batampos – Persis Solo berhasil keluar dari lubang jarum. Dituntut menang untuk membuka kans lolos ke semifinal Liga 2 2021, tim bertabur bintang itu berhasil menang 2-0 atas Sriwijaya FC di Stadion Pakansari, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, tadi malam.
Dua gol Persis yang bersarang ke gawang Rizky Darmawan dicetak Alberto Goncalves dari titik putih (3’) dan Fabiano Beltrame (88’).
Namun, kemenangan tersebut membuat kubu Sriwijaya FC sangat kesal. Pelatih Sriwijaya FC Nil Maizar mengaku kecewa berat atas kepemimpinan wasit Juhandri Setiana yang memimpin jalannya pertandingan. Menurut Nil, wasit asal Kalimantan Barat itu tidak cakap dalam menjalankan tugas.
Pertama, Nil menilai, penalti kedua untuk Persis tidak perlu diberikan. Kedua, mantan pelatih Persela Lamongan itu heran mengapa kegagalan penalti Alberto Goncalves diulang menjadi free kick.
’’Malu melihat kinerja wasit seperti itu. Seharusnya komite wasit menindak dia. Sebab, law of the game-nya tidak jalan,” ucap Nil selepas pertandingan.
Mantan pelatih Semen Padang itu berharap kepemimpinan wasit Juhandri diusut. ’’Saya tidak mencari alasan kalah. Saya yakin semua pendukung Sriwijaya FC yang menonton pertandingan pasti kesal dengan kepemimpinan wasit,” imbuhnya.
Sementara itu, pelatih Persis Eko Purdjianto bersyukur atas kemenangan timnya. Kemenangan perdana itu membuat langkah Laskar Samber Nyawa –julukan Persis– untuk lolos ke babak semifinal jadi terbuka. ”Langkah berikutnya jadi lebih mudah. Kami mengapresiasi kerja keras para pemain,” ucap Eko.
Meski kalah, peluang Sriwijaya untuk melaju ke babak empat besar belum habis. Di laga terakhir grup Y pada Rabu (22/12), tim berjuluk Laskar Wong Kito itu harus bisa menundukkan RANS Cilegon FC yang sudah membukukan 6 poin setelah tadi malam menang 2-1 atas Persiba Balikpapan.
Namun, ambisi Sriwijaya dipastikan tidak akan mudah. Sebab, saat ini, dengan hanya 3 poin, produktivitas gol mereka minus 1. Sedangkan RANS surplus 2 gol.
Pelatih RANS Cilegon FC Rahmad Darmawan mengungkapkan, meski menang, dirinya belum puas dengan pertahanan anak asuhnya. RD menilai, timnya masih sulit mencatatkan clean sheet.
”Dalam dua pertandingan babak delapan besar, kami tidak bisa clean sheet. Ini pekerjaan rumah yang harus kami atasi,” ucap pelatih yang sukses membawa Persipura Jayapura menjuarai Liga Indonesia 2005 tersebut.
Dalam pertandingan pemungkas melawan Sriwijaya FC, RD menyebut timnya akan bermain habis-habisan. ”Di babak delapan besar, ada perhitungan head-to-head dan selisih gol. Jadi, kami akan fokus menghadapi Sriwijaya FC,” tegas mantan pelatih Sriwijaya FC tersebut.
Sementara itu, kekalahan 1-2 oleh RANS Cilegon FC membuat peluang Persiba untuk lolos ke babak delapan besar tertutup. Meski tidak dapat menutupi kekecewaannya, pelatih Persiba Fakhri Husaini tetap mengapresiasi kerja keras para pemain. Menurut mantan pelatih tim nasional Indonesia U-19 itu, Beruang Madu –julukan Persiba– tidak kalah dalam permainan. Para pemain juga lebih mendominasi penguasaan bola.
’’Namun, inilah sepak bola. Perlu konsentrasi dan fokus sepanjang pertandingan. Saat melawan Sriwijaya FC, kami kalah karena kesalahan sendiri. Begitu juga tadi. Tapi, apa yang ditampilkan para pemain memberi harapan untuk Persiba pada masa yang akan datang,” ucap mantan pelatih PKT Bontang tersebut.
Meski peluang lolos ke babak delapan besar tertutup, Fakhri memastikan Persiba akan tetap bermain total saat melawan Persis Solo dalam pertandingan pemungkas grup X. Kedua tim akan bertanding di Stadion Pakansari pada Rabu (22/12).
”Peluang ke Liga 1 boleh tertutup. Tapi, Liga 2 belum selesai. Masih ada satu pertandingan lagi. Kami akan memberikan perlawanan optimal pada laga terakhir,” tegas Fakhri. (*)
Reporter: JPGroup