Tim Bulu Tangkis Indonesia Gagal di Kejuaraan Beregu Asia 2024

0
19
Lanny/Ribka saat melawan Thailand di kejuaraan beregu Asia 2024. (Instagram Badminton.ina)
Lanny/Ribka saat melawan Thailand di kejuaraan beregu Asia 2024. (Instagram Badminton.ina)

batampos – Indonesia gagal total dalam Kejuaraan Bulu Tangkis Beregu Asia (BATC) 2024. Tim Merah Putih tak membawa gelar dari sektor putra dan putri. Bahkan, Indonesia gagal menembus final di kejuaraan yang dilaksanakan di Selangor pada 13-18 Februari 2024.

Di sektor putra, Indonesia hanya bisa menembus perempat final usai dikalahkan Tiongkok dengan skor 2-3. Sementara tim putri dihentikan Thailand di semifinal dengan 1-3.

Capaian ini jauh menurun dibandingkan dengan Kejuaraan Asia 2022 di tempat yang sama. Di putra, Indonesia mampu menembus final sebelum dikalahkan tuan rumah Malaysia 0-3. Bahkan Tim Putri Indonesia mampu menjadi juara usai menang 3-1 atas Korea Selatan.

Lantas, bagaimana tanggapan PP PBSI? “Kami bersyukur dengan diperkuat pemain pelapis dan muda, Indonesia menjadi semifinalis di beregu putri dan perempat finalis di beregu putra BATC 2024,” kata Kabid Binpres PP PBSI Rionny Mainaky seperti dikutip dari Bidang Humas PP PBSI.

Menurutnya, secara umum, saat perempat final lawan Tiongkok, sektor ganda putra begitu dominan. Setelah sebelumnya di pertandingan terakhir penyisihan grup pada nomor itu gagal menyumbangkan poin saat lawan Korea.

“Ganda putra bisa bangkit dan bisa menyumbangkan dua angka,” kilah Rionny.

Sementara di sektor tunggal, pebulu tangkis Indonesia disebutnya masih kalah jam terbang dan pengalaman dari Tiongkok. Meski kalah, lanjut Rionny, mereka mendapat banyak pelajaran.

“Yang penting pemain juga bisa memberikan perlawanan ketat lawan Tiongkok. Pemain muda seperti Alwi Farhan dan Saut (Yohanes Saut Marcellyno) harus lebih banyak belajar dan menimba pengalaman sebanyak mungkin di ajang beregu,” beber Rionny.

Untuk putri, ujar Rionny, lolos ke semifinal juga cukup baik. Alasannya, dengan pemain pelapis bisa memberikan perlawanan.

“Dengan diperkuat bukan pemain inti, pemain bisa tampil maksimal dan bisa menimba banyak pengalaman penting di kejuaraan beregu. Ester (Nurumi Tri Wardoyo, tunggal kedua) juga bermain baik,” jelasnya.

Di babak semifinal, adik dari Chico Aura Wardoyo itu menjadi satu-satunya wakil Indonesia yang bisa menyumbangkan angka. Ester menang 25-23, 21-16 atas Busanan Ongbamrungphan. Secara peringkat Ester kalah. Dia ada di posisi ke-40 sedangkan Busanan ada di peringkat 18.

“Ini kejuaraan yang penting untuk melatih mental pemain, terutama bagi pemain muda. Pemain belajar untuk tidak perlu takut sepanjang nyalinya bagus. Sebagus apa pun latihan kalau tidak berani, ya percuma. Selain latihan tekun, pemain perlu juga berjuang lebih keras dan berani di lapangan,” ucap Rionny.

Hasil di BATC ini, lanjutnya, bisa menjadi gambaran untuk menghadapi perebutan Piala Thomas dan Uber nanti. Para pemain, kata Rionny, juga harus berlatih lebih keras lagi dan meningkatkan terus daya juang di lapangan. “Pemain harus lebih berani, tidak takut, dan punya nyali,” pungkas Rionny. (*)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini