batampos – Timnas Indonesia U-23 kembali menjadi sorotan di kancah sepak bola internasional. Setelah menempati peringkat keempat di Piala Asia U-23 2024, langkah mereka menuju Olimpiade 2024 di Paris tidaklah mudah.
Namun, dengan kesempatan terakhir lewat play-off, harapan untuk meraih tiket ke Paris masih tersisa.
Pertarungan sengit antara Timnas Indonesia U-23 dan Guinea U-23 akan menjadi penentu satu tempat terakhir di Olimpiade. Sebuah laga yang akan dihelat di Paris pada 9 Mei 2024 bakal menarik perhatian pencinta sepak bola Tanah Air untuk menyaksikan perjuangan Garuda Muda.
Meskipun perjalanan menuju Olimpiade penuh dengan tantangan, pelatih Shin Tae-yong bersama skuadnya telah menyiapkan diri dengan baik. Meskipun beberapa pemain kunci seperti Justin Hubner, Nathan Tjoe A-On, dan Ivar Jenner harus kembali ke klub masing-masing, namun semangat dan determinasi untuk meraih kemenangan masih menggelora di dalam tim.
Sejarah memang mencatat bahwa belum ada tim dari Asia yang berhasil lolos ke Olimpiade lewat jalur play-off sebelumnya. Namun, apakah Timnas Indonesia U-23 akan mampu mengubah catatan sejarah ini? Mari kita lihat lebih dalam pada beberapa pertandingan play-off Olimpiade sepanjang masa.
Pada Olimpiade 1992 di Barcelona, Australia, sebagai wakil Oceania, berhasil memperebutkan satu slot ke Olimpiade lewat play-off melawan Eropa, yaitu Belanda. Meskipun pertandingan berlangsung sengit dengan agregat gol imbang 3-3, Australia berhasil melaju ke Olimpiade karena keunggulan gol tandang.
Kemudian, pada Olimpiade 1996 di Atlanta, Australia kembali menjalani babak play-off, kali ini melawan Kanada sebagai wakil Concacaf. Dengan keunggulan materi pemain, Australia menang dengan agregat 7-2, menegaskan dominasinya di babak play-off.
Pada 2000 di Sydney, perwakilan benua Afrika, Afrika Selatan, berhasil mengalahkan Selandia Baru dari Oceania dengan agregat 4-2. Kemenangan ini membuktikan bahwa tim dari benua Afrika juga mampu bersaing di level internasional.
Pada Olimpiade 2012 di London, wakil Asia, Oman, berhadapan dengan Senegal dari Afrika. Namun, Senegal yang dibesut oleh legenda sepak bola mereka sendiri, Aliau Cisse, berhasil menang dengan skor 2-0. Meskipun Oman tampil dengan semangat juang yang tinggi, kekuatan Senegal yang dihuni oleh pemain seperti Sadio Mane membuat mereka sulit untuk dikalahkan.
Selanjutnya, pada Olimpiade 2016 di Rio de Janeiro, Amerika Serikat dari Concacaf bertemu dengan Kolombia dari Conmebol. Meskipun pertandingan berjalan dengan ketat, Kolombia berhasil menang dengan agregat 3-2, menunjukkan bahwa tim-tim Amerika Selatan juga memiliki potensi besar untuk meraih tiket ke Olimpiade melalui play-off.
Dari rangkaian sejarah pertandingan play-off Olimpiade tersebut, terlihat bahwa kompetisi ini selalu menarik dengan tingkat persaingan yang tinggi. Setiap tim memiliki kesempatan yang sama untuk meraih kemenangan, terlepas dari benua asal mereka.
Kembali ke pertarungan Timnas Indonesia U-23 melawan Guinea U-23, ini adalah kesempatan emas bagi Indonesia untuk menorehkan sejarah baru dalam dunia sepak bola Asia. Dengan persiapan matang dan semangat juang yang tak kenal lelah, tidak ada yang tidak mungkin bagi skuad Garuda Muda untuk meraih kemenangan. (*)