Senin, 25 November 2024

WTF Jadi Ajang Simulasi Olimpiade

Berita Terkait

batampos – Pebulu tangkis tunggal putri Gregoria Mariska Tunjung menjadi satu-satunya wakil Indonesia di World Tour Finals (WTF) 2023 di Hangzhou, Tiongkok, pada 13–17 Desember. Setelah pulang dari China Masters pada Jumat, pemain kelahiran Wonogiri tersebut menjalani latihan intensif sejak Sabtu (25/11).

F. PP PBSI
Gregoria Mariska Tunjung

”Sudah mulai latihan untuk mengembalikan fisik. Jadi, mungkin akan dimanfaatkan maksimal untuk WTF,” kata-nya saat diwawancarai setelah acara persiapan Daihatsu Indonesia Masters 2024 di Hotel The Ritz-Carlton Jakarta, Senin (27/11).

Selain kondisi fisik, telapak kaki Jorji –sapaan Gregoria– juga sudah lebih baik. ”Sudah baik, sih. Perihnya sudah tak ada. Sudah tak basah, jadi sudah bukan halangan lagi. Mungkin dua–tiga hari sudah sembuh,” ungkapnya.

Di perhelatan WTF 2023 kali ini, Jorji ingin mendapatkan hasil lebih baik. Sebab, pada edisi 2022, pemain binaan PB Mutiara Cardinal Bandung itu langsung tersisih di babak awal. Ketika itu Jorji hanya membukukan sekali kemenangan di babak grup atas Chen Yu Fei (21-9, 14-21, 21-16). Namun, takluk di dua laga terakhir melawan An Se-young (9-21, 21-11, 10-21) dan Akane Yamaguchi (15-21, 21-13, 18-21).

Kegagalan lolos dari babak fase grup, meski Jorji sudah menang di pertandingan pertama, bakal menjadi pelajaran. ”Pastinya, buat saya, kalaupun di game pertama menang, kita tetap harus fokus untuk game berikutnya. Sebab, itu menentukan posisi kita di tim,” tuturnya.
Begitu pun sebaliknya jika kalah di pertandingan pertama, dia tidak boleh langsung down dan harus tetap fokus untuk selanjutnya.

”Jadi, pengalaman yang bagus untuk saya. Apalagi, di Olimpiade sistemnya kurang lebih sama,” ujarnya.

Karena itu, WTF ini juga menjadi gambaran untuk Olimpiade Paris 2024. Sebab, WTF maupun Olimpiade menganut sistem pertandingan yang sama. Karena itu, dia mau mencoba melakukan sebaik-baiknya supaya dapat posisi yang terbaik di grup.

”Kayaknya harus tahu saja sih karena lawan pasti juga ingin mendapatkan posisi terbaik. Jadi, jangan mau kalah dari situnya. Kayak tadi saya katakan, kalau kalah, sebaiknya tak terlalu dipikirkan karena masih main lagi,” bebernya.

Jorji memiliki bekal kepercayaan diri yang lebih baik saat bisa menaklukkan Chen Yu Fei dua game langsung (21-12, 21-12) di Kumamoto Masters. ”Aku tuh seperti tak percaya juga sih enggak ada rubber gitu. Karena kayak kok bisa,” katanya.

Namun, sambungnya, Jorji menilai bahwa dirinya sudah siap melakukan yang lebih. (raf/c14/bas/*)

Update