batampos – Juara dunia kelas berat WBC Tyson Fury segera menentukan lawan barunya pada pertarungan berikutnya.
Promotor Frank Warren, dalam wawancara dengan salah satu media Inggris kemarin menyatakan, Fury sangat mungkin tidak akan bertarung dengan Dillian Whyte seperti yang diwajibkan WBC untuk mempertahankan gelarnya.
Awal bulan ini (7/12) duel Fury melawan Whyte sudah diumumkan WBC sebagai tarung wajib (mandatory fight). Namun, hal itu sulit terwujud karena sampai saat ini White dan WBC masih terlibat sengketa. Kasus tersebut kini sedang berlanjut ke proses pengadilan arbitrase.
”Ada masalah yang bukan kami atau dia (Fury) sumbernya, melainkan mereka,” ujar Warren seperti dilansir World in Sport.
Menurut promotor 69 tahun itu, proses persidangan kasus tersebut baru akan digelar paling cepat Maret tahun depan. Jika benar proses itu baru dimulai Maret, sangat mungkin keputusan akhir atau vonis dari kasus tersebut baru akan keluar beberapa bulan setelahnya.
Padahal, Fury sendiri sudah menjadwalkan bakal naik ring tiga kali sepanjang 2022 dan rencananya duel pertama dihelat pada Maret. ”Jadi, jelas dia akan naik ring pada Maret. Namun bukan untuk mempertahankan sabuk juara dunia WBC,” ucap Warren.
Beberapa waktu yang lalu, promotor Fury yang lain, Bob Arum, pernah memberikan bocoran bahwa calon lawan duel selanjutnya antara Andy Ruiz Jr atau Joseph Parker.
Jika menang, Fury bakal bersua pemenang dari duel ulang antara juara dunia WBA, IBF, dan WBO Oleksandr Usyk melawan Anthony Joshua. Laga Usyk versus Joshua jilid dua ini mungkin berlangsung pada Maret atau April tahun depan.
Warren sendiri yakin laga Fury melawan siapa pun tanpa embel-embel mempertahankan sabuk juara dunia tetap memiliki daya tarik tinggi.
Pasalnya, petinju 33 tahun itu juga masih memiliki sabuk juara versi The Ring Magazine untuk diperebutkan. Selain itu, siapa pun lawan Fury akan tetap menjual. Apalagi, banyak yang berambisi memutus rekor tak terkalahkan Fury sepanjang karier di kelas berat dalam 32 pertarungan.
Selain itu, Fury sudah 2,5 tahun tidak bertarung di kandang sendiri. Jadi, duel berikutnya diharapkan bakal berlangsung di Inggris. Namun, jika Inggris memberlakukan protokol ketat terkait pandemi Covid-19, satu-satunya jalan ialah menggelar pertarungan di Amerika Serikat. (*)
Reporter: JPgroup