebaliknya, Spurs memang bermain tandang di matchweek pemungkas. Tetapi, lawan The Lilywhites hanya juru kunci Norwich City yang sudah resmi terdegradasi.

”Saya tidak tahu kenapa malam ini (kemarin, Red) kami bermain seperti itu (buruk, Red). Yang pasti, dengan permainan seperti itu, kami tidak layak bermain di Liga Champions, bahkan di Liga Europa sekalipun,” tutur Granit Xhaka, gelandang bertahan Arsenal, kepada Football London.

Arteta juga tidak bisa menutupi kekecewaannya. Di tahun ketiga menangani Arsenal, Arteta tentu berharap ada peningkatan capaian setelah sebelumnya selalu berlaga di Liga Europa.

Kembali berlaga di Liga Europa sejatinya tidak memengaruhi kebijakan Arsenal untuk memberikan bujet belanja besar bagi Arteta dalam memperkuat skuad.

Masalahnya, kalau tidak lolos ke Liga Champions, pemain bintang bakal enggan datang. Contohnya, The Gunners yang terus dikaitkan dengan striker City Gabriel Jesus. (*)

 

 

Reporter: JPGroup

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini