batampos – Timnas Indonesia terus mencatatkan prestasi gemilang di ajang Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Salah satu fakta unik yang menjadi sorotan adalah keberhasilan Timnas Indonesia masuk dalam daftar lima besar tim paling produktif di babak kualifikasi tersebut.
Produktivitas gol yang tinggi ini tentu memberikan harapan bagi skuad Garuda untuk terus melangkah lebih jauh dan menjaga peluang lolos ke Piala Dunia 2026.
Dalam dua laga terakhir yang digelar pada Oktober 2024, Timnas Indonesia menambah tiga gol ke dalam daftar produktivitasnya. Pada pertandingan melawan Bahrain yang berakhir dengan skor 2-2, Indonesia berhasil mencetak dua gol.
Sementara itu, satu gol tambahan diperoleh saat melawan Tiongkok, meski laga tersebut berakhir dengan kekalahan 1-2. Dengan tambahan tiga gol ini, total gol yang berhasil dilesakkan Timnas Indonesia di sepanjang kualifikasi menjadi 24 gol.
Perolehan 24 gol tersebut membuat Timnas Indonesia duduk sejajar dengan Yordania di posisi kelima dalam daftar tim paling produktif.
Timnas Garuda hanya kalah dari empat tim raksasa Asia lainnya, yakni Jepang yang telah mencetak 36 gol, Korea Selatan dengan 28 gol, Australia dengan 26 gol, dan Qatar yang menorehkan 25 gol.
Ini menjadi pencapaian luar biasa bagi Indonesia, yang mampu melampaui beberapa tim besar seperti Iran (22 gol), Irak (21 gol), Uni Emirat Arab (20 gol), dan Uzbekistan (18 gol).
Fakta ini tentu mengangkat nama Timnas Indonesia sebagai salah satu tim paling berbahaya di babak kualifikasi.
Produktivitas yang tinggi tersebut tak lepas dari perjalanan panjang yang ditempuh oleh Indonesia sejak babak pertama Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Timnas Indonesia harus melalui lebih banyak pertandingan dibandingkan beberapa negara lain yang baru memulai perjalanan mereka di babak kedua atau ketiga.
Hal ini memberikan kesempatan bagi skuad asuhan Shin Tae-yong untuk terus menambah jumlah gol dalam setiap pertandingannya.
Salah satu momen krusial yang sangat membantu Timnas Indonesia dalam meningkatkan produktivitas gol adalah kemenangan telak 6-0 atas Brunei Darussalam dalam dua leg di babak pertama.
Dalam dua pertandingan tersebut, Timnas Indonesia berhasil mencetak total 12 gol tanpa balas. Hasil ini menjadi dorongan besar bagi Timnas Garuda untuk terus mempertahankan ketajamannya di lini serang dan menunjukkan bahwa mereka siap bersaing di level tertinggi Asia.
Memasuki babak kedua Kualifikasi Piala Dunia 2026, Timnas Indonesia tetap menunjukkan ketajamannya. Dalam fase ini, Indonesia mencetak delapan gol, yang menjadi bekal penting dalam menjaga persaingan di Grup C.
Sedangkan di babak ketiga sejauh ini, skuad Garuda telah berhasil menorehkan empat gol dalam beberapa pertandingan, termasuk tiga gol yang dicetak di laga-laga Oktober melawan Bahrain dan Tiongkok.
Ketajaman lini serang Timnas Indonesia jelas menjadi faktor utama yang bisa mendongkrak peluang mereka untuk terus bersaing.
Saat ini, Indonesia berada di peringkat kelima dalam klasemen sementara dengan raihan tiga poin, hanya terpaut dua poin dari Australia yang ada di posisi kedua.
Dua tim teratas dari setiap grup di babak ketiga kualifikasi ini akan langsung mendapatkan tiket ke Piala Dunia 2026.
Sedangkan tim yang finis di peringkat ketiga dan keempat akan melanjutkan perjuangannya ke babak keempat untuk memperebutkan tiket terakhir.
Dengan situasi yang masih sangat terbuka, ketajaman lini depan Indonesia menjadi elemen krusial dalam menjaga peluang lolos. Jika Timnas Indoensia mampu mempertahankan produktivitas golnya, harapan untuk finis di dua besar grup dan langsung lolos ke Piala Dunia 2026 semakin besar.
Namun, jika harus melalui babak keempat, ketajaman tersebut akan menjadi senjata penting dalam menghadapi laga-laga krusial selanjutnya.
Produktivitas gol yang tinggi ini tidak terlepas dari peran beberapa pemain kunci di lini serang Indonesia. Nama-nama seperti Ragnar Oratmangoen, Rafael Struick, dan Witan Sulaeman menjadi andalan dalam mencetak gol.
Kombinasi kreativitas lini tengah yang diperkuat oleh Thom Haye dan kiper tangguh di bawah mistar seperti Maarten Paes juga berperan penting dalam menjaga keseimbangan permainan tim.
Namun, meski produktivitas gol Timnas Indonesia terbilang tinggi, tim asuhan Shin Tae-yong masih perlu memperbaiki beberapa aspek permainan, terutama di lini pertahanan.
Dalam laga melawan Tiongkok, kelemahan di lini belakang terlihat saat Indonesia gagal menjaga keunggulan dan akhirnya harus menyerah 1-2.
Konsistensi di kedua lini, baik serangan maupun pertahanan, akan menjadi kunci bagi Indonesia untuk terus bersaing di kualifikasi ini.
Selain itu, laga-laga berikutnya di Kualifikasi Piala Dunia 2026 akan menjadi ujian berat bagi Timnas Indonesia. Mereka harus menghadapi tim-tim kuat seperti Australia, yang saat ini menempati posisi kedua di grup.
Laga tersebut akan menjadi penentu apakah Indonesia bisa langsung lolos atau harus melewati babak playoff. Dengan produktivitas gol yang tinggi, harapan tetap ada, tetapi diperlukan strategi yang matang dan disiplin di setiap pertandingan.
Perjalanan panjang Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026 masih penuh tantangan.
Namun, dengan performa lini serang yang impresif sejauh ini, Indonesia telah menunjukkan bahwa mereka adalah tim yang patut diperhitungkan di Asia.
Dukungan penuh dari para suporter, strategi jitu dari Shin Tae-yong, dan kerja keras para pemain akan menjadi faktor penentu dalam langkah Indonesia menuju Piala Dunia 2026.
Tak bisa dipungkiri, masuknya Indonesia ke dalam daftar lima besar tim paling produktif di zona Asia adalah bukti nyata perkembangan sepak bola Tanah Air.
Kondisi ini memberikan motivasi tambahan bagi para pemain dan juga menjadi kebanggaan bagi seluruh rakyat Indonesia.
Dengan tetap menjaga fokus dan performa di lapangan, harapan untuk membawa Skuad Garuda tampil di Piala Dunia 2026 semakin nyata. (*)