batampos – Son Heung-min dan Takumi Minamino menuju Piala Dunia Qatar 2022 sebagai bintang Asia. Son di Korea Selatan (Korsel) dan Minamino di Jepang.
Dua pemain tersebut sekaligus top scorer di skuad masing-masing. Son dengan 35 gol dan Minamino 17 gol.
Son dan Minamino sekaligus memiliki pengalaman bermain di Eropa yang mumpuni.
Son sudah menjalani 14 musim di Bundesliga maupun Premier League, sedangkan Minamino melakoni 11 musim (Austrian Bundesliga, Premier League, dan Ligue 1).
Baca Juga: Rekor Besar saat Portugal Bantai Swiss 6-1
Sayang, Son dan Minamino mengakhiri Piala Dunia Qatar tanpa menorehkan sebiji gol. Bahkan, Minamino yang memperkuat AS Monaco tidak sekali pun dipercaya starter oleh pelatih Jepang Hajime Moriyasu.
Mantan gelandang serang Liverpool FC itu hanya bermain selama 56 menit dari tiga laga.
Termasuk 33 menit sebagai pengganti ketika Samurai Biru –julukan Jepang– disingkirkan Kroasia di 16 besar lewat adu penalti 1-3 kemarin dini hari (6/12) WIB.
Ironisnya, Minamino menjadi pembuka kegagalan tiga eksekutor penalti Jepang. Dua lainnya adalah winger Kaoru Mitoma (Brighton & Hove Albion) dan kapten Maya Yoshida (Schalke 04).
Baca Juga: Sejarah Besar Maroko, Sejarah Buruk bagi Spanyol
Tendangan Minamino lemah sehingga mudah diantisipasi kiper Kroasia Dominik Livakovic.
”Aku benar-benar marah dan frustrasi dengan diri sendiri. Aku tidak bisa melihat ke depan. Ini adalah hari terburuk dalam hidupku,” sesal Minamino seperti dilansir The Sporting News.
”Sudah pasti aku ingin membalas dendam dalam Piala Dunia empat tahun ke depan,” imbuh pemain berusia 27 tahun tersebut.
Ambisi Minamino sama dengan yang diharapkan Son. Striker Tottenham Hotspur itu masih ingin bermain dalam Piala Dunia 2026 di Kanada-AS-Meksiko.
”Ini bukanlah Piala Dunia terakhir kami,” ucap Son yang berusia 30 tahun kepada Yonhap News.
Baca Juga: Mbappe Meroket Berkat Coupure de Presse
Ketimbang Minamino, Son masih termaafkan meski nirgol. Sebab, Son memberi umpan gol untuk striker Hwang Hee-chan dalam kemenangan 2-1 atas Portugal di matchday ketiga grup H (2/12).
Gol yang memastikan kelolosan Kesatria Taegeuk ke 16 besar. Sayang, Son tidak bisa berbuat banyak ketika Korsel kalah 1-4 oleh Brasil di 16 besar kemarin.
Son tercatat hanya sekali melepaskan tembakan sepanjang laga. ”Aku tidak bisa mengucapkan apa pun kecuali penyesalan karena aku tidak bisa memenuhi ekspektasi kalian,” tutur Son tertuju kepada pendukung militan Korsel di Al Janoub Stadium kemarin.
Secara statistik, Piala Dunia 2022 menunjukkan penurunan performa Son. Sebab, pada edisi 2014 di Brasil dan 2018 (Rusia), Son minimal masih mampu menorehkan gol. Satu gol di Brasil dan dua gol di Rusia. (*)
Reporter: JPGroup